Jodoh

35 6 2
                                    

Tema: gabungkan dua buah dongeng menjadi sebuah cerita

Tema: gabungkan dua buah dongeng menjadi sebuah cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangkuriang sedang di mabuk asmara. Setiap saat terbayang terus wajah cantik Dayang Sumbi dan lembut suaranya.

Dewi sungguh baik saat menciptakan wanita itu, pikir Sangkuriang.

Di mata pemuda itu, Dayang Sumbi adalah wanita sempurna. Wajahnya cantik, tutur katanya lembut, langkahnya gemulai. Wanita itu juga sangat baik dan penuh perhatian. Ia selalu mendengarkan cerita Sangkuriang dengan penuh minat.

Dengan semangat menggebu, pemuda itu melempar tombaknya ke sungai, membayangkan Dayang Sumbi adalah ikan yang diincarnya. Wuts, sekali lempar seekor ikan berhasil kena. Ia yakin, dengan penampilannya yang gagah dan kesaktiannya, Dayang Sumbi pasti takluk. Seperti ikan yang baru saja ditangkapnya.

Rupanya selain ikan, ada seekor keong yang juga menempel di tombak pemuda itu. Namun, ketika akan membersihkannya, keong itu tak mau lepas dari sisi logam tombak.

Sangkuriang mencelupkan lagi ujung tombaknya ke sungai, tetapi keong berwarna keemasan itu tak juga pergi. Karena kesal, ia pun mengambil pisau untuk melepaskan bagian perut keong yang menempel erat dari tombak.

Melihat ujung pisau mulai menyentuh perut lunaknya, Keong Mas merubah diri.

"Kasar amat sih jadi cowok!" omelnya pada Sangkuriang yang masih ternganga di hadapannya.

Pemuda itu mengucek kedua matanya, memastikan apa yang ia lihat bukan sekadar ilusi.

"Si-siapa kamu?" tanyanya terbata. "Golongan jin mana?"

"Sembarangan! Cewek cantik gini dibilang jin," ujar wanita yang dikutuk menjadi keong mas, "namaku Candra Kirana."

Sangkuriang mengibaskan tangan di depan wajahnya.

"Ah, masa bodoh. Candra Kirana atau Candra Dewi, kamu pasti makhluk jadi-jadian. Dedemit. Jelas-jelas aku lihat tadi kamu berubah dari keong jadi manusia," katanya tak mau kalah.

Gadis itu memejamkan mata sejenak, teringat akan kejahatan Dewi Galuh -- kakak kandungnya yang serakah. Harta, kekuasaan, dan kedengkian telah membutakan hati kakaknya, hingga tega melakukan hal keji terhadap Candra Kirana.

"Aku begini karena kutukan penyihir dan kakakku. Perubahan wujud manusia ini tak bisa lama, tak lebih dari lima belas menit saja," ujarnya dengan wajah tertunduk. Ia pun menceritakan kepada Sangkuriang tentang siapa dirinya dan bagaimana ia bisa dikutuk.

Pemuda gagah itu merasa simpati terhadap Candra Kirana. Ia tahu bagaimana rasanya dibuang. Susah payah ia bertahan hidup hingga bisa meraih kesaktian seperti sekarang.

About YesterdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang