Part : 10

19.8K 2.1K 108
                                    

| Jangan lupa vote dan komennya |

~Happy Reading~

"VIONA, AWAS!"

Belum sempat ia menghindar dan menoleh. Sebuah bola besar sudah duluan menghantam kepalanya. Membuat Kirana seketika meringis kesakitan.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja matanya berkunang-kunang. Dan rasa sakit di kepalanya tambah menjadi-jadi bahkan sangat menusuk.

Kirana mencoba melangkahkan kakinya dengan langkah gemetar. Kepalanya semakin terasa berat dan pandangannya mulai terlihat tidak jelas.

Namun, saat beberapa langkah. Tubuhnya jatuh dan pandangannya berubah menjadi gelap.

Semua murid yang ada di lapangan langsung berteriak histeris saat melihat Kirana sudah tergeletak di lapangan.

Sasa apalagi, gadis itu yang tadinya bermain Voli di lapangan tanpa tanggung-tanggung melempar bolanya ke sembarangan arah. Dan langsung bergegas menghampiri Kirana dengan cemas.

"Loh Sam, tanggung jawab lo!"

Samudra menoleh ke arah Kevin yang berdiri di sampingnya. Cowok itu menghela napas. Memang benar bola basket itu karena ulahnya. Tapi dirinya benar-benar tidak sengaja.

Ia tidak pernah seceroboh ini sebelumnya. Tapi gara-gara Vano mencoba menggelitiknya tepat di pinggang membuatnya salah lempar dan mengenai gadis itu.

"Iya, Sam. Tanggung jawab!" ucap Deva tidak kalah memanasi suasana.

"Tck, emang gue lagi hamilin anak orang apa?" jawab Samudra malas dan berjalan mendekat ke arah Sasa yang kini menompang kepala Kirana di atas pahanya.

"Cewek ini beneran pingsan atau gimana? Tapi wajahnya pucat sih!" batin Samudra saat melihat kondisi Kirana.

Sasa menatap Samudra memelas. "Sam, tolongin Vio!" ucapnya sambil menahan tangis.

Meski berat hati, cowok itu tetap menggendong Kirana ala bridalstyle dan meminta semua siswa-siswi yang kepo menyingkir dari jalannya.

Di sisi lain, teman-teman Samudra menatap tidak percaya ke arah Samudra. Sebab, dari seribu alasan dan kejadian. Ini adalah pertama kalinya mereka melihat Samudra mau berurusan dengan orang seperti Viona.

Apalagi, mereka semua tahu. Kalau Samudra sangat membenci gadis itu. Biasanya, saat ribuan drama yang di lakukan gadis itu untuk menarik perhatian Samudra selalu akan di acuhkannya.

Di UKS, cowok itu dengan sangat pelan membaringkan Kirana di atas kasur. Setelah itu menatap wajah pucat Kirana lekat. Melihat UKS yang tidak ada orang, membuat cowok itu menghela napas.

"Kemana semua orang pergi?" batinnya heran saat melihat UKS tidak ada satu orangpun yang menjaga.

Tidak punya pilihan lain. Meski kesal, cowok itu berjalan menuju lemari kemudian mengambil minyak kayu putih dan mencoba mengoleskannya di sekitar hidung dan kepala Kirana, berharap agar gadis itu bangun dari pingsannya.

"Gimana Sam, udah bangun?"

Sebuah suara dari Kevin yang tiba-tiba masuk. Membuat Samudra sedikit terkejut. Tapi mencoba untuk tetap tenang cowok itu kembali melakukan kegiatannya.

KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang