12

814 95 2
                                    

Brakk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brakk..

"Off! Kau harus lihat ini!" Arm yang berlari tergesa-gesa ke dalam ruangan Off hanya mendapati bos besarnya itu sedang bekerja dengan santai, tak terlihat bingung sedikitpun.

"Kau sudah melihatnya?" tanya Arm yang lagi-lagi mendapatkan jawaban tak sesuai dengan ekspektasinya. Atasannya itu telah mengetahuinya namun tidak ambil pusing terkait hal itu.

"Apa? Kenapa? Hanya ada fotoku disitu. Kau tidak perlu khawatir," lanjutnya berusaha bersikap tak acuh dengan berita yang cukup ramai diperbincangkan.

Arm terkesiap. "Baiklah. Aku akan menyuruh mereka untuk tidak memberikan statement apapun terkait hal ini. Karena aku juga tidak tahu apapun."

Arm kini mendekatkan dirinya kepada Off, menatapnya dengan lekat. "Ekhem. Sekarang jelaskan. Apa yang kau lakukan disana dan dengan siapa. Aku tidak pernah melihat dirimu berada di tempat seramai itu tanpa perlindungan apapun. Jadi? Apa yang membuatmu berubah Off Jumpol? Katakan padaku!"

Off akhirnya menghentikan sementara pekerjaannya dan berganti melihat kearah sahabat karibnya yang sedang dalam mode garang.

"Aku hanya pergi mencari kudapan sore. Itu saja," terang Off yang jelas kata-katanya tidak bisa dipercayai oleh Arm.

Arm masih memicingkan matanya ke arah Off, berharap pria didepannya itu membuka suaranya lebih banyak lagi. "Baiklah-baiklah. Aku pergi bersama New. Kau puas?" jawabnya yang membuat Arm semakin melihatnya dengan tatapan tidak suka.

"Insiden bakmie itu juga bersama New?" Off mengangguk. Arm semakin dibuat frustasi oleh tingkah laku teman sekaligus bosnya ini.

"Apa yang akan kau lakukan selanjutnya? Saat ini identitas New memang tidak tersebar, tapi apa yang akan kau lakukan jika sampai mereka mengetahuinya? Bagaimana reaksi New? Aku yakin dia pasti sangat terkejut."

"Aku sudah memikirkan semuanya. Kau tenang saja. Dan beritahu aku jika identitas New diketahui oleh media. Kembalilah ke tempatmu, aku bosan melihat wajahmu," usir Off yang langsung dihadiahi pukulan oleh Arm dengan berkas yang ada di atas meja kerjanya.

...

"Wah, ternyata bos besar kita sudah memiliki kekasih. Aku sangat iri," perkataan Gulf tentunya menarik perhatian guru yang lain, tanpa terkecuali New.

Mereka semua membuka ponsel masing-masing dengan cuitan yang telah dikirim ke grup oleh Gulf. Membuat New yang sedang meminum tehnya langsung tersedak saat membaca beritanya; ia terkejut.

Bukan terkejut akibat bos besar mereka telah memiliki kekasih. Tetapi karena sosok yang ternyata bos besar mereka adalah orang yang selama ini berada cukup dekat dengannya, namun ia tidak mengetahui bahwa orang itu adalah bosnya, pemilik sekolahan ini. Betapa bodohnya dirimu New, rutuknya dalam hati.

New juga baru menyadari jika berita itu muncul akibat Off yang selalu terlihat saat sedang bersamanya, walaupun sosoknya masih belum diketahui publik. Jujur saja ia sedikit khawatir jika orang-orang nantinya akan mengetahui bahwa dialah yang berada disana, bersama dengan Off Jumpol. Ia tidak ingin mencoreng citra Off Jumpol karena berteman dengan dirinya.

Tiba-tiba ponsel milik New bergetar, menandakan ada telfon masuk.

Kakak Tampan is calling...

Ya tuhan.. Apa lagi ini.

New bergegas keluar dari ruang guru.

"Ya ada apa?" ucapnya cukup ketus.

"Tidak ada yang menganggumu kan New?"

New menghela nafas dengan berat dan merotasikan bola matanya dengan malas. "Ada. Kau orangnya. Tidakkah kau tau sekarang masih waktunya bekerja?"

"Eh, aku hanya takut mereka mengganggumu dan menyulitkan waktumu saja."

"Tidakkah kau sadari bahwa kau yang sebenarnya telah menganggu waktu bekerjaku Tuan Pimpinan?"

"Maafkan aku. Baiklah kalau begitu, hubungi aku jika mereka menganggumu. Selamat bekerja manis."

New mengerutkan keningnya sambil mematikan sambungan telfon.

"Apa-apaan pak tua itu," monolog New.

Encounter || OffNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang