Choi Seungcheol, seorang dokter yang diduga melakukan malpraktek dan mendapat gugatan dari rumah sakitnya sendiri. Sedangkan Kim Sojung adalah seorang jurnalis yang tengah membalas kebaikan Seungcheol.
Namun ia justru dihadapkan dengan pilihan meny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-🕸️- ___
Bangunan besar yang seharusnya Sojung kembali kunjungi saat malam tadi kini menjadi pemandangannya ketika pagi datang. Sebab Seungcheol yang memaksanya tetap di apatermennya atau ia akan mengikuti Sojung lembur di kantornya. Oh memang pengangguran yang merepotkan!
"Hei, anak baru!" Baru saja Sojung melangkahkan kakinya pada ruangan tempatnya bekerja, ketua redaksinya--Ibu Kang justru memanggilnya. Tangannya terulur dan melambai memintanya mendekat.
"Ada sesuatu untukmu dan jelaskan padaku apa yang kau tau soal ini." Jelas ketua Kang sambil menyodorkan sebuah berkas bersampul cokelat padanya.
Sojung hanya mengangguk tanda mengerti sedangkan tangannya sibuk membuka isi berkas tersebut dan membaca dengan seksama secarik surat didalamnya.
"Kau tau pengirimnya? Apa ini rencanamu?"
Sojung mengerutkan kedua alisnya bingung, ia bahkan tidak mengenal berkas tersebut. Dan sekarang ketua redaksinya justru menuduhnya?
"Aku bahkan baru pertama kali melihatnya, bu."
"Lalu mengapa si pengirim mengatakan harus kau yang membawakan berita ini jika bukan kenalanmu yang mengirimkannya?!"
Lagi, Sojung hanya menatapnya bingung. Ia memang seorang jurnalis baru yang terkenal dengan perangai buruk, tapi setidaknya Sojung tidak akan menyusun rencana untuk memperbaiki imej nya sendiri.
"Lakukanlah. Bawakan kasus itu di berita pekan depan. Jika tidak kau benar-benar dalam masalah, Kim!"
"Sebentar, apa kasusnya?"
Sedari tadi Sojung hanya membaca secarik surat yang memintanya membawakan berita tersebut dan jika tidak maka si pengirim akan mengirimkannya pada stasiun televisi yang lain, tapi Sojung belum menemukan isi berita itu sendiri.
Dengan wajah malas ketua Kang menyodorkan sebuah disket pada Sojung. Selanjutnya wanita berwajah tegas itu menjawab, "Kasus malpraktek dokter Choi."
"Kau tau bukan kasus itu sedang hangat? Dan dokter yang menjadi bintang belakangan ini tengah naik daun karena parasnya?" Sebelum melanjutkan ketua Kang menarik kursi dan meminta Sojung duduk, "Duduklah, aku akan menjelaskan jadwal dan teknis--"
"Aku menolaknya." Potong Sojung tegas. Ia bahkan belum meraih disket tersebut sebab tangannya lebih dulu bergetar.
"Kau gila?!"
"Aku menolaknya, Bu. Maafkan aku--"
"Kau tau bukan akibatnya jika kau menolak?! Ini sebuah kesempatan emas! Dan kau malah membuangnya?!"
Sojung mencengkram erat jas yang ia kenakan, sedangkan kepalanya menunduk mencoba menutupi wajahnya yang masih tak percaya. "Aku menolak, apapun akibatnya aku menolak."
"Oh sungguh!" Si wanita bermarga Kang itu mengacak rambutnya frustasi.
"Kau tau? Aku bahkan tak percaya kau mendapatkan kesempatan emas ini! Aku hampir akan menjadikanmu pegawai tetap karena berhasil membawa berita paling baru di stasiun kita, tapi ternyata--Oh.. Oh.. Sial--"
Belum selesai si wanita menyelesaikan ceritanya, Sojung lebih dulu membungkuk dan berlenggang keluar ruangan. "HEI KIM SOJUNG!"
"HEI! LAKUKAN ATAU KAU BENAR BENAR KELUAR DARI KANTOR INI, KIM!!"
Kalimat yang sama kemudian memancing perhatian pegawai lain dan mengiringi perjalanan Sojung hingga keluar ruangan. Ia akhirnya hanya mampu bertumpu pada wastafel sebab lututnya sejak tadi sudah lemas.
Sojung berulang kali mencoba menenangkan diri selagi kepalanya memutar mencari solusi. Pekerjaan menjadi jurnalis yang saat ini dapat diraihnya bukanlah hasil dari proses singkat dan tentu melepaskannya bukanlah hal yang mudah.
Namun ia tidak mungkin menjual temannya sendiri pada publik, terlebih lagi teman yang selama ini berdiri di baris terdepan untuk mendengar keluh kesah dan mendukungnya.
"Oh sial, mengapa aku harus ada dalam situasi seperti ini.."
--tbc.
___________
: Nov 26 '20 fluffypath_
____________
terimakasihsudahmampir. kutungguvommentnya!
___
••• lanjutjangan? __
-🕸️-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.