05 | 128 (3)

189 51 11
                                    

-🕸️-___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-🕸️-
___

"Kim, bukankah seharusnya kau mendengarku?" Tanya Seungcheol lagi menekan setiap kalimatnya. Arah matanya berulang kali melirik sebilah pisau tajam tepat di sebelahnya. Entah apa maksudnya, tapi benarkah Seungcheol hendak melukainya?

Sedangkan tangan Seungcheol yang lain kini bergerak, mencengkram kuat bahu kecil milik Sojung.

Masih dengan tatapan nanarnya, pria itu mendekatkan wajahnya dan berbisik tepat di telinga Sojung, "Jangan membuatku mengulang kalimat yang sama, bukankah kau seharusnya berhenti menjadi keras kepala?"

Keringat dingin di pelipisnya, bibir pucatnya yang bergetar, dan arah mata yang tak fokus menjadi perhatian Sojung sebelumnya, namun kini ia mengalihkan perhatianya. Bukan pada peringatan yang Seungcheol sampaikan, tapi pada lengan Seungcheol sebab Sojung dapat melihat dengan jelas beberapa bekas suntikan pada celah kaos lengan panjangnya.

"Kau yakin kau mengenalnya?! Bohong jika kau katakan kau mengenalnya dan mengatakan aku sedang berbohong sekarang! KIM--DIA PECANDU YANG PANDAI BERBOHONG!!!"

"DIA PECANDU YANG PANDAI BERBOHONG!!!"

Masih teringat jelas bagaimana tuduhan Seungwoo yang berulang kali menganggu pikiran Sojung, dan kini Sojung kembali mencoba menutup mata, mencoba mengabaikan pikiran buruknya mengenai Seungcheol.

Sojung menghela napas sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya, tatapan dalam miliknya menatap pandangan penuh amarah Seungcheol. Dan mencoba setenang mungkin bertanya, "Choi, kau baik-baik saja?"

Namun, hening. Hanya terdengar deru nafas Seungcheol yang tak beraturan.

Si pria memilih bungkam dan perlahan melepas cengkramannya pada bahu Sojung. Setelahnya, Seungcheol bergerak mundur namun Sojung lebih dulu menahannya, "Ada apa denganmu?"

Sojung hendak mendekat, kembali memohon pada si pria untuk berkata sebenarnya. Namun panggilan yang masuk akhirnya mengalihkan perhatiannya.

"Dengan nona Kim? Ibu anda sedang dalam kondisi darurat, saat ini ia sedang mendapatkan perawatan darurat. Harap segera--"

hallucination ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang