11

811 101 4
                                    

Setelah selesai dengan acara makan mereka, Off dan New kembali masuk ke dalam mobil. Suasana di dalam sangat canggung. New yang biasanya banyak berbicara, tiba-tiba kehabisan bahan obrolan.

Tanpa ada aba-aba, Off tiba-tiba mendekatkan dirinya kepada New dan membuat pemuda manis itu sangat terkejut dan berusaha mundur, walaupun saat ini posisinya sudah sangat menempel dengan tempat duduknya.

"Kau lupa memasang seatbeltmu New," ucap Off sambil memasangkan seatbelt untuk New dan kembali ke posisi semula.

New yang masih terkejut, hanya bisa mengedip-ngedipkan matanya dengan lucu. Yang tanpa ia sadari, Off sedang mengeluarkan senyum tipisnya.

"Hmm.. Off.. Terima kasih," ucap New lirih.

Off yang masih sibuk menyetir tidak mengerti kemana arah pembicaraan pemuda itu. "Terima kasih untuk apa?"

"Untuk semuanya. Kau sudah membantu nenekku, kau juga selalu mengantarku pulang ketika kita bertemu di panti, bahkan kau juga membelikanku makanan saat itu," jelas New.

Off hanya mengangguk. "Aku hanya melakukan yang bisa aku lakukan. Terima kasih juga telah memberitahuku makanan enak tadi. Sepertinya aku akan sering kesana," tukas Off.

Senyum New mengembang mendengar penuturan Off. "Benar kan? Memang makanan disitu rasanya tidak kalah enak dengan restoran mahal di hotel berbintang," ucap New dengan bangga.

"Kalau begitu, beritahu aku tempat lain yang menurutmu memiliki makanan enak. Karena sepertinya aku mulai bosan dengan masakan para chef di hotel berbintang," perkataan Off tentu saja disetujui oleh New yang memang gemar makan. Ia bahkan sudah memikirkan tempat-tempat mana saja yang akan ia tunjukkan kepada Off nantinya.

"Kudengar kau mendapatkan pekerjaan baru ya New," Off berusaha membuka percakapan lain dengan New

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kudengar kau mendapatkan pekerjaan baru ya New," Off berusaha membuka percakapan lain dengan New.

"Iya. Aku baru saja di terima di JL International School sebagai guru magang. Itulah kenapa beberapa hari ini aku tidak sempat berkunjung ke panti karena harus mengikuti training yang diadakan oleh sekolah itu. Tapi mulai minggu depan, aku sudah bisa kembali ke jadwalku seperti semula," ucap New dengan sangat antusias.

"JL International School?" tanya Off berusaha untuk meyakinkan pendengarannya.

"Iya. JL International School. Kenapa? Kau pasti tidak mengira aku bisa diterima bekerja disana kan?" Ujar New sambil mencebikkan bibirnya.

Hal itu justru membuat Off kembali tersenyum. "Tidak. Aku percaya kalau kau pasti bisa bekerja disana kok. Memangnya apa yang kurang darimu?"

"Hmm.. Kau benar juga. Apa yang kurang dariku. Aku pintar, pekerja keras, dan juga tampan, yakan?" ucap New dengan penuh percaya diri.

"Ya ya ya.. Terserah kau saja New," jawab Off dengan senyum yang masih terpasang di wajah tampannya.

"Oh, kau bisa menurunkanku di minimarket depan saja Off. Aku harus membeli sesuatu dulu," ucap New. Off langsung menepikan mobilnya di depan minimarket.

New telah melepas seatbeltnya dan hendak turun dari mobil milik Off, namun tangannya ditahan oleh si empunya mobil. "Berikan aku ponselmu," ucapnya.

New yang masih bingung dengan maksut perkataan Off hanya bisa memandangi pria di hadapannya itu. Namun tangannya tetap bergerak menyerahkan ponsel miliknya kepada Off.

"Aku telah menyimpan nomerku disana. Hubungilah aku jika kau perlu bantuan," lanjut Off sambil mengembalikan ponsel milik New.

New terdiam memandangi ponselnya dan Off secara bergantian. "Kau terlihat lebih baik jika sering tersenyum Tuan Off," ucap New sambil memberikan senyum miringnya kepada Off dan berlari masuk ke dalam minimarket.

...

New yang baru saja menyelesaikan ritual sebelum tidurnya, hendak merebahkan dirinya di tempat tidur, saat ponsel miliknya bergetar dan memunculkan sebuah pesan di layarnya.

Kakak Tampan (1)
Selamat malam New. Mimpi indah

New terkekeh melihat nama yang diberikan Off untuk dirinya sendiri pada ponsel milik New. Lucu sekali ia menggunakan panggilan yang digunakan oleh Nenek Godji sebagai nama kontaknya. Pria itu benar-benar tidak terduga.

Encounter || OffNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang