-🕸️-
___note.
[▶]
recommendation: play song in library; jang jae in—auditory hallucination
____Tatapan tajam Seungcheol belum beralih, menatap Sojung nanar, seakan puas akan tindakannya. Jemari Seungcheol masih mencekik leher Sojung sedangkan tangannya bergerak mendorong Sojung, memaksanya mundur beberapa langkah hingga akhirnya hanya mampu merintih kesakitan begitu punggungnya bertubrukan dengan wastafel.
"Ha.. Hah.. C.. Ha.." Sojung hendak bertanya ada apa dengan Seungcheol namun apa boleh buat, dengan sisa tenaga yang ada Sojung berusaha menyingkirkan tangan Seungcheol dan ia jelas kalah.
Seungcheol tak peduli, ia sibuk menahan sakit dan melupakan kesadarannya. Namun Sojung justru bertindak diluar perkirannya. Wanita itu tanpa ragu meraih sebuah gunting yang berada tak jauh darinya.
Tidak, Sojung tidak mengarahkannya pada tangan Seungcheol, namun pada pergelangan tangannya.
Dan tatapan Seungcheol berubah panik, kesadarannya berangsur kembali tepat sebelum ujung gunting tersebut melukai pergelangan tangan Sojung.
"APA YANG KAU LAKUKANN!!!" Suara Seungcheol mengisi ruangan, ia melepaskan cengkramannya dan membuang gunting tersebut menjauh.
Kali ini Seungcheol tak bisa mengelak--kembali larut pada pikirannya sebab wanita di hadapannya justru menunduk lemah, tenggorokannya tercekat namun ia menjawab tenang. "Mempercepat kematianku."
Hening, keduanya terdiam. Si pria tengah mencari kesadarannya sedangkan si wanita masih mengatur napasnya. Hingga akhirnya suara tegas milik Seungcheol terdengar,"Bersiaplah, aku akan mengantarmu pulang sekarang."
Sojung tak menjawab, ia masih bersandar pada wastafel selagi mencoba menenangkan pikirannya. Seungcheol hendak berlalu, namun Sojung menahannya, "Apa yang terjadi sebenarnya, Choi? Jangan buat aku menarik kesimpulan sendiri."
Kali ini Seungcheol yang terdiam, emosinya belum sepenuhnya stabil. Obat psikotropika masih mengalir dalam darahnya dan efeknya masih terasa.
"Aku tidak mengulang dua kali perintahku."
Sojung masih menahan tangan Seungcheol. Sedangkan Seungcheol tengah menahan amarahnya. "Aku tidak akan pulang sebelum kau mengatakan yang sebenarnya."
"Tidak ada yang berubah sekalipun aku mengatakannya. Berapa kali aku katakan?! Kau pulang saja!"
Sojung mengangkat wajahnya, menatap dalam manik mata Seungcheol, suaranya sukses meninggi dan hal itu membuat Sojung akhirnya menyampaikan pertanyaan yang sedari tadi mengganggunya. "Apa aku mengganggumu?"
"Hei, Choi Seungcheol, apa aku mengganggumu?!" Suara Sojung berubah bergetar, air matanya hampir turun sebab amarahnya.
"Aku hanya ingin merawatmu! Aku mencoba menahan diri untuk bertanya padamu apa yang terjadi, menunggu agar kau mengatakannya sendiri. Tapi mengapa kau terus menyembunyikannya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
hallucination ✔
FanfictionChoi Seungcheol, seorang dokter yang diduga melakukan malpraktek dan mendapat gugatan dari rumah sakitnya sendiri. Sedangkan Kim Sojung adalah seorang jurnalis yang tengah membalas kebaikan Seungcheol. Namun ia justru dihadapkan dengan pilihan meny...