Ada yang naik, tapi bukan jabatan.
**
Waktu terus berputar dan hari demi hari berlalu, Galang seperti biasa sibuk dengan pekerjaan di sekolah mengajar mata pelajaran penjaskes. Jam yang melingkar di tangan kirinya sudah menunjukkan pukul 10.00WIB, namun Galang masih semangat mengajar dengan senyum, tawa dan aura gembira terpancar di wajahnya. Sebenarnya tidak hanya hari ini saja, namun setiap hari dia selalu semangat dan ceria demi murid-murid kesayangannya.
Alih-alih menjadi guru yang galak hingga menyandang gelar guru killer, Galang terkenal sebagai guru idola, sebab wajah yang tampan ditambah watak yang sopan, ramah dan baik, entah itu kepada Guru atau para muridnya. Baginya cukup guru Matematika, Fisika, Ekonomi dan Bimbingan Konseling saja yang menyandang predikat guru killer, sementara dia lebih memilih menjadi guru yang bersahabat dengan muridnya dan memang tidak jarang para murid menganggapnya sebagai teman. Hal itu tidak membuat Galang tersinggung, sebab mereka masih sadar batas dan ketika kelewatan tak segan Galang mengingatkan.
Menjadi guru idola dan disegani para murid pasti butuh usaha. Galang selalu berpikir bagaimana mata pelajaran yang diampunya bisa menyenangkan, sebab sudah cukup para muridnya beradu pikiran dengan mata pelajaran lain. Hingga waktunya pelajaran olahraga yang dilakukan di luar kelas menjadi angin segar dan suasana baru yang bisa mengalihkan kebosanan dalam kelas. Karena itulah dia berusaha menjadi pribadi yang bersahabat ditambah kegiatan olahraga yang membuat anak didiknya mau bergerak hingga tertawa gembira, semisal dia sering mengajak permainan kecil seperti estafet sampai lomba bak acara tujuh belasan. Buktinya banyak murid yang mau menurut padanya, mereka mau bergerak, berlari dan berkeringat membuat Galang tersenyum, bahkan banyak murid yang mengatakan menikmati pelajaran perjaskes yang diampunya membuat Galang semakin gembira.
Hari ini dia kembali membuat permainan estafet dari beberapa olahraga seperti basket, voli, lari dan lompat tinggi, regu sebelumnya sudah dia tentukan secara adil tanpa menimbulkan perdebatan dengan para murid. Nampak mereka menikmati permainan yang di buat oleh Galang, hingga satu per satu murid laki-laki yang terlalu semangat bermain dan terobsesi menang tergeletak kelelahan di tepi lapangan yang teduh sebab rimbun sebuah pohon besar. Galang tersenyum melihat tingkah muridnya itu, hingga teringat akan seseorang yang sewaktu olahraga, contohnya jogging dan kelelahan suka membaringkan tubuhnya. Dia Irwan.
Ingatan akan sosok itu merambat ke dalam ingatan-ingatan lain, salah satu ingatan kuat yang beberapa hari ini terus melekat adalah kegiatan ritual yang bersama mereka lakukan, yaitu masturbasi. Masih saja Galang tidak menyangka bisa berbuat sejauh itu, dia berhasil mengajak straight gagah melakukan kegiatan masturbasi bersama. Masih jelas dalam ingatan lenguh dan desahan sensual Irwan, geliat indah tubuhnya dan paling tidak dia lupa adalah besarnya kontol warna cokelat yang menggiurkan, hingga berhasil memuntahkan pejuh. Mengagumkan!
"Pak ngapain panas-panas? Enakan berteduh," celetuk salah seorang murid laki-laki yang bernama Yudi.
Galang tersadar dari lamunan lalu menghampiri para muridnya yang sedang istirahat di bawah pohon.
"Pak Galang hari ini kelihatan beda ya gaes, kayaknya lagi dapat pacar nih," goda murid bernama Yudi membuat Galang berdecak. "Beneran ini, Pak Galang abis jadian gaes. Makan-makan nih," teriak Yudi membuat teman-temannya tertawa begitu pula Galang.
"Enggak, biasanya saya, kan juga murah senyum."
"Beda aja Pak, lihat itu ciwi-ciwi pada penasaran sama tingkah Bapak." Jelasnya.
"Apasih Yud, sok tahu lu," celetuk salah seorang siswi bernama Bona.
"Halah kalian penasaran, kan? Ini gue tanyain ke Pak Galang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Main Bareng Bang Irwan (TAMAT)
RomanceKisah ini berawal dari dunia maya, lebih tepatnya dalam dunia game online yang sedang digandrungi kaum remaja dan anak-anak, Mobile Legends. Lewat rangked match dua pria dipertemukan dalam satu tim, mereka adalah user tank dan user mage. Masih mengg...