part 06

30 8 0
                                        

ASSALAMUALAIKUM TETEH
LUNA UP LAGI NI. GIMANA HARINYA? BAIK? JIKA TIDAK, BAIKLAH. MARI KITA COBA ESOK HARI LAGI.

LANGSUNG BACA AJA YOK
JANGAN LUPA VOTE

HAPPY READING 🤗

****

Tring...

Bel sekolah sudah berbunyi yang menandakan pulang sekolah, seluruh murid Tirta Mulia berhamburan keluar kelas tidak dengan Shania dan Claudia, mereka menunggu sekolah sedikit sepi agar tidak berdesakan.

Saat sekolah mulai sepi Shania dan Claudia keluar dari kelas.

"Sha gua duluan ya Ayah udah nunggu di depan, mau nebeng gak?" Tawar Claudia kepada Shania.

"Nggak, lu duluan aja." ucap Shania sembari tersenyum.

"Yaudah gua duluan ya hati-hati balik nya, bubay." pamit Claudia yang sudah berlari kecil menuruni tangga.

Saat hampir selesai turun tangga, tiba-tiba saja tangan dia ditarik oleh Angel dan antek-anteknya.

"Aduh Kak sakit tangan Shania." Rintih Shania yang merasakan pegangan tangan Angel semakin kencang pada pergelangan tangannya.

"Diem lu!" Bentak Tamara teman Angel.

"Gua peringatin ya sama lu Shania, lu jangan pernah deketin Gavin lagi karena sekarang Gavin itu punya gua." bentak Angel kepada Shania. Shania hanya mengerutkan dahinya

"Bukannya Kak Gavin gak suka ya sama Kak Angel, tapi kok Kak Angel bilang Kak Gavin itu milik dia si." batin Shania.

"Jangan diem aja anjing." bentak Liara yang tertuju kepada Shania.

"Gua harap lu ngerti apa yang gua omongin sama lu." ucap Angel melepaskan cekalannya dan pergi dari lorong.

"Demi apsi twing, ternyata halu dia sama halu gua gak beda jauh." ucap Shania seraya mengusap tangannya yang merah.

Kalo kalian tanya kemana Kania, Kania sudah pulang duluan dengan temannya bilangnya sih ada kerja kelompok.

"Gua balik sama siapa dong?" Ucap Shania setelah sampai di gerbang sekolah.

Shania membawa kakinya berjalan ke arah halte yang tidak terlalu jauh dari sekolahnya. "Angkot gak ada niatan mau lewat apa, gua males nunggu serius." gumam Shania sambil memainkan tali tasnya.

Hampir setengah jam Shania duduk dihalte, tapi tetap saja tidak angkot ataupun taxi yang lewat.

"Yaallah datangkan seseorang buat jemput hamba." ucap Shania memejamkan matanya seraya mengatakan tangannya.

"Doa nya terkabulkan Sha." ucap lelaki yang membuat Shania sedikit terkejut.

"Eh yaampun Kak Bintang." ucap Shania yang memberi senyuman manis kepada Bintang. Bintang adalah salah satu anggota futsal disekolahnya, ia bahkan ketua dari futsal di sekolahnya.

"Mau balik bareng gak?" tawar Bintang kepada Shania dan mendapatkan anggukan cepat dari Shania.

Shania segera naik ke motor Bintang, naik motor Bintang sembari memegang bahunya. Entahlah dia sudah tidak canggung lagi dengan Bintang, karena sering sekali Bintang mengantarkan Shania pulang.

Setelah Shania duduk di jok belakang, Bintang melakukan motornya dengan kecepatan sedang. Shania memegang jaket Bintang, itu sudah biasa terjadi jika ia naik motor dengan Bintang.

"Sha." panggil Bintang sedikit keras.

"Apa Kak?" Jawab Shania. "Hari Sabtu malam ada acara gak? Kalo gak ada jalan yuk sama gua." ajak Bintang kepada Shania dan hanya dibalas anggukan oleh Shania.

Cinta Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang