Update!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.*
Kalah dan menang adalah bagian dari permainan. Berhenti, istirahat dan coba lagi! Jangan bermain! Jika kamu takut kalah dan tidak bisa menerima kekalahan.
-Galang*
Setengah hari sudah waktu berlalu. Benar seperti dugaan seseorang bahwa harinya akan berjalan menggembirakan. Terutama karena dia mendapatkan perhatian lebih, meski sedikit menyesal karena alasannya adalah kondisi kesehatan. Namun, tetap saja dia gembira, karena hingga pukul 12:15 WIB, sudah tiga kali seseorang mengirim chat guna memastikan keadaannya dan masih saja mencemaskan dirinya.
Tapi, tidak yakin apakah sisa hari ini juga akan berakhir menggembirakan dan berjalan lancar. Sebab, dia sudah mantap mengambil keputusan dan berencana malam nanti untuk mengutarakan keinginan. Dia berharap semua berjalan sesuai harapan.
Galang.
Bang.
Malam nanti sibuk?
Ada yang ingin aku bicarakan.Irwan meneguk saliva setelah membaca chat itu, dia mulai cemas dan curiga.
Irwan.
Ok.
Enggak ada lemburan kok.
Aku juga ingin bercerita sesuatu denganmu.Galang.
Siap.Galang menghela napas sambil meletakkan handphone ke atas meja kerja. Dia mencari tas ransel yang ada di dekat kursi dan pelan menarik ritsleting hingga tas terbuka. Galang mengambil sebuah buku, dia buka di halaman-halaman akhir dan tersenyum menatap tulisan buatannya. Bolpoin yang sudah ada di tangan kanan itu mulai menari di atas kertas putih.
Hari ini aku akan mengungkapkannya. Aku terima apapun jawabannya.
Hari ini Galang akan mengakhiri keraguan dan kecemasan yang akhir-akhir ini terus mengganggu. Dia sudah mengumpulkan keberanian, dia sudah meyakinkan diri dan siap menerima apapun nanti hasilnya. Lalu, apa yang sebenarnya sudah mengganggu Galang? Apa yang dia diinginkannya? Apakah dia meragukan cinta?
Tidak! Dia tidak sedikit pun ragu akan cintanya kepada Irwan. Galang yakin sejak awal, sebab dia mengalami apa itu cinta pada pandangan pertama. Dia masih ingat, momen pertemuan pertama saat menjemput Irwan ke terminal. Semenjak saat itu, dia mulai merasakan gemuruh di dalam dada, cinta.
Namun disatu sisi, membahas masalah apakah Irwan benar-benar mencintainya, Galang ragu. Apalagi Irwan mengatakan cinta kepadanya setelah membantu kegiatan masturbasi di malam itu. Inilah yang menjadikan Galang semakin cemas dan takut.
Galang menyadari banyak hal ketika hidup bersama Irwan. Salah satunya tentang orientasi seksual yang dia miliki. Galang bersyukur, sebab Irwan sebagai orang pertama yang mengetahui rahasia itu bisa menerima. Hingga seiring berjalannya waktu, banyak terjadi perubahan pun pergeseran yang Galang rasakan.
Memang, menjadi seorang gay memiliki banyak tujuan, dan tidak bisa disamakan antara satu dengan yang lain. Perlu diingat! Jangan di sama ratakan! Seperti dalam menjalin hubungan di benak seorang Galang. Kriteria harus dengan seorang straight, gagah, atletis dan tampan yang Galang impikan. Bahkan dulu semata-mata hubungan hanya karena menginginkan kegiatan seks saja, membuat straight bertekuk lutut di depannya juga melalukan anal seks di mana dia menjadi pemimpin adalah fantasinya. Namun, dia sempat bingung dengan dirinya sendiri juga kagum dengan seseorang yang mampu mengubah salah satu pandang sisi dunia pelanginya. Setelah mendapatkan seorang straight yang hampir memenuhi setiap aspek kriteria yang diinginkan, fantasi dan impian Galang sebagai seorang gay beralih. Irwan mampu mengalihkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Bareng Bang Irwan (TAMAT)
RomanceKisah ini berawal dari dunia maya, lebih tepatnya dalam dunia game online yang sedang digandrungi kaum remaja dan anak-anak, Mobile Legends. Lewat rangked match dua pria dipertemukan dalam satu tim, mereka adalah user tank dan user mage. Masih mengg...