Kerra's. 07

1.5K 182 30
                                    

"Kau telah menghabiskan waktumu hanya untuk mengejar orang yang berlari."

***

"Raina.. tolong jangan benci sama mereka." Khei menahan Raina yang hendak pergi ke tempat asalnya, Raina sendiri tak sanggup mendengar pernyataan pahit yang disampaikan oleh Khei sebentar tadi.

Hatiku benar-benar hancur Gos.

Hanya itu yang dapat dirasakan oleh Raina saat mendengar semua penolakan sahabatnya untuk membantunya keluar dari penjara, disini Raina hanya bisa melihat satu orang yang masih setia memperjuangkan nya dan masih menantikan kepulangannya, dia adalah..

K h e i l a n d A n d e r s o n.

"Khei.. lebih baik kamu pergi dari sini." Separuh hati Raina ikut rapuh saat melontarkan perkataan yang mengusir Khei sejauh-jauh mungkin dari kehidupan nya.

"Mulai detik ini, kamu nggak perlu susah payah ngeluarin aku dari sini.. biar waktu yang mengeluarkan aku dengan sendirinya, benar kata Marcel kalian semua punya masa depan, kelak kalian semua memiliki istri juga anak. terimakasih atas apa yang kalian berikan. titip salam untuk mereka termasuk Fano, dan terimakasih banyak atas segalanya Kheiland." Dadanya yang sesak akhirnya menghasilkan airmata yang mengalir tanpa dipinta, Khei mendongak menatap Raina yang terisak.

"Nggak Raina.. aku sudah pernah bilang, aku akan terus berusaha demi kamu. aku dan Geisha banyak berhutang budi sama kamu.. tolong Raina aku disini berjuang sebagai saudara laki-lakimu." Raina membeku, isakan nya terhenti. dia menatap Khei yang benar-benar serius dengan ucapan nya.

"Jika ucapanku berlebihan, anggaplah aku berjuang sebagai Kheiland. sahabatmu yang kamu temui didalam toilet." Akhirnya hati Raina pun mau berdamai setelah mendengar perkataan itu. jujur Khei sangat peduli padanya meskipun tanda perkahwinan sudah jelas di depan mata laki-laki itu.

Dia selalu berusaha sedaya upaya agar bisa mengimbangi waktu saat bersama Raina ataupun Geisha, dia juga masih fokus dengan kerja sampingannya agar kuliah tidak terganggu dan tabungan nya semakin meningkat. orang tua? tidak!Khei masih bisa melakukan ini sendiri.

"Baiklah aku akan menghargai perjuanganmu sebagai kakak laki-lakiku dan juga Geisha." Raina kembali duduk dengan hatinya yang cukup tenang

Tapi, setelah kepulangan Khei. Raina dibanjiri air mata isakan nya semakin meledak-ledak. dia berusaha untuk tidak menangis tapi dadanya semakin sesak jika hal itu terus terpendam, Raina masih tidak bisa menerima perlakuan sahabatnya yang begitu menolak membantunya.

Raina masih tidak habis pikir, bahkan kerinduan nya terhadap sahabatnya itu hilang bagai ditelan bumi. hanya ada rasa sakit yang tertanggung dihati nya, andai Fano mengingat nya.. dan andai Fano tahu apa yang dia alami sekarang mungkin laki-laki itu mengamuk tidak jelas dan menghancurkan barang-barang yang berada disekitarnya.

Andai Fano ada disisinya saat ini mungkin dia tidak akan menangis, andai Fano tahu keadaan nya saat ini mungkin sesak di dadanya akan hilang dan seandainya itu semua bisa menjadi kenyataan.

"Sudah.. jangan menangis terus Raina." Ibu Santi tetap setia mengelus pundak Raina, gadis itu masih terisak kecil membuat Bu Santi ikut bersedih. kenapa gadis muda ini harus berada di tempat ini.

Dia tak layak disini, tempatnya adalah dirunah mewah dan masih banyak hal yang harus dia lakukan juga begitu banyak hal yang sudah terlewatkan. dia harus meringkuk selama lima tahun, cita-cita nya sebagai pilot sudah pasti musnah bagai kertas terbakar api. hancur berkeping-keping dan hilang tertiup angin.

Kerra's  (SEQUEL OF SW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang