Kerra's. 15

1.4K 154 39
                                    

"Disini aku, menunggumu yang tak tahu jalan pulang"

***

"Terus-terus udah sampai dimana? kapan acara lamaran nya?" Geisha langsung panik, mendengar pertanyaan Kerra membuat dadanya sesak dan hilang kata-kata.

"Am... eh aku pengen ngomong sesuatu tapi Kak Kerra janji dulu." Kerutan di kedua alis Kerra pun terlihat, melihat anak jari Geisha yang terpampang di depan mata nya membuat Kerra tersenyum.

"Iya janji, mau bilang apa emang?" Perasaan Geisha mulai tak enak saat ingin mengatakan bahwa acara lamaran nya dan Khei sudah selesai dua minggu yang lalu dan mereka datang untuk menjemput Kerra sekeluarga untuk hadir di akad nikah nya.

"Eh.. anu Kak." Kerra memukul punggung Geisha yang tampak khuatir.

"Mau ngomong apa Geisha? cepetan bilang jangan di sembunyiin, gak baik loh calon pengantin kelakuan nya begini." Geisha terkekeh, dia menarik nafas perlahan

"Sebenarnya, acara lamaran udah selesai, udah dua minggu yang lalu.. Khei pengen banget ada Kak Kerra sebagai saudara perempuan nya tapi kata Mas Thoni, Kak Kerra lagi sibuk banget waktu itu jadi mumpung kerjaan Kak Kerra gak numpuk kita langsung mempercepat acaranya." Kerra tampak terharu mendengar penuturan adik kelas nya waktu masih di bangku SMA dulu, Gadis itu sungguh berhati-hati saat menyampaikan satu demi satu kata agar tidak menyakiti perasaan Kerra.

"Aku minta maaf Kak, kita terpaksa rahasiain ini karna kita gak mau acara kita jadi beban fikiran Kak Kerra, kita gak mau kerjaan Kakak berantakan." Kerra mengangguk perlahan, dia sangat mengerti kedua calon pengantin tersebut.

Kedua nya sudah di anggap sebagai adik sendiri, bahkan mereka sangat mementingkan perasaan Kerra. kenapa? karna Kerra lebih mementingkan perasaan kedua nya meskipun dulu Kerra sempat di sebut sebagai pelakor karna terlalu dekat dengan Khei sedangkan kedua nya tak ada hubungan darah sama sekali.

"Kalian terlalu memikirkan perasaan orang lain, tanpa memikirkan perasaan kalian sendiri." Geisha menunduk mendengar penuturan Kerra.

"Kamu tidak salah Geisha. justru kamu bijak karna bisa melakukan sesuatu dengan baik tanpa melukai hati seseorang, karna kenapa? meskipun kamu undang aku atau pun Mas Thoni. kedua nya tidak akan hadir" Geisha mengangguk lalu tersenyum. dan akhirnya mereka saling berpelukan, Kerra masih tidak menyangka kedua nya akan melangsung kan pernikahan beberapa hari lagi dan akan menempuh hidup baru.

"Terus berdoa, semoga Allah melancarkan segala urusan kalian berdua." Ucap Kerra dan meleraikan pelukan hangat tersebut, Geisha menatap nya

"Aamiin, makasih Kak." Kerra mengangguk lalu tersenyum.

"Oh iya, aku bawain undangan buat Kak Kerra sekeluarga." Geisha mengeluarkan kad undangan bersegi empat panjang berwarna putih susu yang di penuhi butiran permata kecil yang berkilauan, kad  tersebut hanya ada dua dalam ratusan undangan yang sudah di cetak. dan khusus hanya untuk Kerra dan..

Fano

Khei dan Geisha berniat untuk mempertemukan kedua nya kembali seperti dahulu, mereka selalu berdoa agar kedua nya kembali bersatu tapi.. mereka  berdua pun tak begitu yakin apakah Fano masih mengingat Kerra? dan apakah Kerra masih mencintai Fano?

"This is for me? seriously? oh my god.. so beautiful." Mata Kerra hampir berkaca karna tak menyangka kad undangan pernikahan Khei dan Geisha akhrinya sampai di tangan nya.

Kerra's  (SEQUEL OF SW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang