18

854 91 8
                                    

Saat ini, Off tengah berada di Grand Hotel untuk menemui Gun. Di tangannya telah ada sekotak strawberry shortcake -saran dari New. Setelah menunggu beberapa menit di lobby, Off diantar oleh pegawai Grand Hotel menuju ruangan Gun. Di dalam sana Gun masih tampak cemberut melihat kehadiran Off.

"Gun, aku minta maaf atas sikapku kemarin kepadamu. Tidak seharusnya aku melampiaskan kekesalanku kepadamu." Pria tampan itu langsung mengutarakan maksud dan tujuannya menghampiri Gun.

Pemuda manis itu masih diam tak bergeming menanggapi ucapan Off. "Aku juga membawakanmu kue, tapi jika kau tidak suka, aku bisa membawanya kembali." Off masih berusaha untuk berbicara dengan Gun.

Pintu ruangan Gun terbuka dan memunculkan sosok Tuan Phunsawat, ayah Gun. Lelaki paruh baya itu tampak bingung melihat kehadiran seorang Off Jumpol di ruangan putranya. Off tentu saja tidak ingin dianggap jelek dan menjelaskan semua yang terjadi, termasuk dirinya yang berkata tidak baik kepada Gun.

"Maafkanlah dia. Ia bahkan sudah rela datang kemari hanya untuk meminta maaf padamu. Meskipun sebenarnya kau yang salah. Aku yakin dirimu bahkan tidak meminta maaf atas tindakanmu itu," tegur Tuan Phunsawat pada anak semata wayangnya.

Gun melihat ke arah ayahnya dan Off bergantian. "Baiklah kumaafkan."

"Ekhem.." Tuan Phunsawat berdehem untuk mengingatkan anaknya.

"Iya iya. Dan aku minta maaf karena menerobos masuk ke ruanganmu, dua kali." Off hanya tersenyum menanggapi ucapan dari Gun.

"Kalau begitu, maukah kau pergi makan siang denganku? Aku tidak ingin ditolak untuk yang ketiga kalinya," Gun mengatakan hal itu sambil menunjukkan wajah memelasnya kepada Off. Tuan Phunsawat masih berada disana, sehingga ia tidak bisa menolak permintaan Gun.

Gun mengajak Off untuk makan siang di mall, sekaligus berbelanja. Off mau tak mau hanya mengikuti kemauan pria kecil itu.

...

"Baiklah. Sampai sini dulu pelajaran kita hari ini. Pluem tolong kumpulkan pekerjaan teman-temanmu di ruangan bapak setelah bel istirahat nanti ya," New lantas pergi meninggalkan ruang kelas tempatnya mengajar.

Laki-laki manis itu telah duduk di kursinya, lantas membuka kotak bekal yang ternyata berisi sepotong kue. "Bisa-bisanya kau membawa bekal sepotong cake tiramisu New," ucap Mike.

"Makanan manis masih menjadi yang terbaik untuk merecharhe energi Mike. Kau mau?" New langsung menyuapi Mike potongan tiramisu yang ada di hadapannya.

"Oohhh.. Kau benar. Tapi aku tidak ingin mati karena diabetes. Terima kasih kuenya." Mike kembali ke tempat duduknya setelah berhasil mencubit pipi New dengan gemas. Hal itu tentu tak terlewatkan oleh mata Krist.

Tring..

Bunyi notifikasi dari grup chat para guru muda itu kembali berbunyi. Kali ini menunjukkan gambar yang dikirimkan oleh Gulf. Guru muda yang satu itu memang suka sekali bergosip.

"Gulf bisakah kau untuk tidak penasaran dengan hidup orang lain?" Mike berbicara kepada sepupunya yang sedang sibuk mengaduk kopi dengan bungkusnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gulf bisakah kau untuk tidak penasaran dengan hidup orang lain?" Mike berbicara kepada sepupunya yang sedang sibuk mengaduk kopi dengan bungkusnya.

"Au memangnya kenapa? Lagipula ini berita bos besar kita. Jadi sudah sewajarnya untuk mengetahuinya. Lihatlah Mike! Mereka berdua terlihat cocok bersama." Gulf terus saja berbicara tentang Gun dan Off kepada setiap orang yang ada di ruangan.

"Yakan New?" New hanya tersenyum menanggapi ucapan Gulf. Bahkan dengan kedatangan Pluem ke dalam ruangan pun tidak membuat mulutnya itu berhenti berbicara.

"Ini pak tugas teman-teman," ucap Pluem sambil meletakkan kertas hasil kerja dari teman-temannya.

Pluem tidak sengaja melihat ke arah ponsel milik New yang masih memunculkan gambar yang dikirim oleh Gulf tadi. Membuat anak remaja itu memandang ke arah New. "Bapak tidak apa-apa?"

New yang kebingungan dengan pertanyaan yang dilontarkan Pluem hanya menatap bocah laki-laki itu. "Aku tidak ada hubungan apapun dengannya Pluem. Sepertinya kau salah sangka." New lantas tersenyum setelah berhasil berbisik di telinga Pluem.

"Pergilah ke kantin untuk makan siang Pluem," ujar New sambil menepuk-nepuk lengan Pluem dengan pelan.

Encounter || OffNewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang