7

5.1K 505 82
                                    

Happy Reading.....


Bayu memberontak saat seseorang memegang kedua tangannya dengan keras dan menyeretnya masuk kedalam rumah kosong.

"Lepas"Ucap Bayu

"DIAM"Bentaknya

"Lepas. Saya harus pulang, Anak Saya menunggu Saya pulang"Ucap Bayu terus memberontak

"Bagaimana"Tanya Satria membuat Bayu mendongak dan menatap kearahnya

"Dia orangnya Bos"Tanyanya

"Kerja bagus"Ucap Satria mendekati Bayu

"Saya tahu kamu siapa"Ucap Satria menjambak rambut Bayu dengan keras

"Lepas Saya mohon"Ucap Bayu lirih. Namun Satria tidak mendengar kan ucapan Bayu Dia hanya menatap Bayu dingin

"Tidak semudah itu"Ucap Satria tersenyum miring "Kamu tahu. Gara-gara Kamu, Andra dan Andri pergi dari rumah. Saya pikir Kamu sudah pergi dari dunia ini tapi Saya salah, Kamu masih hidup dengan enak"Lanjut Satria mengencangkan jambakannya

"Lepas. Putra Saya menunggu dirumah"Ucap Bayu memohon dan menahan sakit dikepalanya. Kenapa sang.Kakak selalu menyakitinya kapan Ia mendapatkan perhatian dari keluarganya

"Untungnya Papi buang Kamu. Kalau nggak Kamu akan terus melakukan nama keluarga, Kamu ngehamilin anak orang. Berarti Anak Kamu anak haram"Ucap Satria sinis

"Bintang bukan anak haram"Balas Bayu tak terima

BUGH...

Bayu mencengkeram perutnya saat Satria menendangnya dengan kencang.

"Ingat satu hal. Jangan pernah dekati kedua Adik Saya, atau Putra Kamu taruhannya"Ancam Satria kembali memukuli Bayu

UHUK... UHUK... HOEK..

Bayu mencoba tetap menjaga kesadarannya dan menatap Satria sendu. Kakaknya itu masih setia memukulinya.

"Ingat ucapan Saya"Ucap Satria menepuk pipi Bayu dengan kencang dan melenggang pergi begitu saja meninggalkan Bayu yang tergolek lemah.

Bayu mencoba membangunkan tubuhnya. Rasa sakit menyerangnya ketika Ia berjalan, tangan Bayu mengusap perutnya yang terasa sakit. Ia terus memikirkan kejadian tadi segitu bencinya kah Mereka padanya.

"Papa. Papa kenapa"panik Bintang saat melihat wajah Papanya penuh luka

"Gak pa-pa"Jawab Bayu mengusap rambut Bintang lembut. Rasa sakitnya langsung hilang ntah kemana ketika Ia melihat wajah Putranya

"Siapa yang berani mukulin Papa"Tanya Bintang lirih

"Papa gak pa-pa. Ini cuma luka kecil, jangan sedih heum"Ucap Bayu

"Maafin Bintang yang gak bisa nolong Papa"Ucap Bintang memeluk Bayu erat

"Dengan adanya Bintang disini sudah membuat Papa seneng. Rasa sakit Papa langsung pergi saat Papa liat Bintang"Balas Bayu mengusap punggung kecil Bintang

"Papa gak mau Kamu pergi Sayang. Hanya Kamu satu-satunya harta yang paling berharga untuk Papa"Batin Bayu

"Bintang sayang banget sama Papa"Ucap Bintang

"Papa juga Sayang sama Bintang"Jawab Bayu mengecup pucuk kepala Bintang

"Papa jangan pergi ya"Ucap Bintang

"Iya"Ucap Bayu

"Tapi Kamu yang akan pergi ninggalin Papa sendirian disini"Batin Bayu

"Papa nangis kenapa"Tanya Bintang mengusap air mata Papanya

TENTANG BAYU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang