Part : 8

21.7K 2.2K 126
                                    

Aku kembali lagi, gak kerasa udah chp 8 aja...
Semoga makin suka ya!!

Jangan lupa votmen nya...
Yang ada kelas pagi, semangat yah!
Aku tau tugas kalian pasti banyak, so semangat!!

Udah segitu aja bacotannya!

~ Happy Reading ~

Bel masuk sudah berbunyi. Semua murid segera bergegas menuju kelas mereka masing-masing untuk memulai proses pembelajaran.

Sudah satu jam terlewat. Semua murid sudah memulai proses pembelajaran. Tapi ada satu orang murid yang baru datang. Dia adalah Kirana.

Kirana menatap malas pagar tinggi yang ada di hadapannya. Gadis itu mendengus dan ia mencoba melirik ke dalam sekolah. Melihat Pak Satpam yang terlihat sibuk menonton lewat kotak persegi itu.

Kirana membunyikan klakson motornya berkali-kali. Membuat pria berumur itu menolehkan kepalanya dan melihatnya.

Kirana menunjuk pagar tinggi itu. "Bukain dong Pak, saya mau masuk!" ucap Kirana datar.

Pak Satpam melirik jam tangan miliknya. Memperhatikan Kirana lekat. Pak Satpam menghela napas panjang. "Mending kamu pulang, kamu udah terlambat satu jam!" jawab Pak Satpam sambil mengusir Kirana dengan tangannya.

Kirana mengangkat sebelah alisnya. "Ide yang bagus! Boleh juga tuh Pak. Saya pulang aja deh, mumpung Bapak suruh saya pulang!" ujar Kirana santai.

Baru saja Kirana akan pergi dari sana. Pak satpam sudah memanggilnya, menyuruhnya untuk berhenti. Kirana menolehkan kepalanya, menatap wajah pria paruh baya itu datar.

"Apa lagi sih Pak, kan tadi Bapak suruh saya pulang!" ucap Kirana memutar bola matanya malas.

"Saya tarik ucapan saya. Ayo cepat masuk!" suruh Pak Satpam sambil membuka pintu gerbang lebar-lebar untuk Kirana.

Kirana tersenyum dengan tipisnya. Tidak ingin membuang kesempatan emas ini. Kirana langsung menancapkan gas motornya kencang. Membuat bapak satpam refleks menutup kedua telinganya. Sebab suara knalpot gadis itu sangat keras.

"Dasar anak muda!" ucap Bapak Satpam yang terheran-heran melihat tingkah gadis itu tadi.

Bukannya langsung ke kelas, Kirana malah berbelok menuju rooftop sekolah. Dia berniat untuk bolos hari ini sampai bel istirahat pertama berbunyi, sebab suasana hatinya sudah hancur sejak di rumah tadi. Bagaimana Arkan yang semakin gencar memusuhinya dan Bara yang membuat kesabaran seketika habis saat itu juga.

Kirana melemparkan tasnya di sisi sofa dan langsung berbaring di sofa panjang itu. Kirana menutup matanya. Mencoba merasakan usapan angin mengenai wajahnya. Kirana tersenyum. Sangat sejuk.

Melupakan posisinya sebagai seorang murid yang harus mendapatkan ilmu untuk di bawanya pulang. Gadis itu benar-benar tidak peduli akan sekolahnya.

Bisa di katakan, walaupun ia sering tidur di kelas atau bolos seperti yang dilakukannya hari ini. Itu tidak akan mempengaruhi nilainya. Bahkan bisa di bilang nilainya malah naik drastis daripada sebelumnya sebab si pemilik tubuh yang asli, Viona adalah gadis yang bodoh. Tidak. Sangat bodoh malah, masa bisa-bisanya sampai mendapatkan peringkat terakhir dan anehnya nilai gadis itu sebagian nol semua.

KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang