Hi, assalamualaikum.
Aku kembali lagi, part ini semoga seru ya, jujur aja gess aku gak bisa cuap-cuap:v. Langsung baca aja ya:)Selamat membaca🤗
****
"Ayo Kak, udah siap nih gua." ucap Shania sembari lari kecil.
"AKHLAK LU DI MANA SI SHA." pekik Kania sembari lari mengikuti Shania.
"APAAN SI AKHLAK GUA KAN MASIH 100%, BAIK GUA TUH" Shania ikut berteriak."BAIK DI LIAT DARI UJUNG SEPATU." pekik Kania sambil berhenti ditaman. Belum sampai 30menit Kania sudah merasa kelelahan, beda lagu dengan Shania sejauh apapun jarak nya ia tetap lari, karena memang ia suka berlari
"Sha gua berhenti dulu, lu kalau mau lanjut, lanjut aja." ucap Kania. Ya memang sedari tadi posisi Shania lebih depan dari Kania.
"Baru juga lari Kak" ucap Shania sambil lari tetapi melihat kebelakang.
"Awhh, sakit banget anjir tangan gua" ucap Shania, dia menabrak seseorang lelaki.
"Gak ada niat minta maaf apa, anjir banget ni orang." batin Shania.
"Ihh ngeselin banget si bukan nya minta ma--" pekik kan Shania terpotong saat melihat yang ia tabrak tadi orang yang ia sukai sejak lama, siapa lagi kalau bukan Gavin Putra Chandrawinata, panggil saja dia Gavin.
"E-hh m-maaf k-kak." ucap Shania terbata-bata.
Demi tuhan Shania malu, bisa-bisanya dia jatuh di depan orang yang dia suka, yaampun rasanya Shania ingin berlari dari sini.
Shania berlari ke arah Kania. "Aduh Kak sumpa ya, gak kuat gua gua mau pingsan aja aduh yaallah." Shania berbicara sambil tersenyum.
"Waras mba?" ucap Kania yang aneh melihat adiknya.
"Gua lagi seneng Kak, gak ngertiin banget lu jadi Kakak." ucap Shania kesal.
"Yakan gua gak tau lu bahagia karena apa ogeb banget lu." ucap Kania,
Katakan lah jika Shania gila, karena dia bisa tersenyum ketika ditabrak, mungkin kebanyakan orang akan seperti Shania jika di tabrak oleh orang yang dia suka?"Lu mau kemana Kak?" tanya Shania yang melihat kakaknya berdiri.
"Balik lha gua, cape banget gila" jawab Kania.
What? Sedari tadi ia hanya duduk, tapi dia bilang cepek? Wow Impresif.
"Oh ya udah ayo." ucap Shania menyamai langkah kakinya dengan Kania.
****
"ASSALAMUALAIKUM ORANG CANTIK PULANG" Teriak Shasa.
PEDE BANGET SI YAAMPUN.
"Waalaikumsalam, kalian dari mana?" ucap Jelita. Memang mereka tidak pamit sebelum lari pagi tadi.
"Nyari jodoh Bun" ucap Shania asal sambil mencium tangan Bunda nya di ikuti Kania. Bunda Jelita menggelengkan kepalanya mendengar jawaban dari anaknya.
"Udah deh, mending kalian mandi terus bantu Bunda bikin Kue" ucap bunda Jelita sambil meninggalkan anaknya ke dapur.
"Belum juga kita jawab mau apa ngga nya, udah nyelonong aja" gumam Shania sambil melihat Jelita yang jalan ke dapur.
"Bunda siapa itu Sha?" Tanya Kania sambil meluruskan kakinya.
"Bunda kita lha, siapa lagi" ucap Shania lari ke dalam kamar.
Kania melongo sejenak "Adek gua ternyata punya bakat terpendam" gumam Kania sambil menggelengkan kepalanya.
Shania merebahkan tubuhnya dikasur lembut nan empuk miliknya.
"Seandainya gua bisa jadi pacar Kak Gavin, pasti gua udah bahagia banget" gumam Shania sambil melihat ke atap kamarnya.
"Gapapa Sha berandai-andai aja dulu, siapa tau jadi nyata. Tapi kalo ngga gimana?" lanjut Shania. Shania tersadar dari lamunannya "Apaan sih gua, udah ah mending mandi dari pada berandai-andai yang gak bakal jadi nyata" ucap Shania sambil berlari ke kamar mandi.
*****HAY HAY, KETEMU LAGI SAMA AKU.
GIMANA? GIMANA? SERU? KALO GAK SERU MAAF YA, HEHE.
KURANG PANJANG? NANTI AKU NYOBA NGETIK LEBIH PANJANG DI PART SELANJUTNYA.
AKU MAU BILANG MAKASIH BUAT YANG UDAH BACA CERITA AKU, AKU SENENG BANGET UYY. GAK BANYAK JUGA GAPAPA AKU TETEP SENENG KOK.
OH IYA, KALIAN APA KABAR? BAIK-BAIK AJA KAN? SEMOGA GITU YA.
JAGA KESEHATAN KALIAN YA, JANGAN LUPA MAKAN.
INTINYA JAGA KESEHATAN BUAT KALIAN SEMUA.
AKU SAYANG KALIAN🤗❣️
JANGAN LUPA VOTE SAMA KOMEN YA:)))
SEE YOU NEXT CHAPTER❣️
Ig aku:lunaauliaputri_08
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Anak SMA
Teen FictionAbsrud banget kalo ga suka skip HAHAHA Hanya ingin menjadi seseorang yang diinginkan nya. Itu yang Shania mau,menjadi seseorang yang berharga dihidup seseorang yang ia cintai. Ia mencintai seorang Lelaki yang sangat dingin kepadanya, dia memang ding...