20 TAHAP SEMBILAN BELAS

38 11 2
                                    


TAHAP SEMBILAN BELAS

CHARCOAL'S POV

1 minggu setelah penyelamatan Steve

Hari ini merupakan hari dimana kami memutuskan untuk rapat bersama yang lainnya. Keadaan Steve sudah membaik begitupun dengan yang lain. Rapat kali ini tidak terlalu formal, hanya berbincang apa saja yang kita sudah ketahui tentang Terograve dan juga Eaglebird.

"Baik Steve, kau dapat informasi apa saat di sana?" Tanya Butter yang duduk tidak jauh dari tempatku.

Steve merapikan posisi duduknya, "Dia memiliki alter ego, kepribadian ganda," Balasnya. Kepribadian ganda? Dalam situasi ini tidak hanya aku yang mengerutkan dahi.

"Hanya itu?" Clara membalasnya, Steve mengangguk. Aku yang sedari tadi ingin makan biskuit harus aku urungkan karena memikirkan hal ini.

"Charcoal, pstt" Bisik Glass dari belakang yang memecahkan pikiranku tentang Rainofa, ya tuhan mau apa lagi dia?

Ia sedikit mendekatiku, "Dokumen yang kemarin kau simpan di mana?" Ah iya aku baru ingat. Kemarin kami berdua sedikit melenceng dari tugas yang diberikan Butter. Aku yakin Butter pasti akan mengomel karena kamu tidak memberi tahu tentang apa yang kita lakukan saat di sana. Glass menepuk pundakku beberapa kali sebagai tanda untuk diriku menjelaskannya kedepan. Padahal pada keputusan awalnya dia yang akan menjelaskan semuanya bukan aku. Dasar anak kecil.

Aku berdiri lalu maju kedepan secara perlahan, "Steve, bolehkah aku menjelaskan sesuatu?" Tanyaku yang kurasa membuat satu ruangan hening. Seorang Charcoal menjelaskan sesuatu? Mungkin para leluhurku sedang sesegukan terharu karena ini.

Steve mengangguk dan memberikan aku kesempatan untuk menjelaskannya. Percayalah dua makhluk di belakang menertawaiku, siapa lagi kalau bukan Josh dan Glass.

"Untuk butter, aku meminta maaf karena aku sedikit melenceng dari tugasku, ralat yang aku maksud adalah KAMI," kataku dengan penekanan di akhir kalimat yang merujuk kepada Glass yang seketika diam setelah menertawakanku dari belakang.

Butter hanya mengerutkan dahinya dan melirik ke arah Steve dan begitupun sebaliknya. "Baik jika kalian ingat aku sedikit telat menjemput Steve dengan naga, jika kau kira waktuku pas aslinya aku terlambat dua menit, namun sekarang Steve disini jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

Aku bisa bersumpah raut wajah Butter sudah kemerahan menahan rasa marah.

"Baik, sebelum pergi Glass memberikanku ramuan agar aku tidak terlihat, sebelumnya jangan salahkan aku jika hanya aku yang meminum ramuan tersebut, salahkan Glass yang hanya membuat satu tapi kalian harus bersyukur tidak meminum ramuan tersebut karena rasanya tidak enak."

"Bisa ke intinya saja?" Balas Butter dengan nada sinis. Aku tertawa kecil saat raut wajahnya menampilkan rasa kesal.

"Jadi, apakah kalian tidak curiga dengan kebutuhan mereka? Mereka bisa membuat rumah besar dan mereka masih bisa makan makanan yang layak yang setahu aku kita tidak memberikan makanan kepada mereka. Jadi siapakah yang memberikan makanan kepada mereka?" Mereka semua memasang raut wajah kebingungan, aku langsung menyerahkan dokumen tersebut ke Steve, "semua jawaban ada di dalam situ, lebih tepatnya daerah utara." Jelasku. Mereka hanya terdiam. Steve membuka dokumen itu perlahan dan langsung mengusap kasar wajahnya.

"Berarti salah satu warga keluarga membantu mereka untuk urusan kebutuhan makanan?" Tanya Steve dengan nada yang cukup tinggi, percayalah kakiku bergetar saat suaranya tinggi.

"Apakah kita harus mengirim orang untuk kesana?" Tanya Elvoro.

Steve memejamkan matanya lalu melihat Velena tajam, "Kau dan Edith akan ke arah utara tanpa pengecualian.  Mata-matai mereka lalu kembali untuk membuat laporan," Ucapnya tegas. Brilian juga ide Steve.

The History of The Dark PhoenixTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang