8

5.2K 491 17
                                    

Happy Reading.....


Seperti biasa. Bayu melangkah diantara tumpukan penuh sampah. Hanya untuk mengais rezeki, tidak ada hari lenggang untuk Bayu hanya itu satu-satunya pekerjaan tanpa ijazah atau semacamnya. Bayu tidak ke pasar hari ini, ntahlah hatinya tidak tenang meninggalkan Bintang sendirian.

Bayu mengusap dadanya yang terasa sesak. Dia menghentikan pekerjaannya sebentar dan menatap sekelilingnya, netranya melebar saat melihat Bintang dibawa paksa oleh dua orang berbadan besar.

"BINTANG" teriak Bayu berlari mengejar putranya

"PAPA TOLONG BINTANG" Teriak Bintang mencoba melepaskan diri dari gendongan orang yang membawanya.

"Orang-orang hanya menatap mereka tanpa ada niatan membantu ataupun mencegah dua orang didepan Bayu. Seakan hal itu memang bukan masalah besar untuk mereka.

"Lepaskan Putra Saya" Ucap Bayu mendekati dua orang itu saat mereka berhenti dirumah kosong belakang gedung perkantoran

BUGH...

"PAPA" Teriak Bintang saat melihat Bayu tersungkur karena tendangan seseroang.

"LEPAS HIKSS. JANGAN PUKUL PAPA BINTANG" Teriak Bintang

Bayu mencoba membangunkan tubuhnya namun gagal saat tubuhnya kembali ditendang. Bayu sangat mengenali orang yang membawanya dan sang Putra kesini.

"Gara-gara Kamu. Putra Saya sudah berani melawan Ayahnya" Ucap Arga mencengkeram dagu Bayu kencang seolah ingin menghancurkannya saat ini juga

"Kenapa Kamu gak mati aja Hah" Bisik Arga sinis. Air mata Bayu mengalir mendengar ucapan sang ayah, setelah enam belas tahun . Bayu kembali dipertemukan dengan orang tuanya namun kenapa harus seperti ini, kenapa Ayah belum menerimanya. Sampai kapan Bayu menerima kekerasan dari Ayahnya

"Ma-af" Ucap Bayu lirih

"Maaf. Saya gak akan pernah memaafkan Kamu sampai kapan pun" Ucap Arga

"JANGAN SAKITI PAPA SAYA HIKSS" Teriak Marvel dengan air mata yang membasahi pipinya

"JADI DIA ANAK HARAM KAMU" Tanya Arga

"Bintang bukan Anak haram" Jawab Bayu

"Dia cucu Papi yang hilang" Batin Bayu

"TERUS KALAU BUKAN ANAK HARAM APA HAH" Bentak Arga kembali memukuli Bayu dengan brutal

"PAPA HIKSS" Teriak Bintang dan berlari memeluk Bayu saat berhasil lepas

"Papa hiksss" Tangis Bintang memeluk erat tubuh Bayu

"Papa gak pa-pa" Ucap Bayu pelan menahan sakit di tubuhnya

"JAHAT HIKSS KALIAN SEMUA JAHAT. KITA GAK KENAL KENAPA KALIAN MUKULI PAPA HIKSS" Teriak Bintang membuat mereka semua terdiam

"Udah Sayang. Papa gak pa-pa" Ucap Bayu mengusap punggung kecil Bintang.

"Bintang gak suka Papa sakit hikss" Lirih Bintang

"Papa gak akan sakit kalau ada Kamu" Ucap Bayu lembut tanpa mempedulikan keberadaan sang Papa

"Ayo kita pergi. Tinggalkan sampah seperti Dia" Ucap Arga. Bayu memejamkan matanya saat rasa sakit menyerangnya hatinya mendengar ucapan Arga

"Kenapa orang itu jahat sama Papa hikss" Tanya Bintang

"Papa jelasin siapa Dia ke Bintang. Tapi Bintang jangan marah ya" Ucap Bayu

"Iya Bintang janji" Jawab Bintang

Bayu menghela napas pelan dan menjelaskan semuanya. Tapi tidak dengan siapa orang tua Bintang sebenarnya, biarkan Bayu egois untuk saat ini

"Jadi, Dia Ayahnya Papa" Tanya Bintang

"Iya" Jawab Bayu

"Papa jangan sedih. Bintang gak akan ninggalin Papa" Ucap Bintang memeluk Papanya

"Makasih Sayang" Ucap Bayu. Ia hanya ingin sedikit waktu lagi untuk bersama Putranya setelah itu Ia akan memberi tahu semuanya.

"Kalau suatu hari Papa jelasin siapa orang tua Bintang. Bintang jangan benci Papa ya, Papa gak akan sanggup di benci sama Putra Papa. Bintang jangan benci mereka, kalau memang Bintang mau benci sama Papa itu terserah Bintang Papa terima apapun keputusan Bintang" Bisik Bayu

"Bintang gak akan pernah benci sama Papa" Ucap Bintang

"Pasti sakit ya Pa" Tanya Bintang mengusap wajah penuh luka Papanya. Bayu tersenyum dan mengecup tangan Bintang singkat.

"Kita pergi dari sini heum" Ucap Bayu

"Iya Pa" Jawab Bintang membantu Papanya berdiri

Mereka sampai tepat adzan Maghrib berkumandang indah. Bayu tersenyum dan menatap Bintang lembut.

"Kita wudhu yuk. Setelah itu shalat sama-sama" Ajak Bayu

"Iya Pa"Jawab Bintang

"Dimakan ya. Kamu pasti laparkan"Ucap Bayu

"Papa gimana" Tanya Bintang

"Kamu lebih penting" Jawab Bayu

"Bintang gak mau makan. Kalau Papa gak makan" Ucap Bintang

"Yaudah Bintang makan Papa suapin" Ucap Bayu

Bayu terdiam dengan tatapan kosong. Tangan kanannya dengan lembut mengusap kepala Bintang yang berada dipangkuannya. Putranya sudah tidur beberapa saat lalu. Rindu kepada sang Papa terbalaskan walaupun Ia harus menerima hadiah dari Papanya setelah sekian lama tak Ia dapatkan.

••••••••

"OPA JAHAT"Teriak Rizka membuat kedua orang dewasa itu langsung menoleh

"Rizka"Panggil Satria

"KALIAN JAHAT. KENAPA MUKULI OM.BAYU"Teriak Rizka marah

"Boy. Ini semua gak seperti apa yang kamu dengar"Ucap Arga lembut

"AKU TAHU SEMUANYA. AKU DENGER APA YANG OPA BICARAIN TADI"Teriak Rizka

"Rizka. Kamu kenapa"Tanya Andri mendekati keponakannya dengan cepat

"Aku mau ikut Om hiks"Ucap Rizka memeluk Andri erat

"Kamu kenapa. Bilang sama Om"Tanya Andri menggendong Rizka

"Mereka jahat hikss. Rizka gak suka"Ucap Rizka

"Udah ah jangan nangis"Ucap Andri mencoba menahan amarahnya didepan Rizka

"Mau pergi hiks. Aku gak mau disini"Ucap Rizka menyembunyikan wajahnya diceruk leher Andri

"Iya Kita pergi"Jawab Andri dan melangkah pergi mengabaikan panggilan Satria dan Arga

"Ini semua gara-gara anak itu"Kesal Arga

Didalam mobil hanya ada keheningan. Andri menoleh menatap keponakannya yang terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Kenapa sih"Tanya Andri

"Nggak"Jawab Rizka

"Yaudah. Kamu tidru duluan aja nanti Om gendong kalau udah nyampe"Ucap Andri

"Kenapa"

"Gue lagi dijalan sama Rizka"

"Kenapa Lo bawa Dia"

"Rizka ngamuk dirumah. Dia mau ikut Gue"

"Yaudah cepetan"

"Iya. Santai napa"

Andri menghentikan mobilnya di besmen. Dia keluar dari mobil dan menggendong Rizka yang sudah terlelap dengan nyenyak.

"Kamu sama persis seperti Bayu. Ka"Ucap Andri mengecup kening keponakannya singkat setelah itu masuk ke apartemennya.





























SALAM HANGAT 😊🤗😀♥️🤍💜💛🤎

TENTANG BAYU (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang