1

7.4K 613 15
                                    

HAPPY READING...


"Papa"

Seorang anak kecil berlari mendekati pemuda yang sedang mengangkat karung besar sontak menoleh dan tersenyum saat melihat putranya berlari kearahnya.

"Bintang kangen Papa"Ucap Bintang memeluk tubuh Papanya.

Bayu tersenyum dan mengusap rambut hitam putranya. Ahh tak terasa waktu begitu cepat kini Putranya sudah besar dan baru memasuki kelas empat.

"Ayo kita pulang"Ajak Bayu melepas dekapan hangat putranya

"Ayo Pa"Jawab Bintang riang

Bayu terkekeh kecil dan mengangkat karung besar berisi botol-botol bekas untuk dijual.

"Tadi gimana sekolahnya"Tanya Bayu

"Seru Pa. Apalagi temen Aku baik-baik, apalagi Dicki Dia baik banget sama Aku"Jawab Bintang

"Kamu juga harus baik sama Mereka heum"Ujar Bayu

"Iya Papa"Balas Bintang

Mereka pun sampai digubuk tempat mereka tinggal. Bayu menaruh karung yang dibawanya ditanah dan menatap Bintang yang sedang mengganti baju.

Netranya mengerjap saat melihat baju yang dipakai putranya telah banyak tambalan. Ia merasa gagal menjadi seorang Ayah untuk bintang.

"Tadi Papa Nemu sepatu. Semoga aja masih bisa dipakai"Ucap Bayu membuat Bintang menoleh dengan mata berbinar

"Beneran Pa"Tanya Bintang senang

"Iya"Gemas Bayu

"Nah ini sepatunya"Ucap Bayu menunjukan sepasang sepatu berwarna hitam yang masih terlihat bagus

"Wahhh bagus banget Pa"Ucap Bintang mengambil sepatu dari tangan Bayu

"Suka"Tanya Bayu

"Makasih Papa"Ucap Bintang memeluk Bayu erat

"Sama-sama sayang"Jawab Bayu mengecup kening Bintang pelan

"Besok dipakai boleh gak Pa. Sepatu yang itu udah bolong"Tanya Bintang

"Boleh dong. Nanti Papa benerin sepatu Kamu ya"Ucap Bayu lembut

"Bintang laper Pa"Celetuk Bintang membuat netra Bayu  memanas.

"Papa nemu sekotak nasi semoga aja masih bisa dimakan. Gak pa-pakan makan ini dulu nanti kalau punya uang kita makan enak"Jelas Bayu

"Gak pa-pa Ko Pa"Jawab Bintang

"Papa ambil dulu ya"Ucap Bayu. Bintang mengangguk sebagai jawaban.

"Ayo katanya mau makan"Ucap Bayu membuka bungkus kotak nasi yang ditaruhnya diatas kardus

"Ayam"Pekik Bintang membuat mata Bayu memanas menahan cairan bening yang mendesak keluar

"Bintang makan ya. Papa mau beresin hasil mulung tadi setelah itu kita jual ke pak.Andi"Ucap Bayu

"Papa udah makan"Tanya Bintang

"Udah. Sekarang Bintang makan ya, tapi inget harus baca doa dulu"Ucap Bayu

"Siap komandan"Jawab Bintang.

Bayu mulai membereskan hasil mulungnya tadi. Menjadi orang tua tak semudah yang Ia harapkan, apalagi dengan keadaannya yang memang sulit.

Andai saja hidupnya tak seperti ini pasti keadaannya berbeda. Dulu Ia bisa makan dengan kenyang, ingin ini itu selalu dituruti sang.Abang. Namun mengeluh tidak membuahkan hasil karena Ia sudah dibuang oleh keluarganya. Mereka sudah melupakan hadirnya bahkan tidak ada satu orang pun yang mencari nya.

Hingga tangan kecil melingkar dilehernya membuatnya tersentak kaget. Dan tersenyum melihat wajah menggemaskan putranya.

"Makannya udah"Tanya Bayu mengecup pipi Bintang lembut

"Udah"Jawab Bintang

"Habiskan"Tanya Bayu

"Habis. Bintang seneng akhirnya bisa makan Ayam goreng"Jawab Bintang

"Kalau Ayah punya uang nanti kita beli Ayam heum"Ucap Bayu

"Hasil mulung Ayah banyak"Ucap Bintang

"Alhamdulillah"Ucap Bayu

"Kita ke pak.Andi yuk. Kita jual botol-botol ini siapa tahu dapet uang banyak"Ucap Bayu

"Ayo ayo"

Mereka pun melangkah menuju tengkulak tempat mereka menjual barang-barang bekas. Tangan mereka saling bergandengan erat seolah tidak ingin terpisahkan.

🌺🌺🌺

Didalam rumah mewah tengah ramai oleh celotehan anak kembar berumur delapan tahun.

"Opa nanti kita pergi ke Korea lagi ya"Ucap Rizka

"Yes Boy"Jawab Arga lembut

"Rizki kenapa diem aja"Tanya Arga

"Gak pa-pa"Jawab Rizki

"Besok kalian langsung sekolah ya. Nanti dianter sama Ayah dan Om.Andri"Ucap Satria

"Iya"Jawab Rizki

"Apa ada perkembangan tentang keberadaan lintang"Tanya Arga

"Gak ada Pi. Orang yang nyulik Lintang ditemukan meninggal tahun lalu. Aku gak tahu bawa Lintang kemana"Jawab Satria

"Kalian sibuk mencari Lintang. Tapi tidak dengan Bayu"Batin Andri

"Aku ke kamar"Pamit Andri langsung pergi

"Pi apa kita gak mencari keberadaan Bayu"Tanya Satria

"Udah sembilan tahun semenjak Papi sama Mami ninggalin Dia ditempat itu"Ucap Satria

"Jadi Adek gak ilang tapi di buang sama kalian"Tanya Andri dingin dan menatap Kakak dan Papinya dengan tatapan kecewa

"Andri"Ucap Arga

"Boy kalian kekamar dulu ya"Ucap Satria. Kedua putranya langsung menuruti perintah sang.Ayah

"Ini gak seperti yang Kamu dengar"Ucap Arga menenangkan putranya yang terlihat marah besar

"Kenapa kalian tega. Adek masih kecil waktu itu kalian..."

"ARHRGHH"Teriak Andri mengacak rambutnya kesal. Ia tak habis pikir dengan keluarganya

"Satu hal yang perlu Lo tahu Bang. Hilangnya  Lintang adalah karma buat Lo karena nyia-nyiain anak sebaik Bayu"Ucap Andri dingin dan langsung pergi meninggalkan kedua orang berbeda usia itu terdiam

"Lo di mana Dek"Lirih Andri. Andri menghentikan mobilnya saat handphonenya terus berbunyi

"Dri"

'Lo kenapa'

"Polisi nemuin makam atas nama Bayu dengan tanggal lahir yang sama seperti Adek"

'Lo bohongkan'

"Buat apa Gue bohong. Papi sendiri yang cerita sama Gue Minggu kemarin"

'Gue gak percaya. Bayu masih hidup'

"Lo harus ikhlasin semuanya Dri"

'BAYU MASIH HIDUP'

Andri melemparkan handphonenya dengan kencang tanpa peduli panggilan disebrabg sana masih tersambung.

"Lo masih hidup Dek. Gue yakin itu"Ucap Andri melajukan mobilnya kembali kerumah Ia butuh penjelasan sang.Ayah





































GIMANA UNTUK PART INI DAPAT KAH FEELNYA ATAU KURANG. KITA COBA SENSASI CERITA BARU KU. CERITA INI EMANG SENGAJA AKU BIKIN PENDEK PALING MENTOK 1000 WORD LEBIH DIKIT YA. CERITA INI JUGA KAYANYA CUMA SAMPAI 15 PART LEBIH DAH SEGITU AJA INFONYA.

SEE YOU NEXT PART 🤗😀♥️
PAIPAI 👋👋😊

SALAM HANGAT 😊🤗😀♥️🤍💜💛🤎

TENTANG BAYU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang