🎮 Tapi Bohong!

9K 808 208
                                    

Update!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.

*

Cinta itu buta? Hingga tidak mengenal jenis kelaminnya apa.

*

Usaha yang dilakukan terlampau berlebihan atau malah sama sekali tidak bernilai, hingga di mata orang lain seperti gila. Namun apakah yang dilakukan oleh seseorang ini adalah sebuah usaha demi cinta? Atau malah tingkah gila?

Dia tidak percaya dengan apa yang dia dapatkan, benda yang dengan sengaja dia pasangan tersembunyi di sebuah kamar itu akhirnya berguna. Berbekal isi video itu dia bisa membayangkan apa yang terjadi, terkejut hingga geram dengan aksi pemain dalam video, pun begitu cemas dengan seseorang. Sayangnya komunikasi jarak jauh tidak bisa dia lakukan hingga terpikir cara lain dan itu harus dia lakukan.

Hembusan angin membelai rambut ketika kaki itu berpijak di aspal, gerakan kian cepat hingga akhirnya berlari. Handphone sudah ada di tangan kanan, sesekali pandangan tertuju pada layar handphone juga jalan di depan. Dia terus berlari hingga keluar dari kompleks bandara, dia menoleh ke arah kanan lalu kiri dan menghampiri salah satu ojek online yang ada di pinggir jalan.

"Mas Agus?" tanya Galang.

"Iya, Mas Galang ya?" balik tanya seorang driver ojek online.

"Ayo buruan Mas," perintah Galang lalu Agus memberikan helm pada Galang.

"Pras duluan ya," ucap Agus pada teman seprofesinya.

Keduanya banyak mengobrol akan daerah yang kini Galang kunjungi. Bersyukur dia mendapat driver yang cukup mengenal daerah tersebut, juga tempat tujuan Galang. Tunggu tujuan? Dari mana Galang tahu? Dulu ketika memfoto kopi KTP dia sengaja menyimpan beberapa untuknya, diperkuat alamat dari CV (curriculum vitae) sewaktu mencari kerja. Seperti semua sudah direncanakan oleh Tuhan untuk Galang.

Galang sengaja membuka kaca helm, dia tersenyum ketika hembusan udara pedesaan menerpa wajahnya, matanya pun dimanjakan dengan pemandangan area persawahan di kanan dan kirinya. Sudah lama dia tidak merasakan sensasi seperti ini setelah merantau dan bekerja di kota. Dia merasa seperti pulang ke kampung halamannya yang ada di Kalimantan. Hingga setelah lebih dari lima belas menit berkendara, dia memasuki gapura kampung. Dari tulisan yang tertera, Galang merasa sudah dekat dengan tujuannya.

Merasa belum tahu posisi pasti rumah yang dituju, Galang kembali bertanya dengan warga sekitar. Ini kali kedua dia bertanya untuk memastikan tepatnya tujuan yang dia cari.

"Oh benar di sini Mas, cari rumah siapa?" balik tanya seorang Ibu setelah Galang bertanya.

"Rumah Mas Irwan Bu."

"Irwan?" tanya si Ibu terkejut juga nampak tidak suka.

"Itu mas, rumahnya yang lagi ramai dikepung warga," jelas si Ibu dengan nada tidak suka sambil menunjuk sebuah rumah yang riuh ramai teriakan dari kerumunan warga.

Astaga, batin Galang mulai panik dan cemas. "Kalau boleh tahu ada apa ya itu Bu?"

"Kabarnya si Irwan menghamili anak Pak RT Mas," jawab si Ibu dengan raut kesalnya.

Degghhh.

"Terima kasih informasinya," jawab Galang sopan lalu menghampiri driver ojek.

"Sudah ketemu rumahnya Mas. Ini ongkosnya, kembaliannya bawa saja," ucap Galang.

"Terima kasih Mas," jawab driver sambil menatap Galang yang berlari menuju ke kerumunan.

Main Bareng Bang Irwan (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang