Permata

28 4 0
                                    

Cari arti namamu, dan jadikan tema buat tulisan hari ini.

Cari arti namamu, dan jadikan tema buat tulisan hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap gawai di tangan, sepi, tidak ada notifikasi apa pun kecuali dari grup kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku menatap gawai di tangan, sepi, tidak ada notifikasi apa pun kecuali dari grup kelas. Kuhembuskan napas panjang, kecewa.

Belakangan ini dia yang biasanya tak pernah absen mengirim chat, mendadak menghilang. Jika aku tidak lebih dulu yang bertanya, mungkin ia lupa denganku. Tepatnya sejak ia dan Louisa resmi jadian.

Dia jarang menjemputku berangkat ke kampus apalagi mampir ke kosku usai kegiatan kuliah berakhir. Seakan-akan ia sedang menjauhiku.

Mungkin aku dilanda cemburu, atau hanya terlalu terbawa perasaan. Namun, aku ingin kebiasaannya, perhatiannya padaku jangan hilang. Apa salah?

 Apa salah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku demam. Suhu badanku 39°C sejak kemarin. Seharian aku tidak keluar kamar, sampai teman-teman kosku jadi khawatir.

Siang itu ketika sedang beristirahat sendiri di kos, kudengar suara motornya. Tak lama kemudian aku terpaksa bangun untuk menemuinya di ruang tamu.

"Lo kenapa? Tanyanya sambil menyentuh keningku. "Badan lo panas banget, gue antar ke dokter, ya!"

Aku menggeleng tegas. "Gue nggak apa-apa, kok. Udah minum paracetamol, nanti juga turun panasnya. Mungkin kecapekan aja," balasku malas.

Dia mengerutkan kening, agaknya tak percaya, tetapi juga tidak mendebatku.

"Ini," katanya sembari menyerahkan bungkusan berisi kotak makan. "Titipan dari Mama buat lo. Isinya makanan kesukaan lo semua tu, biar lo cepet sembuh," tambahnya.

Aku menerima bungkusan itu lalu meletakkannya di meja tanpa antusias.

"Cuma dari Tante. Dari lo apa?" tanyaku sambil menatapnya tajam.

"Ya, lo maunya apa? Nanti gue beliin."

Aku mendengkus, "Nggak peka banget, sih, lo!"

Arkan menoleh terkejut dengan intonasi suaraku yang meninggi.

"Lo berubah, Kan! Biasanya kalau gue sakit, lo duluan yang datang ngasih obat, antar ke dokter, atau beliin makanan biar gue nafsu makan. Sekarang? Malah temen-temen kos gue pada nanyain kenapa lo nggak datang"

"Lo nggak ngabarin gue, gimana gue bisa tahu?" katanya tak mau kalah.

"Biasanya juga nggak, Kan. Biasanya lo tahu gue sakit karena lo ke sini. Sekarang jangankan jemput gue ke kampus, lo chat gue juga nggak kalau bukan karena gue chat duluan," kataku panjang lebar.

"Sorry, Non. Really sorry kalau lo jadi ngerasa gue cuekin. Gue lagi sibuk banget sama tubes dan asistensi. Gue bahkan jarang pulang ke rumah, apalagi pegang HP."

"Bukan karena cewek baru lo?"

Arkan menggeleng, tertawa pelan lalu mengacak rambutku.

"Lo tau batu permata? Kenapa batu permata spesial dibanding batu biasa?" tanyanya mulai beretorika.

"Karena kandungan kristal di dalamnya yang bernilai tinggi," jawabku.

"Exactly!" Dia tersenyum. "Sama juga kayak lo. Persahabatan kita itu spesial seperti batu permata. Biarpun tertutup tanah, biarpun mesti menggali dulu untuk mendapatkannya, biarpun harus ditempa dulu, tapi punya nilai tinggi."

Demam tinggi sepertinya membuat otakku sulit mencerna. "Maksud lo?"

"Ya, lo ingat-ingat deh, berapa banyak hal yang udah kita lewati sama-sama? Berapa banyak masalah yang pernah kita hadapi? Itu semua menempa kita, itu yang akhirnya membuat kita bersahabat, akrab sampai sekarang. Dan itu sangat spesial buat gue, lebih dari cewek-cewek yang datang dan pergi di hidup gue. So, lo nggak usah khawatir lagi. Bagaimana pun lo adalah permata buat gue."

Awww

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Awww.. sweet nggak, sih?

Pokoknya done lah challenge ke-8.

About YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang