"Tidak perlu terkejut begitu Tuan Off. Aku pernah tidak makan selama 3 hari dan masih hidup. Kau terlalu berlebihan."
"APAA?!" Teriakan Off membuat New terkejut dan tersedak.
"HEY! Tidak bisakah kau tidak berteriak? Kau mengagetkanku!"
"Oh maaf. Aku hanya tidak menyangka. Jika kau lapar, katakan padaku. Akan kukurim makanan untukmu"
"Tidak perlu. Aku sudah bekerja sekarang. Hal itu terjadi saat aku masih kecil dan belum bekerja. Sekarang atasanku memastikan kemakmuran pegawainya, jadi kau tidak perlu khawatir hihi,"
"Bosmu pasti orang yang sangat baik," ucapnya sambil diselingi senyum diwajah tampannya.
"Oh, kau juga sedang makan siang ternyata. Pantas saja kau menelfonku. Kesepian rupanya," New tertawa saat mengetahui bahwa Off sedang mencari teman makan siang.
"Aku sudah selesai makan dari tadi. Aku sedang menikmati makanan penutupku,"
"Memangnya apa makanan penutupmu?"
"Kau"
Dan New terdiam.
Perkataan Off Jumpol barusan membuat wajah New memerah sampai ke telinga. Dan tentu saja hal itu tak luput dari perhatian orang di seberang sana. Off Jumpol tersenyum saat mengetahui New sedang menahan malu akibat ucapannya.
"Ya ya ya. Terserah kau mau bilang apa. Aku tidak peduli. Oh aku harus menutup telfonnya. Para guru sudah kembali. Sampai jumpa." Belum sempat Off membalas ucapan New, sambungan telfon telah terputus. Krist yang melihat hal itu menjadi penasaran siapa yang ditelfon New barusan. Namun ia hanya melihat tulisan 'Kakak Tampan' di layar ponsel New.
"Oohh baru saja menelfon kekasihmu huh? Dan lihatlah wajahmu yang memerah ini. Kau semakin menggemaskan," Krist berusaha menggoda New yang masih tersipu malu.
"Ya. Tidak mungkin juga orang memanis New ini tidak memiliki kekasih kan?" Sambung Gulf.
"Kekasih apanya. Tidak. Dia bukan kekasihku." Sahut New yang masih berusaha membela diri.
"Bukan kekasih tapi menemanimu makan siang? Manusia mana yang bersikap seperti itu?" Kali ini Mike juga ikut menanggapi. Kumpulan guru-guru muda itu memang senang jika menggoda orang lain seperti ini.
Jika saja mereka tahu siapa yang sedang mereka bicarakan.
...
"Sudah selesai makan siangnya Tuan?" Ucap Arm yang tampak sedang menggoda atasannya itu.
"Jika sudah, kembalilah bekerja. Tanda tangani semua berkas ini. Aku sudah mereviewnya untukmu. Dan juga, jangan lupa menutup pintu sebelum melakukan panggilan video. Aku muak mendengar ucapanmu," lanjutnya.
"Bukankah kau yang tidak menutup pintunya?" Arm menggeleng.
"Jadi aku? Oh tidak masalah. Ini kantorku. Lagipula yang terganggu bukan aku," perkataan Off membuat Arm terkejut.
Bagaimana bisa bossnya berubah menjadi semakin menyebalkan seperti ini. Siapa gerangan yang berhasil merubah Off Jumpol si dingin menjadi orang gemar bercanda seperti sekarang ini?
Apakah keberadaan New saja dapat mengubah orang sedingin Off menjadi sangat keju? Atau adakah hal lain yang masih tidak diketahui oleh Arm tentang sahabatnya itu?
Arm yang baru saja meletakkan pantatnya di kursi, harus dibuat jengkel lantaran Off kembali memanggilnya.
"Menurutmu, aku lebih bagus memakai setelan kemeja seperti ini atau aku harus berganti dengan yang lebih kasual untuk menemui ibu?"
Arm benar-benar dibuat kesal oleh sikap Off sekarang. "Demi Tuhan Off Jumpol! Kau ingin menemui ibumu seperti biasa. Kenapa harus bertanya padaku!"
Off mengedipkan matanya dan menatap Arm penuh harap. "Kan ada New disana."
Arm mengerang frustasi dan mengacak-acak rambutnya. "Demi planet saturnus dan satelit yang mengitarinya. Bilang saja kau akan berkencan. Astaga!"
"Hmm.. Anggap saja begitu," Off menampilkan senyum dengan giginya yang tersusun rapi sampai matanya menghilang, namun hal itu justru membuat Arm semakin kesal.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
