Kerra's. 02

2.6K 233 14
                                    

"Hal tersulit yang akan kujalani adalah
melihatmu bergandengan tangan dengan
wanita lain."
***

"Tante mohon sama kalian jangan ingetin Fano tentang perempuan itu." Gos begitu kecewa saat mendengar permintaan bunda Fano, tampaknya Alexandra benar - benar membenci Raina yang sudah jelas tidak bersalah dalam masalah ini.

"Kita semua lagi berusaha." Khei menjawab permintaan itu dengan sangat tenang, tapi siapa yang tahu di dalam lubuk hatinya tersirat rasa bersalah.

"Terimakasih banyak karna sudah mau bantu tante." Gos sekedar tersenyum dan mengangguk saat menatap kepergian Alexandra yang menuju keruangan Fano.

"Perasaan gue bener - bener ga enak. sumpah!" Ben menelan salivanya yang terasa pahit.

"Kok tante Alexa jadi jahat kek gini ya?" Marcel menggaru kepala nya, Khei menoleh dengan tatapan serius.

"Astaga! lu kagetin gue muluk lu! tu muka kenapa kayak dakjal Khei? serius amat." Verant memukul pundak Khei.

"Besok gue mau jenguk Raina, gue mau ngomong ke dia soal ini." Marcel begitu kaget

"Jangan woi!"

"Lah terus begimana?" Kedua alis Khei bertautan. baginya ide miliknya cukup bagus.

"Pasti Raina sedih kalo tau tante Alexa pengen Fano lupain Raina." Ben memainkan anak jari Verant layaknya seorang anak kecil.

"Gue juga mikir itu, ah pusing gua!" Khei berjalan meninggalkan sahabat nya begitu saja, tapi beberapa detik kemudian dia berhenti lalu menoleh kebelakang.

"Ngapain liatin gua? pulang kampret!" Mereka langsung terlonjak kaget lalu mengikuti langkah Khei yang membawa mereka ke parkiran mobil.

"Mau langsung pulang apa makan dulu nih?" Tanya Khei kepada Ben yang serius memainkan ponselnya.

"Kaga usah makan. buruan anterin gua ke pasar, stok makanan dirumah udah abis mana gua mau beli ikan teri sama jengkol." ucap Ben yang dibalas Verant dengan menutup hidung nya.

"Kaga usah sok - soan nutup hidung monyet, entar kalo udah masak lu makan juga kan?" Ben membuka dompet nya sambil mengira jumlah yang tersisa disitu.

"Beli ayam juga Ben, gue mau makan ayam rica-rica buatan lo!" ucap Marcel begitu riang tapi riak wajah nya seketika berubah melihat telapak tangan Ben.

"Ngapain Ben?"

"Ya minta uang lah! kan lo mau makan ayam rica-rica, ya kali belinya pake duit gua." Ben memberi jelingan maut kepada Marcel.

"Lo mau berapa?" Tanya Marcel sambil membuka dompetnya.

"Wuih. dompet lu tipis amat Sel punya uang kaga lu?" Ben menggoda Marcel yang notabene nya paling kaya diantara mereka berlima.

"Wah rendahin gue nih, asal lu tau gaji bulanan gue bisa ngidupin lo semua." Kedua bola mata Ben bersinar saat menerima uang lima ratus ribu hanya untuk membeli ayam.

"Kalo gitu pake gaji lu aja beli stok makanan dirumah, bukan begitu Ben?" wajah Marcel langsung pucat pasi.

"Ya gak gitu juga konsep nya.." Marcel menarik kembali kata - kata nya membuat tawa mereka pecah.

"Tai lo pada.."

"Oya. cewe lu apa kabar Khei?" Tanya Marcel sambil menghidupkan radio di dalam mobil milik Khei.

"Alhamdulillah sehat. udah mau lulus kuliah dia" Khei tetap serius menatap jalan raya.

"Kerja yang rajin Khei, cepet-cepet halalin anak orang. bener gak tuh?" Marcel lagi-lagimenggoda Khei.

Kerra's  (SEQUEL OF SW)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang