Part : 6

23.3K 2.5K 420
                                    

~ Gak nyangka akan ada perhatian untuk cerita ini. Thk, semua. Terharu bgt aku. Semoga gak bosen, amin ~

| Terima Kasih semuanya udah mau baca |
| Vote dan Komennya jgn lupa |

~ Happy Reading ~

Hari ini hari Senin, semua murid seperti biasa melaksanakan Upacara Bendera di lapangan. Semua murid sudah berkumpul dan sudah setengah jalan melaksanakan upacara.

Seorang gadis manis yaitu Sasa sudah sedari tadi celingak-celinguk mencari sahabatnya itu. Tapi ia tidak kunjung menemukan sosok itu sejak tadi pagi.

"Dia kemana sih?" tanya Sasa sambil melihat jam tangan.

"Brumm!!"

Semua murid termasuk para guru refleks menoleh ke arah sumber suara. Membuat bapak kepala sekolah yang sedang memberi amanat seketika berhenti berbicara. Juga ikut menolehkan kepalanya.

Di sana, di ujung dekat gerbang. Terlihat seorang gadis dengan santainya menggas habis motornya karena kesal saat satpam tidak kunjung mau membuka pintu gerbang untuknya.

Semua murid yang melihat aksi gadis itu berseru heboh.

"Wahh, Itu Viona?

"Ngapain tuh cewek?"

"Keren habis!!"

"Dasar Cabe!!"

Keadaan mulai ricuh. Bapak kepala sekolah menoleh ke arah Bu Lingga, guru BK mereka. Bu Lingga yang paham segera keluar dari barisan para guru dan berjalan menghampiri Kirana yang masih santai menggas motornya.

Bapak satpam yang masih terlihat panik karena ulah Kirana yang membuat keributan, langsung menunduk saat melihat Bu Lingga datang.

"Kamu gak tahu kalau di dalam sedang Upacara Bendera?" tanya Bu Lingga berang. "Mana sopan santun kamu!!" lanjutnya tajam.

Kirana mencoba melirik kedalam lapangan. Dan mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti. "Oh, lagi Upacara!" jedanya santai. "Saya kira sekarang hari Rabu?" lanjutnya terkekeh.

Bu Lingga yang mendengar itu menggeram. Murid ini tidak ada sopan-sopannya. "Pak, biarin dia masuk Pak!" suruh Bu Lingga kepada satpam.

Membuka pintu gerbang, Kirana tersenyum miring. Dan tanpa menunggu lama langsung menancapkan gas motornya masuk kedalam sekolah. Menghiraukan teriakan Bu Lingga yang meneriakinya.

Kirana yang akan memasuki kelas. Terhenti saat mendengar suara menggelegar dari Bu Lingga. Gadis itu mendengus, telinganya seketika berdengung.

"Mau kemana kamu!" ucap Bu Lingga menatap tajam Kirana.

Kirana menguap dengan lebar, menatap Bu Lingga malas. "Kemana lagi Buk, ya ke kelas lah!" jawabnya santai.

"Enak aja kamu, berdiri di lapangan sekarang!" desis Bu Lingga tambah berang.

Menenteng tasnya di pundak kiri. Kirana dengan malas berjalan menuju barisan. Gadis itu berjalan santai sambil mengunyah sebuah permen karet. Tidak ada raut gugup dan takut di wajahnya. Semua orang menatap Kirana intens.

KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang