Part : 20

15K 1.6K 198
                                    

Happy Reading!!

Suasana di rooftop begitu mencengkam. Kirana mencengram tangannya keras. Cowok itu melihat semuanya. Samudra mengetahuinya. Kirana tanpa sadar mulai menggaruk telapak tangannya kasar.

Samudra yang tidak sadar akan tindakan Kirana. Cowok itu berjalan dengan angkuh menuju hadapan Kirana. Tangan cowok itu terlihat masuk kedalam saku celananya.

Samudra menatap Kirana tajam. Pikiran cowok itu bercabang. Antara ingin melanjutkan rencananya atau bukan. Kirana berusaha untuk menyembunyikan raut wajahnya yang tegang. Tenang. Ini bukan pertama kalinya ia ketahuan melakukan ini. Sebelumnya juga pernah. Ya orang itu mengetahuinya. Jadi, bersikaplah seperti biasanya.

Kirana menghela napas. Gadis itu berdiri dan kemudian berjalan mengabaikan Samudra. Langkah Kirana terhenti sebab Samudra menahan tangannya.

"Lepas!" ucap Kirana dingin.

Samudra tidak melepaskannya. Malah cowok itu menarik tangannya agar lebih mendekat. Kirana menatap Samudra dengan tajam.

"Lepasin gak!" ulangnya lagi dengan berusaha menyentak tangan Samudra dari tangannya.

"Siapa suruh lo boleh pergi?" ujar Samudra dengan dingin.

Kirana hanya diam. Tangan Samudra memegang tangannya sungguh membuatnya jijik. Tidak punya pilihan lain. Gadis itu memilih dengan cara lain. Kirana dengan cepat melayangkan tinjunya ke arah Samudra.

Samudra yang melihat gerakan cepat itu berusaha menghindar. Mau tidak mau ia melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kirana.

Samudra bersiul, "Bagus juga gerakan lo!"

Kirana berdecih, sial pukulannya tidak kena. Padahal itu adalah kesempatan yang bagus agar membuat wajah sok tampan itu benyok.

"Minggir, gue gak punya urusan samo lo!" ucap Kirana dingin.

Samudra mengedikkan bahunya tidak peduli. Bersama dengan wajahnya yang selalu datar tapi tampan itu.

"Gue punya penawaran gimana?" ucap Samudra berjalan mendekati Kirana.

"Gak tertarik!" jawab Kirana malas.

Samudra terkekeh dan mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celananya. Kemudian memperlihatkan sebuah rekaman dirinya yang terlihat depresi itu.

"Lo!" tunjuk Kirana geram. Dan berusaha untuk mengambil ponsel itu dari tangan Samudra.

Samudra menjauhkannya. Kirana mengepalkan tangannya menahan amarah. Samudra sepertinya ingin mencari masalah dengannya. Sial.

"Kalau lo gak mau orang-orang tahu kalau lo itu gila. Turutin semua kemauan gue. Jadi vidio ini bakalan gue hapus!" ucap Samudra dingin.

Kirana terdiam. Ucapan Samudra tadi mengenai hulu hatinya. Gila? Kirana seketika teringat di kehidupannya dulu. Bahwa ayahnya dulu sering menyebutnya gila karena ia sering pergi ke Psikolog.

Samudra yang melihat perubahan raut wajah Kirana yang terlihat terluka. Ada rasa tidak enak di hati saat melihatnya. Bagian dari mana perkataannya yang menyakiti gadis itu? Pikirnya.

Samudra yang sadar dengan isi pikirannya dengan cepat membuang jauh-jauh isi pikirannya itu. Ia harus tetap di tujuannya yaitu membuat gadis ini menderita. Iya. Itu tujuannya tidak ada yang lain.

KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang