🎮 Ini Sudah Benar

12K 746 243
                                    

Update!
Main Bareng Bang Irwan.

**

Setiap perbuatan akan dimintai pertanggung jawaban, tinggal menunggu saja waktu dan mungkin akibatnya. Pepatah juga mengatakan, berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Sama halnya ketika kita berbicara, bohong itu mudah sementara jujur itu sulit. Sekali berbohong maka kemungkinan akan diikuti oleh kebohongan lain, dan jujur adalah pilihan meski harus ada yang dikorbankan juga kehilangan. Itu adalah wujud tanggung jawab dan akibat.

Berbuat baik akan berbuah kebaikan, sebaliknya berbuat buruk tinggal menunggu waktu akan ada akibatnya. Namun tidak sedikit orang yang sudah berbuat buruk menginginkan hasil yang baik, mungkin memang ada dan bisa, meski peluang kecil dan hampir mustahil. Sama seperti yang diimpikan oleh seseorang selama tiga hari ini. Berharap masih bisa dimaafkan apa yang sudah dia perbuat juga menginginkan berteman kembali.

Merasa bersalah hingga menyesal sudah pasti, sebab dia sudah membohongi. Introspeksi diri, tidak ingin terus bergelut dalam perundungan dan menyalahkan diri sendiri, Galang berusaha bangkit dan maju dengan berani. Dia berusaha memperbaiki hubungannya dengan Irwan, meski sulit karena sosok itu terus menghindar hingga tiga malam ini mereka tidak bertegur sapa bahkan bertatap muka.

Hari-hari mulai terasa berbeda, dari pagi salat subuh ke masjid sendiri, hingga pulang kerja biasanya bersama kini tidak lagi. Makan malam yang biasanya berdua, juga tidak lagi ada. Bahkan hingga larut malam Galang menunggu, namun tetap tidak ada temu. Irwan tidak pulang, membuat Galang semakin bingung dan menyesal.

Jika Galang merasa bersalah dan menyesal, di sisi Irwan juga lebih kebingungan. Sebenarnya dia masih tidak menyangka juga tidak percaya, sulit untuk menerima. Baginya sosok Galang sama seperti lelaki umumnya, tidak ada yang mencurigakan. Bahkan wataknya jauh lebih baik dari para lelaki yang pernah Irwan kenal dan temui.

Namun ketika mengingat-ingat kejadian sebelumnya dia menjadi kesal dengan dirinya sendiri hingga emosi. Ingatan Irwan berputar dan tak jarang memang dia mendapati kondisi Galang yang horny hingga kontol ereksi di balik celana dalamnya. Terakhir juga sosok itu sering memandangi handphone yang membuka foto bersama sewaktu gym membuat Irwan penasaran dan bertanya-tanya dengan dirinya sendiri. Dia kadang memang merasa aneh dengan sikap Galang, namun menganggap wajar, biasa dan tidak menaruh curiga. Hingga momen mandi dan coli bersama membuat Irwan kesal dan marah dengan dirinya sendiri. Bodoh!

Tiga malam Irwan yang berusaha menghindar, dia memilih menginap di tempat Adit, teman kerjanya. Namun Galang tidak menyerah, dia berusaha mencari, menanyakan kabar, hingga mengajak Irwan bertemu namun chat dan telepon darinya tidak mendapat respons, bahkan ajakan match Mobile Legends selalu ditolak. Irwan sudah berniat mengabaikan dan berusaha menenangkan diri juga mencoba menerima kenyataan yang sudah terjadi. Namun, sangat sulit karena masih saja dia tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi, bahkan ketika mendapat chat dan telepon dari Galang sering Irwan terdiam merasa kasihan. Sayangnya, marah selebihnya kecewa sudah melekat di benak Irwan membuat Galang harus lebih keras berusaha.

**

Langit nampak biru bersih tanpa gerumul awan, hanya ditemani oleh matahari yang semakin terik. Melihat reaksi anak-anak yang mengeluh akibat kepanasan, membuat seseorang menyudahi kegiatan olahraga. Bukan hanya alasan itu saja, namun dia juga kurang berkonsentrasi terlebih tidak ada semangat seperti biasanya hingga membuat anak-anak curiga.

"Bapak sakit ya?" tanya seorang murid laki-laki.

"Iya nih, Bapak enggak semangat seperti biasanya." Imbuh murid lain.

Galang menghembuskan napas panjang, "Lagi enggak enak badan," kilahnya diikuti senyum.

"Jangan sakit Pak, nanti kita juga enggak semangat olahraganya." Celetuk seorang murid perempuan.

Main Bareng Bang Irwan (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang