🎮 Datang Tanpa Diundang

11.8K 704 239
                                    

UPDATE!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.

**

Hangat mentari pagi menemani puluhan bahkan mungkin sampai ratusan manusia di jalan. Hari biasanya jalanan akan dipenuhi kendaraan roda dua maupun roda empat, namun di Minggu pagi ditutup guna kegiatan CFD. Salah satu momen akhir pekan yang ditunggu banyak orang, untuk berolahraga atau malah wisata kuliner, sebab tidak sedikit yang memanfaatkan momen itu untuk berjualan. Berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua, kaum muda berpasangan, berkelompok atau hanya sendiri saja juga ada.

Membahas kaum muda yang sendiri, salah satunya adalah Galang yang menghentikan lari kecilnya beralih ke langkah pelan sambil mengatur napas. Salah satu aktivitas yang sepertinya harus dia lakukan sendiri kembali setelah apa yang sudah terjadi. Berusaha mengajak sudah dia lakukan, dengan chat juga langsung mengetuk pintu namun sama-sama tidak mendapat jawaban.

"Galang," teriak seorang wanita dengan senyumnya mengejutkan Galang.

"Eh Mbak Dita," jawabnya diikuti senyum.

"Akhirnya kita ketemu, kangen aku sama kamu adik tampanku," ungkapnya terdengar begitu gembira membuat Galang tersenyum kembali.

"Iya Mbak," jawabnya bingung.

"Sendiri aja? Bang Irwan mana?" tanya Dita.

"Masih tidur Mbak," kilahnya.

Dita berdecak, "Sama kayak si Dimas, masih ngebo juga."

"Masjeng..." ucapnya terhenti. "Dimas emang tukang ngebo Mbak."

Dita tertawa, "Iya. Kamu main dong ke rumah, lama gak main, kan?" ajaknya.

"Siap, kapan-kapan deh Mbak."

Dita tersenyum. "Aku tunggu lho." Jawabnya penuh harap. "Aku duluan ya." lanjut Dita lantas kembali melalukan jogging bersama dua rekan perempuannya.

Galang membuang napas panjang lantas melanjutkan pula kegiatan jogging-nya.

**

Seseorang menyandarkan punggung ke tembok dengan telapak tangan penuh dengan busa dengan jari-jemari melingkar terus saja bergerak maju mundur. Dia termenung, setelah semalam tidak bisa tidur akibat memikirkan hal yang masih saja belum bisa dia terima dan percaya. Hingga akhirnya tersadar, menatap kontol yang sedari tadi dia bungkus dengan telapak tangan dan dia urut namun tak kunjung ereksi.

A*u! Bagaimana bisa dia ngaceng gara-gara lelaki? Bayangin apanya coba? Kan dia juga punya sendiri, batin Irwan tak percaya setelah membuktikan sendiri lalu menyalakan shower hingga bulir air yang terasa dingin mengguyur tubuhnya.

Bagaimana bisa menerima begitu saja? Dalam benak Irwan, Galang adalah sosok yang cukup sempurna bahkan belum pernah dia bertemu dengan orang sebaik dan sepeduli Galang. Pernah dia membandingkan dengan Siti, namun harus dia akui Galang lebih unggul menurutnya. Hingga prahara ini muncul, Galang langsung tersisihkan, sebab rasa kecewa.

"Hah," teriak Irwan sambil meninju dinding kamar mandi.

Sabun yang menempel di tubuh sudah dibilas dengan air, Irwan mengusap wajah lantas menarik handuk yang menggantung di dinding dan melilitkan ke pinggang. Bulir air masih menempel di wajah juga badan yang tidak dipedulikan oleh Irwan, dia langsung saja keluar dari kamar mandi dan terkejut ketika melihat seseorang yang baru datang. Entah apa rencana Tuhan, mereka selalu dipertemukan dalam momen yang tidak terduga.

"Bang," sapa Galang yang masih mengenakan jaket dan menenteng tas selempang.

Irwan hanya membalas senyum, "Hmmm." Jawab sekenanya.

Main Bareng Bang Irwan (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang