3

5.7K 557 15
                                    

Happy Reading...




Dibawah langit malam sepasang Ayah dan Anak terus melangkah ntah kemana. Mereka seakan tidak punya tujuan untuk pulang.

"Papa Bintang ngantuk"Ucap Bintang. Bayu mendudukan kepalanya menatap Bintang yang mengucek matanya

"Papa gendong ya"Ucap Bayu menggendong Bintang.

"Bintang tidur digendongan Papa heum. Papa janji kalau bintang bangun kita udah dapet rumah"Ucap Bayu mengusap punggung putranya agar tertidur

"Bintang sayang Papa"Ucap Bintang pelan

"Papa juga Sayang Kamu"Balas Bayu

Bayu terus melangkah tanpa mempedulikan badannya sudah lelah. Ia bingung kemana Ia dan Putranya harus pergi.

Netra Bayu menatap lima gubuk yang tak jauh dari tempat pembuangan sampah. Dengan langkah cepat Bayu mendekati beberapa orang yang duduk dibangku bekas.

"Permisi Pak"Ucap Bayu

"Iya Dek ada apa"Tanyanya

"Disini ada tempat kosong gak. Saya akan bayar berapa pun agar Putra Saya bisa tidur dengan nyaman"Tanya Bayu pelan

"Kebetulan. Gubuk itu"Ucapnya menujuk gubuk terakhir yang terlihat masih terawat
"Tidak ada yang menempati. Yang punyanya udah dibawa sama keluarganya Kamu bisa tinggal disana"Lanjutnya

"Biayanya berapa ya Pa"Tanya Bayu

"Tidak perlu Kami tinggal disini gratis"Jawabnya

"Alhamdulillah makasih Pak"Ucap Bayu

"Sama-sama. Lebih baik Kamu istirahat kasihan anak Kamu Dia pasti kelelahan"Ucapnya

"Saya masuk dulu Pak"Pamit Bayu

"Kalau butuh apa-apa panggil kita. Jangan sungkan kita semua disini keluarga"Ucapnya mengusap rambut Bayu lembut

"Iya Pak"Jawab Bayu pelan. Sungguh Ia merasa nyaman dengan usapan lembut seseorang didepannya. Karena baru pertama kalinya Ia mendapat usapan lembut dikepalanya sungguh Ia rindu Ayah walaupun Ayah tidak pernah menganggapnya ada. Bolehkah Bayu mengeluh??, Ia ingin Ayah, Ia ingin Bunda dan ketiga Abangnya memahami keadaannya. Ia hanya ingin diperhatikan bukan dibuang seperti ini. Kalau orang lain tahu bahwa Ia putra bungsu seorang pengusaha sukses bagaimana tanggapan orang-orang padanya

"Panggil saya Mang.Jaja"Ucap mang.Jaja lembut

"Iya Mang"Jawab Bayu

"Saya masuk ya Pak"Pamit Bayu.

"Iya"Jawab mereka bersamaan

Bayu menidurkan Bintang diatas dipan kayu yang tertutup karpet yang lumayan tebal. Senyumnya mengembang saat ingat janjinya pada sang.putra.

"Tidur yang nyenyak heum. Disini Bintang tidurnya lebih nyaman"Guman Bayu

"Maafin Papa yang gak bisa beliin rumah yang nyaman buat Bintang. Tapi Papa janji akan selalu jagain Bintang sampai kapanpun walaupun nyawa Papa taruhannya. Karena Kamu separuh hidup Papa, Papa gak tahu gimana keadaan Papa kalau Kamu ketemu sama Mereka"Lirih Bayu mengusap kepala Bintang pelan

"Papa tahu gimana sakitnya dibuang oleh orang tua sendiri. Dan Papa gak akan biarin Kamu ngerasain sakit yang sama"Ucap Bayu pelan. Tak terasa air matanya menetes dengan cepat pula Bayu mengusap kasar air matanya.

"Papa Sayang Kamu"Ucap Bayu mengecup kening Bintang lembut dan ikut merebahkan tubuhnya disamping Bintang.

"Egghhh"Lenguh Bintang

"Uuu kesayangan Papa udah bangun"Ucap Bayu gemas

"Papa kita dimana"Tanya Bintang

"Kita dirumah baru"Jawab Bayu membuat Bintang mengedarkan pandangannya

TENTANG BAYU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang