8

887 103 1
                                    

Hari ini New bangun lebih pagi dari biasanya lantaran ia harus bersiap untuk pergi ke tempat kerja barunya. Hari pertama tidak boleh terlambat, pikir New. Mengingat rute yang ia tempuh merupakan arah yang jarang ia lewati, membuat New harus berangkat lebih pagi untuk mengantisipasi kejadian yang tidak terduga selama di jalan. Namun yang terjadi adalah ...

"Sedang apa disitu anak muda?" ucap seorang pria yang terlihat seperti penjaga keamanan disana.

New menoleh dan melihat kesana kemari, berharap ada orang lain yang diajak bicara oleh pria itu. Tetapi nihil. Yang artinya dirinyalah yang sedang ditanya. "Saya pekerja baru di sini pak. Tapi sepertinya saya datang sedikit pagi ya," jelas New sambil menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal.

Pria itupun tertawa karena sikap polos New lalu membuka pagar dan mempersilahkan New masuk.

"Bukan sedikit pagi. Tapi sangat pagi. Sekolah dimulai pukul 8 tapi kau bahkan sudah datang sebelum pukul 6?"

New dan pria paruh baya itu akhirnya menghabiskan waktu dengan berbincang-bincang sembari menunggu guru lain datang.

New berhasil diterima sebagai guru magang di JL International School, salah satu sekolah elite dan bergengsi yang biaya satu semesternya bisa untuk membeli mobil. Awalnya New pesimis akan diterima bekerja di tempat ini, namun Tuhan ternyata sedang berbaik hati sehingga membuatnya diterima bekerja disini.

Satu tahun. Hanya perlu waktu satu tahun agar ia bisa diangkat menjadi pegawai tetap. New hanya perlu bertahan selama itu. Karena ia yakin, menjadi guru magang bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi di sekolah bergengsi seperti ini.

"Selamat pagi Pak Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi Pak Leo. Tumben gak sendirian Pak," suara seseorang tiba-tiba terdengar menginterupsi perbincangan mereka.

"Oh ada Pak Krist. Selamat pagi. Iya ini ada guru baru tapi datangnya terlalu pagi. Jadi saya ajak ngobrol dulu. Nah karena sekarang sudah ada Pak Krist, tolong Nak New dibawa masuk ya."

Krist mengantarkan New ke ruang guru tempatnya bekerja sebelum mengajaknya berkeliling. "Pelajaran apa yang kau ajukan New?"

"Matematika Krist. Oh iya, kau mengajar apa?" New tampak mulai akrab dengan Krist karena keduanya sama-sama orang yang ceria.

"Yah. Kukira kau akan ada di divisiku. Karena kudengar ada guru magang bahasa inggris juga. Tapi tidak masalah. Kita tetap bisa berteman," Krist memberikan senyum terbaiknya untuk menyambut New sebagai teman barunya.

"Kalau kau membutuhkan bantuan, bisa tanya padaku. Sistem di sekolah ini cukup aneh. Aku dulu perlu waktu 3 bulan agar terbiasa," tutur Krist.

"Wah. Sepertinya aku akan memerlukan banyak bantuan darimu Krist," jawab New.

Krist menunjukkan New cara kerjanya sehari-hari. Karena sekolah ini sangat modern, seluruh aktivitas yang ada akan selalu terrekam jejak digitalnya. Setelah berhasil menyalakan laptop di hadapannya, Krist langsung memasukkan ID pegawai yang membuatnya langsung terhubung dengan database sekolah.

Banyak pesan yang langsung masuk dan muncul di layar laptop milik Krist dan membuat New cukup terkejut. "Hal seperti ini biasa terjadi di pagi hari. Kau harus menyelesaikan semua tugas yang muncul ini New. Mulai dari memeriksa daftar hadir, tugas siswa, sampai catatan perkembangan siswa setiap harinya. Seperti yang kukatakan tadi, akan sulit di awal. Namun kau pasti akan terbiasa. Kau amati saja dulu caraku," ucap Krist sambil tangannya bergerak kesana kemari diatas keyboard. New yang melihat hal itu dibuat sangat takjub dengan cara Krist bekerja.

"Kau pasti bisa New. Semangat!" ujarnya dalam hati menyemangati diri sendiri.

Encounter || OffNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang