Happy Reading....
Bayu mengecek berkas kerja sama dengan salah satu perusahaan besar di kota ini. Namun hal itu membuat Bayu bingung, apa Ia harus turun tangan langsung atau menyuruh orang kepercayaannya untuk menemui Kliennya.
"Permisi Pak"Ucap Rijal
"Ya"Jawab Bayu datar
"Mereka sudah ada di ruang metting"Ucap Rijal
"Heum"Jawab Bayu membawa berkas yang sudah Ia siapkan
Mereka berdua melangkah ke ruang metting yang berada dilantai enam belas gedung perusahaan ini. Bayu masuk kedalam setelah ajudannya membukakan pintu untuknya.
"Bayu"Batin seseorang dan menatap Bayu tak percaya
"Bisa kita mulai sekarang"Tanya Bayu dingin
"Ahh. I-iya"Jawabnya gugup. Bayu tersenyum tipis bahkan sangat tipis hingga tidak ada yang tahu kalau Ia sedang tersenyum
Bayu langsung memimpin metting hari ini. Setelah dua jam lebih metting pun selesai, Bayu mendudukan tubuhnya dan menatap mereka yang berada disatu ruangan dengannya.
"Terima kasih atas kerja samanya Pak.Aldrich Semoga kita bisa jadi partner yang baik"Ucapnya mengulurkan tangannya
"Terima kasih kembali pak.Nathan"Balas Bayu menerima uluran tangan Nathan
Satu-persatu mereka keluar. Hanya Bayu dan orang itu didalam ruangan ini, Bayu segera membereskan berkas-berkas yang berserakan didepannya dan melangkah keluar namun suara itu membuat langkahnya terhenti.
"Kamu Bayu kan"Tanyanya
"Sepertinya Anda salah orang. Saya Bima bukan Bayu"Jawab Bayu melanjutkan langkahnya
"Nggak. Saya yakin Kamu Adik Saya"Ucapnya menahan lengan Bayu
"Maaf pak.Satria Saya bukan Adik Anda lagi pula Saya hanya memiliki satu Kakak"Balas Bayu mencoba melepaskan cengkraman ditangannya
"Kakak mohon jangan seperti ini. Kakak yakin ini Kamu Bayu, Bayu Argantara"Ucap Satria lirih, sungguh Ia sangat sakit mengingat perilakunya dulu, Ia begitu bodoh membiarkan Adiknya pergi
"Ahh. Saya baru ingat, kebetulan Saya baca berita kemarin. Saya tahu kehilangan seseorang yang Kita sayangi memang menyakitkan, Tapi Saya bukan Adik Anda Tuan"Ucap Bayu melepas cekalan Satria
"Saya tidak percaya. Kamu Bayu, Adik Saya"Tegas Satria dengan air mata yang mengalir
"Bima"Panggil Bagas membuat kedua orang itu menoleh
"Abang"Ucap Bayu saat Bagas mendekat kearahnya
"Kamu kenal Dia"Tanya Bagas menatap Satria tajam
"Dia klien Aku"Jawab Bayu
"Sebaiknya Anda pergi. Jangan ganggu Kenyamanan Adik Saya"Ucap Bagas menatap Satria dingin
"Dia Adik Saya"Tegas Satria
"Bukannya Dia sudah lama pergi karena keegoisan Anda dan keluarga Anda. Bima bukan Adik Anda. Dia Adik Saya, Bagas Dirgantara, kalau Anda berani mengusiknya Saya pastikan perusahaan Anda hancur ditangan Saya"Ucap Bagas dingin
"Ayo kita pulang. Bunda sama Ayah ngajak kita makan di luar"Ucap Bagas menarik Bayu
Satria menahan lengan Bayu. Membuat Bayu tersenyum sinis dan melepas kasar tangan Satria.
"Anda sudah keterlaluan Tuan. Saya akan urus pembatalan kerja sama Kita"Ucap Bayu langsung pergi menarik Bagas dengan cepat
"Maaf Kak"Batin Bayu dan menghela napas kasar mencoba menghilangkan sesak di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG BAYU (Selesai)
RandomDia Bayu, pemuda tampan yang berjuang diatas keras nya dunia. Berjalan di atas pecahan kaca yang melukai kakinya, Dia harus berjuang membesarkan Putra kecilnya, Sosok bayi mungil yang Dia temukan di depan rumah yang menjadi tempatnya berteduh. Seti...