Update!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.*
Jangan cepat puas! Banyak belajar dari kekalahan. Sebab kemenangan hanyalah awal dari permainan-permainan berikutnya.
-Irwan*
Apakah maksud dari waktu yang tepat? Kapan waktu yang tepat itu? Mungkinkah hari ini termasuk waktu yang tepat?
Aku berbeda, aku adalah seorang pria, namun lebih tertarik kepada tubuh gagah pria daripada kemolekan tubuh wanita. Benar, aku seorang gay, aku sadar dan mengakuinya. Mengaku hanya pada diriku sendiri, kepada orang lain aku tidak berani. Sebab, aku merasa sulit menjalani duniaku ini, karena harus dilakukan sembunyi-sembunyi dan hati-hati. Harus tahu batasan dan aturan, harus jaga diri.
Banyak keinginan dan impian, sudah pasti yang paling utama adalah mendapatkan pasangan. Aku lebih tertarik pada pria straight, gagah, atletis dan pastinya tampan. Belum cukup, keinginanku memang muluk-muluk. Fantasiku liar dan sepertinya aku tidak tahu diri. Aku ingin straight yang mau bertekuk lutut di depanku. Stragiht sebagai partner seks saja. Aku tertawa ketika membayangkannya, apa aku bisa mendapatkannya?
Mungkin bisa! Awalnya berjumpa lewat dunia maya, namun akhirnya aku bertemu langsung dengannya. Seorang pria yang menjelaskan kepadaku apa itu cinta pada pandangan pertama. Saat itu juga aku langsung jatuh cinta padanya. Pria dengan fisik dan penampilan sesuai yang aku inginkan, pria tampan nan memesona.
Pria sederhana, namun penuh kebahagiaan ketika mengenal dan tinggal bersamanya. Kami menjalani hari-hari bersama, hingga rasanya kami sudah saling mengenal cukup lama. Kisah kami penuh drama, Iika-liku, suka maupun duka. Mulai berbagi cerita, berbagi rasa, hingga akhirnya berbagi cinta. Kami bahkan sudah mencapai tahap diskusi tentang kesepakatan dan persetujuan akan kegiatan seks yang mana juga sudah kami lakukan.
Namun, cukup saja! Untuk saat ini aku tidak ingin lebih jauh melakukannya. Lagi pula, pria itu sungguh luar biasa, semakin mengenalnya mampu mengalihkan fantasi yang sudah tertanam di kepala. Semakin mengenalnya pula mampu mengalihkan impianku, alih-alih hanya menjadikannya partner seks, kini aku ingin menjadikannya sebagai seorang kekasih pria.
Aku sudah mengumpulkan keberanian dan keyakinan untuk mengungkapkannya. Dan hari ini aku akan melakukannya.
Hari di mana aku mengira seharian akan berakhir bahagia, yang mana sepertinya akan terjadi juga. Hari ini dia bertingkah berbeda. Hingga malam tiba, dia menyiapkan hal yang tidak ku duga. Mungkinkah dia juga merasakan hal yang sama? Aku berharap itu iya!
Sayangnya, aku terlalu berharap, terbuai dan terlena. Aku sama sekali tidak curiga, namun ini tidak sesuai rencana. Sepertinya malam ini akan berakhir berbeda, bukan gembira namun luka.
Aku tidak salah, dia mengatakannya dengan jelas. Aku mendengar, aku sadar, sesuatu dalam dada bergetar. Sakit! Mendengar ucapan itu menyakitkan.
Perjodohan?
*
Keduanya terdiam dan masih saling menatap. Dua bola mata Galang yang masih membulat sempurna kini juga harus berusaha keras membendung air mata. Dua tangan dia kepalkan berusaha agar tubuhnya tidak bergetar. Kaki yang menopang tubuh tiba-tiba saja rasanya melemas, namun Galang harus berusaha tetap berdiri tegap.
Kuku ibu jari Galang gunakan untuk menekan jari telunjuk. Meskipun kuku itu belum tumbuh memanjang namun semakin kuat dia menekan semakin dia merasakan sakit. Galang berusaha mengelak, namun ini bukanlah mimpi atau ilusi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Bareng Bang Irwan (TAMAT)
RomanceKisah ini berawal dari dunia maya, lebih tepatnya dalam dunia game online yang sedang digandrungi kaum remaja dan anak-anak, Mobile Legends. Lewat rangked match dua pria dipertemukan dalam satu tim, mereka adalah user tank dan user mage. Masih mengg...