09 | asing

169 40 5
                                    

-🕸️-___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-🕸️-
___


Pria dengan coat berwarna cokelat dan wajah tirus itu menampilkan senyumnya. Setelah perdebatan di kamar Seungcheol tadi, Sojung memilih menyelesaikan percakapan mereka dan kembali ke apatermennya. Dan disini mereka sekarang, Seungcheol yang melambaikan tangan dan Sojung yang hendak meluncur menggunakan mobilnya.

"Maaf karena mengganggumu, aku tidak bermaksud--"

"Eeyyy.. Tidak, itu bukan hal yang menganggu. Kau jurnalis yang giat, Kim Sojung! Pulanglah, hari sudah malam. Maaf aku tidak bisa mengantarmu." Potong Seungcheol lagi menampilkan deretan giginya.

"Choi.." Panggil Sojung ragu-ragu dan si pria mengangguk menunggu kalimat selanjutnya, "Jika kau butuh waktu untuk menceritakannya aku akan menunggumu. Aku harap kau bisa mengatakan apa yang terjadi padamu sebelum tenggat waktu berita ini."

Seungcheol masih tersenyum lembut disana, ia membalas tatapan Sojung dengan tenang lantas mengangguk mantap.

Tapi tidak dengan degupan jantungnya yang tidak beraturan. Pikirannya yang mulai berkecamuk dan wajahnya yang mulai memanas.

"Ah ya, tentu. Maaf karena aku masih sibuk--"

Tangan Seungcheol yang mengelus pucuk kepala Sojung berhenti begitu si wanita menggelengkan kepalanya. "Tidak, kau tidak bersalah. Jaga kesehatanmu, itu yang terpenting sekarang."

Dan si pria mengangguk lagi, kali ini memastikan coat milik Sojung terpasang rapi hingga akhirnya melambaikan tangan begitu mobil Sojung hilang sepenuhnya dari pandangannya.

Maaf.

__„__

Waktu menunjukkan pukul 9 malam, jalanan kota terlihat lengang dan Sojung memilih menghentikan mobilnya di depan supermarket, mengisi perutnya sebelum kembali disibukkan dengan pertanyaan mengenai Seungcheol dan ya, waktu tenggat pembacaan berita yang semakin dekat.

"Kau dimana?" Tanya Sojung singkat pada si lawan bicara dibalik panggilan. Entah sudah berapa lama sejak Sojung memilih memblokir nomor Seungwoo dan akhirnya kini menelponnya.

"Apa tidak sebaiknya kau bertanya bagaimana kabarku? Ini panggilan pertamamu setelah kita putus, bukan?" Balas Seungwoo dengan raut wajah bahagia dibalik sana.

"Ada yang ingin aku bicarakan. Kau dimana?"

Sojung jelas dibuat terganggu dengan kalimat Seungwoo tempo lalu di rumah sakit dan waktu yang mengejarnya akhirnya memaksanya bertanya langsung pada pria menyebalkan seperti Seungwoo.

"Aku masih bekerja. Aku akan menjemputmu nanti begitu selesai, kau dimana?"

"Tidak perlu. Aku hubungi lagi besok--"

"Tunggu. Hei.. Hei Sojung.." Potong Seungwoo meminta kesempatan sebelum panggilan terputus, "Datanglah ke apatermenku, kode aksesnya masih sama. Aku akan kembali dalam 45 menit."

hallucination ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang