Update!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.*
Irwan selesai membuang air kecil dan mencuci muka, dia kembali menuju kamar Galang lalu pelan mengunci pintu. Terlihat si pemilik kamar sedang sibuk memainkan handphone, Irwan tersenyum lalu merebahkan tubuh dan ikut bergabung dengan kesibukan Galang. Seperti biasa Galang sedang berselancar di dunia Twitter.
Irwan bedecak dalam hati. Galang-Galang, kamu ya. Pengen tak hih.
Irwan mengangguk lalu menatap wajah Galang yang nampak serius dengan kumpulan gambar yang menghiasi layar handphone-nya, ada juga video yang mana semakin membuat Irwan cemburu.
"Kamu suka pria-pria seperti itu?" tanya Irwan tiba-tiba.
Irwan melirik Galang. "Mungkin." Jawabnya.
Irwan mengangguk. "Jadi sebenarnya pria seperti apa yang kamu suka?"
Galang menyipitkan mata merasa curiga, segera dia menutup aplikasi Twitter dan meletakkan handphone-nya.
"Seperti apa?" gumam Galang nampak berpikir. "Impianku mendapat pria straight, tampan, gagah dan tubuhnya atletis, juga mau bertekuk lutut di depanku." Ungkapnya.
"Harus seperti itu?" Irwan memastikan.
"Hmmm," Galang nampak berpikir. "Entahlah. Namun mendapatkan pria yang penyayang, peduli, selalu memberi rasa nyaman dan aman, selalu membuat tersenyum dan gembira, rasanya tidaklah buruk dan jauh lebih baik."
Irwan mengangguk. "Jadi tambah banyak ya kriterianya."
Galang tertawa. "Kenapa Bang? Cemburu atau mau memantaskan diri?"
"Dua-duanya." Jawab Irwan mantap membuat Galang semakin tertawa. "Kenapa? Aku punya hak dong buat berjuang?"
"Hmmm, termasuk berjuang telanjang seperti yang ada di foto dan video juga, kan?" tantang Galang.
Irwan menggaruk kepala. "Belum terpikirkan."
Galang tertawa kembali. "Tidak perlu. Tetap jadi diri sendiri saja Bang, tetap jadi Bang Irwan yang ku kenal saja."
Irwan tersenyum. "Mungkinkah, aku sudah pasti menang dari pria-pria di Twitter itu?"
"Tidak semudah itu Mahmudin," ucap Galang membuat Irwan tertawa.
Irwan mengecup bibir Galang. "Aku tidak mau kalah dari mereka."
Galang tersenyum lanjut Irwan mendaratkan ciuman kembali.
"Abang cemburu? Aku bisa mengurangi kebiasaan melihat pria-pria seksi di sosial media kok," ungkap Galang.
Irwan mengerutkan dahi. "Aku ragu."
Galang tertawa. "Iya juga, sulit kayaknya Bang. Udah kecanduan."
Irwan berdecak. "Nah, kan. Padahal aku kalau lihat cewek cantik saja takut, soalnya kepikiran kamu. Eh kamunya malah suka lihat cowok lain." Ungkapnya.
Galang terkejut mendengar ucapan itu dan merasa bersalah, dia segera memeluk pria idamannya itu. Irwan tersenyum dibuatnya.
"Maaf Bang," gumam Galang.
Irwan mengelus kepala dan punggung Galang. "Dibilang cemburu, memang iya. Tapi dikit aja kok, kenapa? Karena aku rasa kamu tidak akan bisa mendapatkan pria-pria itu, karena kamu milikku. Hanya milikku." Ungkapnya lalu mengecup dahi Galang.
*
Jum'at selalu menjadi hari yang cepat berlalu. Tanpa terasa, sebab sibuk bekerja. Hari terlewati begitu saja dan tiba-tiba hari sudah berganti gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Bareng Bang Irwan (TAMAT)
RomanceKisah ini berawal dari dunia maya, lebih tepatnya dalam dunia game online yang sedang digandrungi kaum remaja dan anak-anak, Mobile Legends. Lewat rangked match dua pria dipertemukan dalam satu tim, mereka adalah user tank dan user mage. Masih mengg...