9

5.3K 522 38
                                    

Happy Reading.....


Bayu bangun dari posisi tidurnya. Dan mengambil tas besar mencari sesuatu yang Ia butuhkan sekarang. Sepasang kaos kaki bayi berwarna biru, Bayu mengusap lembut kaos kaki itu. Ia tidak boleh egois, Bintang harus hidup dengan nyaman, Bayu ingin Bintang kembali bersekolah dan mengejar cita-citanya. Bayu memasukan kaos kaki itu kedalam saku celananya dan mengambil selembar brosur.

"Aku harus melakukannya. Walaupun Aku harus jauh dari Putra Ku"Ucap Bayu pelan dan menatap Bintang yang masih terlelap

Bayu langsung mendekati Bintang saat Putranya terlihat tidak nyaman dengan tidurnya.

"Bintang"Panggil Bayu mengusap rambut Bintang lembut tapi rasa panas langsung menjalar ditelapak tangannya.

"Sshh. Dingin Papa"Lirih Bintang

Bayu langsung menggendong Bintang dan melangkah dengan cepat. Ia harus membawa Bintang kerumah sakit, Bayu membenarkan letak selimut untuk menghangatkan putranya

"Bintang tahan ya kita ke rumah sakit. Jangan tidur"Ucap Bayu mencoba tenang

Bayu berlari dibawah gelapnya langit malam. Suara rintihan Bintang membuatnya sakit, Bintang tidak seperti ini sebelumnya.

"Papa. Hidung Bintang ada darah"Ucap Bintang membuat Bayu menghentikan langkahnya

"Astagfirullah. Bintang tahan ya"Ucap Bayu panik dan membersihkan darah yang keluar dari hidung Putranya

"Bertahan ya. Papa janji setelah ini Kamu pasti sembuh dan akan tinggal di rumah yang lebih bagus"Ucap Bayu

Bayu mempercepat langkahnya tanpa peduli berapa kali Ia menginjak kerikil yang tajam. Putranya butuh pertolongan, Bayu tidak mau Bintang tambah sakit. Langkah Bayu semakin cepat saat melihat plang bertuliskan nama rumah sakit.

"SUSTER.. DOKTER TOLONG PUTRA SAYA"Teriak Bayu

"Ambil berangkar"Ucap Dokter

Mereka mendorong berangkar dengan cepat. Bayu mengikuti kemana mereka pergi dan terhenti saat suster melarangnya untuk masuk

Bayu jatuh terduduk di lantai dinding. Putranya kenapa dengan Putranya, sungguh Bayu menyesal tidak bisa apa-apa.

Setelah satu jam. Pintu didepannya terbuka dengan cepat Bayu mendekati dokter yang menangani putranya.

"Dok. Gi-gimana keadaan Putra Saya"Tanya Bayu

"Dia terkena demam berdarah dan harus segera mendapatkan tramspusi darah, apa darah Anda sama seperti Dia??" Bayu terdiam kaku apa separah itu??.

"Saya bukan orang tua kandungnya. Dok"Ucap Bayu

"Segera hubungi orang tuanya. Kalau telat sedikit saja itu bisa membahayakan keadaannya"

"I-iya Dok"Jawab Bayu

"Kalau begitu Saya kedalam lagi"

"Iya Dok"Ucap Bayu. Dengan cepat Bayu berjalan ke meja resepsionis yang tidak jauh dari ruang UGD.

"Suster"Panggil Bayu

"Iya Pak. Ada yang bisa Saya bantu"

"Tolong emmhh apa ya namanya. Ouh iya, ini"Ucap Bayu

"Maksud Anda. Telpon orang yang ada di brosur ini"

"Iya Sus"Jawab Bayu

"Disini ada dua nama. Yang pertama atas nama Satria dan kedua atas nama Andri, Anda ingin menghubungi siapa"

"Andri aja Sus"Jawab Bayu

"Baiklah"

"Ini silahkan"

TENTANG BAYU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang