"Sedikit lagi membaik tapi dia kembali menyakiti."
***
Kisah yang terungkap waktu itu membuat Alexandra berulah lagi dan rasa sakitnya semakin bertambah karna penghinaan dari sang suami, kini secara diam-diam dia berencana ingin mempertemukan Amirah dengan Fano agar nama Raina Clarissa hilang di dalam kehidupan Fano selamanya, Alexandra memang ingin yang terbaik untuk anak tunggal nya itu tapi apakah harus dengan cara seperti ini? walaupun bagaimana suatu hari ingatan itu akan pulih dengan sendirinya. dan perasaan itu akan kembali seperti dulu.
Tapi yang menjadi pertanyaan. apakah perasaan seorang Raina Clarissa tetap kukuh seperti dulu setelah Alexandra menghinanya dan meminta agar dia menjauh sejauh-jauh mungkin dari Fano, dan apakah dia mampu bertahan setelah mendengar kabar pahit seperti ini? apakah dia masih menyimpan harapan dengan orang yang sama setelah hubungan nya retak seribu.
"Mama.." Raina langsung memeluk sang Ibu yang kini semakin tua, Wanita paruh baya itu tersenyum lalu mencubit lengan anaknya. senyum nya tetap tulus seperti dulu dan itu senyuman seorang Melani.
"Aw! It's hurt mom.." Melani pun duduk di kursi berhadapan dengan putrinya. dia tersenyum tapi menangis, anak inilah yang dia tinggalkan waktu umur nya masih delapan tahun pastinya ada alasan besar sehingga dia meninggalkan Raina bertahun tahun lamanya. tapi akhirnya alasan itu pun terbongkar luas di depan semua orang termasuk Raina sendiri. saat Melani melangkah kan kakinya keluar dari rumah meninggalkan anak tunggalnya dia berjanji akan pulang membawa Harta untuk putrinya, dan Melani menepati janji itu tapi sayangnya Raina belum bisa merasakan Harta itu sampai sekarang.
"Mama kenapa nangis?" Suara Raina ikut mengendur setelah melihat air mata orang yang paling berharga baginya.
"No.. I'm fine." Melani tersenyum lalu mengusap ubun-ubun Raina.
"Kamu tumbuh dewasa dengan baik.. Beautiful sopan. manis dan baik hati juga penyayang," Raina tersenyum
"Beautiful like Mom.. " Melani mengangguk, dia menarik napas dalam-dalam lalu menghembus nya perlahan. dia menatap Raina lurus
"Okay listen to me, i want to talk about your Father.." Mendengar kata Papa kedua alis Raina bertautan. sudah lama tidak mendengar nama Papa
"What's wrong with him?" Melani menggenggam tangan Putrinya, Raina cukup kaget karna tangan itu sangat dingin.. dan juga bergetar
"Tahun depan dia sudah bebas, waktu nya sudah tamat Mama minta tolong kamu temui Ayahmu nanti and tell him don't make the same mistake." Raina terlihat santai lalu tersenyum.
"It's impossible mom.. aku masih disini kalau dia sudah bebas, lagipula Papa gak tahu aku disini dan dia gak akan cari kalau aku sudah bebas nanti." Melani berpikir sejenak lalu mengangguk.
"Dia tahu kamu masuk penjara." Raina kembali memandang Ibunya dengan tatapan tidak percaya.
"Papa bilang apa?" Melani menggeleng.
"Mama tinggalin dia waktu dia ingin bicara.. Mama kesal karna dia nyalahin Mama, kata nya Mama tidak pintar mendidik kamu. dasar kakek tidak tahu diri seharus nya dia yang salah karna tidak menjadi Ayah yang benar!" Raina kembali tersenyum, sepertinya ada yang ingin baikkan tapi gengsinya setinggi langit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kerra's (SEQUEL OF SW)
Mystery / Thriller[MAMPIR KE SPECIAL WOMAN TERDAHULU] "Kenapa harus ada rindu di dalam kebencian." Kerra Shellania Hoar Setelah kecelakaan Fano yang mengakibatkan dia hilang ingatan membuat kehidupan Raina berubah drastis begitu juga nama nya yang diganti sedemikian...