"Jika kamu melihatku dari masalalu maka buruklah aku selamanya."
***
(s a t u t a h u n k e m u d i a n)
"Selamat pagi Ibu Kerra." Semua karyawan menyambut hangat Kerra yang baru melangkah masuk ke dalam kantor.
"Hm." Hanya itu jawaban dari seorang CEO bernama Kerra Shellania Hoar kemudian masuk kedalam ruangan nya, Thoni hanya mengikutinya dari belakang setiap hari bahkan Thoni sendiri heran kenapa Bos nya sering berteriak jika memanggil nama nya saat memerlukan sesuatu.
"THONI!!" Teriak Kerra dari dalam ruangan.
"Astaga kenapa lagi anak kecil ini." Thoni menggerutu lalu dengan cepat ia melangkah masuk kedalam ruangan Kerra.
"Iya Princess ada apa." Datang lah Thoni bersama wajah kesal nya, dia menatap tajam mata Kerra dan Kerra pun menatap nya lebih tajam.
"Tidak ada, keluar dari ruangan saya." Ucap Kerra dingin dengan memutar-mutar pena berwarna hitam dimeja kantornya.
"Baik lah Princess kalau begitu saya ingin kembali berkerja." Thoni pun tersenyum lalu berbalik badan berjalan menghampiri pintu ruangan.
"Beliin saya roti tawar selembar dan segelas creamy latte di seberang jalan." Ucap Kerra dingin Akhirnya Thoni pun mendengus kesal.
"Memang disini tidak ada Ibu Kerra?" Tanya Thoni seakan ingin mengajak Kerra bergelut sekarang.
"Beli dengan uang kamu sendiri, keluar sekarang atau.."
"Oke fine gue keluar!" Dengan kesalnya Thoni berjalan lalu membanting pintu ruangan milik Kerra, Kerra yang melihat itu langsung berdiri
"SAYA BUNUH KAMU THONI!" Kerra mengambil nafas sebentar lalu kembali keposisi awal, hampir setiap hari dia dan Thoni adu petir seperti ini tapi entah lah karna hobi Kerra ialah mengganggu Thoni dimana pun laki-laki itu berada.
Dan beberapa menit kemudian ponsel Kerra berbunyi, dengan sigap dia menyambut panggilan tersebut.
"Saya lihat laki-laki tua yang waktu itu, apa perlu saya hajar sekarang Princess Kerra?" Suara Thoni terdengar di seberang sana seperti sedang menahan emosi, Alis Kerra bertautan.
"Laki-laki tua siapa?" Tanya Kerra dengan kebingungan, Thoni pun menyemprot nya dengan berbahasa alien dan hal itu membuat mereka kembali beradu petir dalam panggilan yang masih tersambung.
"Saya turun sekarang, jangan sampai mencurigakan Thoni kamu sudah berapa kali ketahuan." Ucap Kerra lalu menutup panggilan tersebut, dia langsung menggapai kacamata hitam nya lalu turun meninggalkan kantor dengan kaki panjang nya yang melangkah terburu-buru.
B U K
Kacamata hitam Kerra terlempar jauh saat dia tak sengaja ditabrak seseorang, ini karna kecerobohan nya yang mengakibatkan kaki panjang nya terkilir dan membuat nya meringis, orang yang menabrak tadi masih berdiri di depan Kerra seolah tidak terjadi apa-apa.
"Maaf."
Telinga Kerra memanas mendengar suara itu, suara yang menjadi alasan mengapa dia berubah. suara yang di rindukan nya selama enam tahun dan juga suara itu yang membuatnya tersiksa, tubuh nya kaku saat mendengar suara itu. hati nya kembali tersayat kala mengingat segala kenangan pahit yang dia alami.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kerra's (SEQUEL OF SW)
Mystery / Thriller[MAMPIR KE SPECIAL WOMAN TERDAHULU] "Kenapa harus ada rindu di dalam kebencian." Kerra Shellania Hoar Setelah kecelakaan Fano yang mengakibatkan dia hilang ingatan membuat kehidupan Raina berubah drastis begitu juga nama nya yang diganti sedemikian...