New benar-benar pergi dari kehidupan lamanya. Meninggalkan sang ayah sendirian di rumahnya dan pergi bersama sang nenek. Ia tahu kedepannya hidup akan jauh terasa lebih sulit, namun apa yang lebih sulit dari melihat orang yang kau sayangi terus menerus di siksa? Tentu tidak ada.
Sebelumnya, New bekerja paruh waktu di cafe dan resto milik Podd -kakak tingkat New sewaktu kuliah dulu- dan mengajar les untuk anak-anak sekolah. Namun karena sekarang ia harus membayar biaya perawatan sang nenek di panti, ia harus mencari pekerjaan lain yang memberinya gaji lebih besar.
New mencari lowongan pekerjaan dari situs yang menyediakan berbagai macam info lowongan pekerjaan dan menemukan satu yang meburutnya sesuai dengan bidangnya, menjadi guru. Ia kemudian langsung membaca semua persyaratan dan mulai mempersiapkan berkas untuk langsung dikirim. Semoga kali ini membuahkan hasil, batinnya.
Saat jam makan siang, cafe selalu ramai dengan pengunjung yang membuat New serta pekerja lainnya tidak berhenti menerima dan mengantarkan pesanan pelanggan. New saat ini sedang berada di kasir, menggantikan temannya yang sedang buang air.
Tring..
Masuklah seseorang yang tampak sangat gagah dan tampan dengan setelan jasnya. Kakinya yang panjang itu langsung menuju ke kasir untuk memesan. Tatapannya yang dingin membuat suasana sekitar menjadi membeku. Pengunjung cafe banyak yang terkagum dengan sosoknya, namun tak ada dari mereka yang berani mendekat lantaran aura intimidasi dari pria tersebut membuat jantung seperti akan lepas dari tempatnya berada.
Tidak biasanya Off Jumpol membeli sendiri minumannya, karena biasanya ia akan menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan segala kebutuhannya. Namun kali ini berbeda, ia turun sendiri dari kantornya dan memesan makan siangnya sendiri.
"Americano 4 shot satu, chicken tonkatsu satu, rose pasta satu, dan red velvet cake ini satu," ucapannya yang kelewat dingin itu membuat bulu kuduk New meremang seketika.
New berusaha memasang senyum terbaiknya seperti yang biasa ia lakukan, namun yang didapat malah lirikan tajam dari laki-laki di hadapannya itu. "Sabar New sabar.. Kau sudah terbiasa dengan hal seperti ini," ucapnya dalam hati. Tentu saja ia tidak mengucapkannya secara langsung, ia tidak ingin mendapat masalah karena sepertinya orang di depannya ini merupakan orang dengan jabatan penting jika dilihat dari stylenya. Dari atas ke bawah, penampilannya saat ini mungkin bisa menghabiskan ratusan juta, dari jam tangan yang ia kenakan saja. Jelas New tidak ingin berurusan dengan orang kaya sepertinya, tentu akan merepotkan.
"Ini pesanannya tuan. Terima kasih. Silahkan datang kembali," ucap New seramah mungkin walaupun tidak ada jawaban.
New kemudian menghela nafas dengan panjang setelah orang itu keluar dari cafe. Akhirnya ia dapat bernafas dengan lega setelah beberapa menit nafasnya terasa tercekat karena aura intimidasi dari orang itu tadi.
"Oh kau sudah selesai Win? Cepat kembalilah ke tempatmu. Sepertinya aku memang tidak berbakat berada di kasir," gerutu New kepada temannya, Gawin.
"Ada apa memangnya New? Apakah ada pelanggan yang menyebalkan?"
New menggeleng. "Bukan menyebalkan. Dia tidak banyak protes seperti pelanggan menyebalkan biasanya, tapi keberadaannya membuat semua orang disini terdiam mematung. Bahkan aku rasanya sampai lupa berhafas," terang New.
Gawin yang mendengar ucapan rekan kerjanya itu hanya bisa tertawa. "Tapi kau tidak membiru seperti orang yang kurang oksigen New, wajahmu justru tampak merah," ucap pemuda yang sama nesarnya dengan New itu.
Gawin memegang dahi New dan merasakan tangannya menjadi hangat saat menyentuh pemuda dengan kulit seputih susu itu. "Sepertinya kau demam. Lebih baik kau istirahatlah dulu. Biar aku yang mengurus pekerjaanmu sementara," tawar Gawin, namun New menolak usulan temannya itu.
"Tidak perlu. Setelah minum obat pasti aku akan segera membaik. Kau tenang saja," jawab New. Pemuda itu memang pekerja keras sampai terkadang lupa merawat dirinya sendiri.
"Kau tidak boleh sakit New. Siapa yang akan mencari uang untuk nenek jika kau sakit," batin New.
KAMU SEDANG MEMBACA
Encounter || OffNew
Fanfiction"Just live your life from now on. Don't take another step towards me." -New Thitipoom "I've made my choice. I've decide to take a step towards the world you're standing all alone." -Off Jumpol Writen in bahasa Copyright ©babyouchan