"Aku mengharapkan kedatangan mu, dan aku menghargai kepergianmu"
***
"Gue mau jenguk Raina." Ujar Khei di depan semua sahabat nya, oh kecuali Fano.
"Untuk?" Singkat Verant sambil mengunyah nasi goreng nya.
"Gue mau jelasin tentang ingatan Fano ke dia, sama kabar Fano juga supaya dia gak khawatir" Mereka semua mengangguk setuju.
"Kalo gitu gue ikut, gue kangen sama Raina." Khei menoleh menatap Marcel
"Untuk sementara ini biar gue sendiri dulu, soal kangen nanti besok - besok baru pergi bareng." Marcel hendak protes tapi wajah Khei sangat serius dan dia pun harus memaklumi nya.
"Tentu nya kalian semua masih ingatkan? Tante Alexa gak mau kita ketemu sama Raina, please.. just stay here guys karna perasaan gue gak enak semenjak kejadian ini, gue jadi curiga sama tante Alexa, kenapa dia tiba - tiba berubah dan kalian tahu itu kan?" Khei memasang wajah memelas, entah kenapa dia merasa menjadi seorang ayah dari tiga anak dan satu anak nya lagi sedang dirawat.
"Setelah gue pulang dari jenguk Raina, tungguin gue di apartemen Marcel, karna kita punya pekerjaan yang harus dilakukan secara diam - diam." Mereka semua mengangguk dengan perasaan bertanya - tanya, apa yang akan disampaikan oleh Khei.
"Gue pergi dulu, Assalamualaikum." Lalu Khei beranjak pergi meninggalkan mereka yang sedang makan.
"Waalaikumsalam." Jawab mereka kompak lalu bayang - bayang Khei pun menghilang.
"Ya udah lah turutin aja, siapa tahu bisa ngasilin uang banyak, gue juga lagi butuh kerja sampingan." Ben melirik Verant yang seakan mengejeknya yang masih tidak punya pekerjaan.
"Lu nyinyir gue kan asuk?!" Ben menolak Verant dan tidak sengaja nya Verant menyenggol tangan Marcel yang hendak meminum susu kesukaan nya.
Mereka terdiam, Marcel masih menatap nanar susunya yang tumpah ke lantai. perih mata gue
"Gue dengan lemah nya turun kebawa beli susu ini terus naik lagi kesini dan anjing nya kalian num—" Baru saja Marcel ingin meledakkan api kemarahan nya, tiba - tiba saja Puan Eliana muncul di depan nya.
"Ya Allah Marcel!" Puan Eliana terlihat begitu khawatir disebalik kain hitam yang menutupi wajah nya.
"Mampus ada Umi!" Gerutu Ben lalu menolak punggung Verant.
"Ye bukan salah gua ya, ini salah lu!" Verant tidak mahu kalah
"Umi ngapain ke sini? bukan nya lagi ke kantor nemenin ayah? ayo pulang biar Marcel yang anter" Puan Eliana memukul jidat anak nya yang terlihat pucat.
"Asal anak Umi sorang ni tak nak dengar cakap ah? Gafrel bagi tahu Umi yang Marcel ada makan kacang? hah! siapa suruh?!" Biji mata Ben dan Verant seakan ingin meledak, kata nya kalau Puan Eliana berlogat Malaysia itu berarti dia sedang marah.
"Astagfirullah.. Ben? kenapa Marcel bisa makan kacang?" Ben tersenyum jahil kepada Verant.
Ben menunjuk wajah Verant yang pucat pasi." Ini Umi.. dia yang kasih kacang ke Marcel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerra's (SEQUEL OF SW)
Mystery / Thriller[MAMPIR KE SPECIAL WOMAN TERDAHULU] "Kenapa harus ada rindu di dalam kebencian." Kerra Shellania Hoar Setelah kecelakaan Fano yang mengakibatkan dia hilang ingatan membuat kehidupan Raina berubah drastis begitu juga nama nya yang diganti sedemikian...