🎮 Lampu Hijau?! 🔞 (b)

21.8K 759 104
                                    

Update!
Main Bareng Bang Irwan.
Jangan lupa vote dan selamat membaca.

*
⚠️
Konten eksplisit!
Bagian cerita ini berisi adegan-adegan yang mungkin dianggap mengganggu oleh beberapa pembaca dan tidak cocok untuk pembaca di bawah umur.
*

Galang sengaja menggoda Irwan dengan melangkah mundur pelan. Pandangannya terus menatap wajah Irwan yang semakin menggemaskan.

Sabar sayang, gerah nih, batin Galang.

Galang tersenyum. "Cuma mau nyalain kipas angin kok," ledeknya membuat Irwan salah tingkah.

Galang tertawa kecil, dia membuka kaus lalu melemparnya ke kasur. Pelan dia merangkak dan mendekati Irwan yang sedari tadi masih menatapnya. Posisinya di atas Irwan, memenjarakan tubuh pria gagah itu dengan jarak wajah yang kini hanya beberapa senti saja. Keduanya saling menatap lekat, tangan kanan Galang mulai bergerak, mengelus pelan alis, lalu pipi beralih ke bawah dia sapu bibir seksi itu dengan ibu jari dan terakhir dia mengelus garis rahang kokoh nan tegas. Tampan, benar-benar tampan pria di hadapan Galang itu.

"Abang ganteng banget," pujinya, sebagai dalih bahwa pria suka dengan pujian dan rayuan.

Jelas saja hal itu membuat Irwan tersenyum gembira, pun Galang yang tidak kalah gembiranya. Sebab malam ini, akan menjadi salah satu sejarah terhebat dalam hidupnya. Dia mendapat persetujuan yang mana membuatnya begitu berani untuk bertindak lebih jauh. Galang juga sudah begitu bergairah dan bersemangat untuk membuat Irwan malam ini lemas tak berdaya.

Galang memulai dengan berciuman.

Glarrr.

Hujan lebat di luar disertai suara gelegar di angkasa tidak mengganggu kesibukan dua pria di dalam kamar. Bibir mereka saling berpagutan, sudah basah dan hangat, Galang juga merasakan kesegaran dari mulut Irwan. Terdapat rasa mint, Galang menebak jika itu berasal dari pasta gigi, dia mengira Irwan sebelumnya sudah menggosok gigi. Hal itu menambah kenikmatan, membuat Galang semakin bersemangat.

Keduanya meraup banyak udara setelah begitu semangat saling memanjakan bibir. Mereka saling mengirim senyuman, bukti bahwa keduanya senang dan saling menikmati. Pelan dua tangan Galang bergerak, dia berusaha melepas singlet yang masih menutupi badan Irwan. Perlahan Galang tarik, dari celana nampak karet sempak pemberiannya, semakin ke atas rambut keriting hitam tumbuh ke arah pusar, lalu nampak bongkahan otot perut meliuk-liuk, di atasnya dua bongkahan dada membulat bahkan rambut ketiak cukup lebat terlihat jelas ketika lengan kokoh itu terangkat.

Akhirnya singlet itu terlepas dari badan pria gagah nan atletis. Aroma keringat bekas mengolah tubuh di gym menguar kuat bercampur parfum yang semakin nikmat terus menusuk hidung Galang. Menggiurkan, aroma itu pun bentuk tubuh di depannya. Galang tatap lekat setiap lekuk tubuh indah Irwan, tatapannya menjadi menakutkan.

Irwan tersenyum. "Kamu suka?" tanya memastikan sambil memainkan dua bongkahan dada.

Galang tersenyum tangannya kembali mengelus wajah Irwan hingga turun ke bagian dada.

"Abang beneran seksi," pujinya dengan dalih semakin membuat Irwan bergairah.

Tidak ingin membuang waktu, Galang memulai permainannya kembali. Irwan meneguk saliva dengan tubuh menegang ketika Galang mulai mendaratkan kecupan di lehernya. Hal itu membuat Galang tersenyum dan kembali berbisik di dekat telinga Irwan.

"Santai bang, rileks."

Irwan hanya membalas dengan anggukan kecil membuat Galang tersenyum lalu kembali mendaratkan kecupan di belakang telinga Irwan. Leher kokoh tidak luput dari sasaran, setiap inchi bagian dia kecup dengan lembut. Terasa geli namun berangsur nikmat, tubuh Irwan kian santai dan mulai menerima, dua mata juga sudah terpejam. Irwan menengadah juga lenguh pelan terlontar membuat Galang gembira mendengarnya.

Main Bareng Bang Irwan (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang