Part : 21

15.5K 1.6K 300
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri semuanya!!
Mohon maaf lahir bathin 🙏

~Enjoy~

Sesudah menceritakan semuanya. Kirana sekarang tengah terlelap dipelukan Alland. Begitupun sebaliknya. Alland juga tertidur sambil memeluk pinggang Kirana dengan nyaman.

Kirana perlahan membuka matanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah wajah damai Alland saat tidur. Kirana perlahan tersenyum. Kirana terus memandangi wajah Alland yang terlihat polos itu.

Alland kalau sudah tidur sangat imut. Beda saat ia bangun. Apalagi kalau ada orang yang menganggunya. Wajah imut ini seketika berubah menjadi jauh dari kata polos.

"Aku tau kalau aku itu tampan."

Alland mendadak membuka matanya. Kirana langsung dengan cepat mengubah raut wajahnya.

"Pede banget. Siapa juga yang lagi ngeliat!" ucap Kirana mendorong dada Alland menjauhinya.

Alland tidak membiarkannya. Alland dengan cepat kembali memeluk Kirana. Alland menghirup aroma yang hampir sama yang dipakai Kirana saat di tubuh aslinya.

"Manis!" gumam Alland pelan.

"Hah?"

Drttt Drtt Drttt

Kirana dan Alland serentak melihat ke atas meja. Ponsel hitam milik Alland terlihat bergetar di atas meja. Kirana melirik Alland.

"Ponsel!" ucap Kirana sambil menunjuk ponsel Alland yang ada di atas meja.

Alland mendesah kesal. Siapa juga yang menelponnya. Apa orang itu ingin mati? Sehari saja ia tidak bisa tenang dari yang namanya pekerjaan. Dasar!

Kirana yang melihat perubahan raut wajah Alland. Menggelengkan kepalanya. Kirana melepaskan tangan Alland dari perutnya.

"Angkat!" ucap Kirana singkat.

Alland hanya mengangguk patuh kemudian menghampiri ponselnya. Raut wajah Alland terlihat mengeras. Masih kesal saat ada orang yang berani menganggunya.

Ia bersumpah. Kalau ini tidak penting. Ia akan memenggal kepala orang yang telah mengambil waktunya bersama Kirana itu.

"Hmm!" jawab Alland datar.

Selagi Alland menerima telepon. Kirana terlihat asik duduk di atas sofa. Duduk di temani keripik kentang yang tadi dibeli Alland di supermarket.

Mendengar Alland yang marah-marah. Kirana hanya bisa tersenyum kecil saat melihat tingkah Alland itu.

"Kau mau ku penggal??! Akh, baiklah! Aku akan kesana!"

"Prag!!"

Alland membanting ponselnya ke tembok. Membuat ponsel dengan harga yang tidak murah itu langsung hancur.

Kirana lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Dasar Alland, cowok itu benar-benar tidak bisa menahan emosi.

"Ada apa?" tanya Kirana menghampiri Alland.

Alland membawa Kirana kedalam pelukannya dan dagu Alland bersandar dibahu Kirana dengan nyaman. "Julian, dia bilang ada urusan mendesak. Jadi, aku harus pergi!" jelas Alland.

Kirana melirik Alland sebentar dan hanya mengangguk mengerti. "Ya, memang seharusnya begitu. Kerjaanmu memang begitu banyak. Julian pasti repot!"

Alland hanya tersenyum tipis dan mengacak rambut Kirana pelan. Alland melepaskan pelukannya. Dan menggandeng tangan Kirana dengan hati-hati. Takut mengenai luka gores yang dibuat gadis itu tadi.

KiranaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang