Kerra's. 06

1.6K 198 33
                                    

"Kau yang aku cari, tapi rasa sakit yang aku temukan."
***

"Sholat maghrib dulu Khei.. baru kita bicara soal ini." Mereka semua mengangguk dengan apa yang disampaikan oleh Ben

"Khei lu telpon Verant dulu.." Titah Marcel yang masih dalam keadaan lemah.

"Pulsa gue habis." Ben meliriknya.

"Calon CEO kok miskin!" Decak Ben yang membuat Khei tertawa.

"Serah lu dah.."

Ben mencari ponselnya diatas meja makan milik apartemen Marcel, dan akhirnya ketemu tanpa aba - aba lagi dia langsung menelepon Verant.

t u t . . t u t . .

"Halo.." Suara dari sebrang sana membuat Ben berdecak kesal.

"Lu sekarang dimana Ver? lama amat!" Verant terdengar sedang tertawa meledek membuat Ben semakin naik darah.

"Gue udah naik lift ni, tunggu bentar." Jawab Verant santai

"Kita mau sholat maghrib ni."

"Iya gue tau.."

"Heh! yang masalahnya si Marcel udah mau pingsan nungguin lu dari tadi! buruan lah Ver!" Ben memang suka ngomel - ngomel seperti emak - emak.

"Iya iya." Verant kalah jika harus beradu mulut dengan Ben.

"Dia dimana sekarang?" Tanya Khei yang baru habis mengambil air wudhu, kini dia memasang peci di kepalanya.

Damage nya gada obat!

"Lu liatin Marcel gih, entar pingsan lagi di toilet." Titah Khei serius, Ben langsung berlari anak ke toilet dan Alhamdulillah Marcel baik - baik saja.

"Lu gak pingsan Sel?" Marcel habis berwudhu pun keluar dari toilet dan memandang Ben.

"Pingsan kok tapi bentar terus bangun lagi." Decak Marcel. Ben menatapnya kesal

"Gue serius!"

"Gua bacok juga lu, sana ambil air wudhu!"

Dan setelah itu Verant yang baru datang juga langsung mengambil air wudhu bersama Ben, lalu mereka melaksanakan sholat maghrib berjamaah, sementara Marcel yang menjadi imam mereka. dan tak lupa juga setelah berzikir mereka mendoakan sahabatnya yang sakit yaitu Fano.

t i g a p u l u h m e n i t k e m u d i a n . .

Mereka berkumpul di ruang tamu dan mengelilingi meja berbentuk segi empat tersebut, terlihat disana ada Khei yang seperti menjelaskan sesuatu lebig tepat nya dia telah menyusun satu rencana, tapi tidak ada satu pun di antara mereka yang merespon tanggapan Khei terhadap rencana nya. ada apa?

"Khei kita semua harus fokus kuliah, kita semu juga punya masa depan." Akhirnya Marcel memberi tanggapan tapi itu adalah satu penolakan bagi rencana Khei.

"Iya Khei, lagian juga kita bisa apa? kita gak punya bukti." Jawab Ben yang ikut setuju dengan Marcel.

"Kalian gak mau Raina keluar dari penjara?" Mereka tidak mengangguk tidak juga menggeleng.

Kerra's  (SEQUEL OF SW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang