Buat karya dimulai dengan kalimat:
Semua ini dimulai dengan sebuah kebohongan.Semua ini dimulai dengan sebuah kebohongan. Untungnya dia sama sekali tidak curiga atau marah. Padahal saat tersasar tadi aku sempat khawatir dia bakal bete.
Entah apa yang kupikirkan hingga menggunakan cara ini untuk membuatnya sedikit lepas dari Louisa. Aku sampai pura-pura lupa meminta tanda tangan pembimbing magang pada laporan magang yang harus kukumpulkan besok.
"Please, Ar, kali ini antar gue ke rumah Pak Ibnu. Beliau hari ini cuti, jadi gue nggak mungkin ke kantornya," rengekku pada sahabatku sambil memohon.
Dia mendebas, menatapku tajam.
"Ya, ya, gue antar. Ambil helm lo!"
Aku meringis sambil mengangkat jempol. "Oke."
Seakan tidak cukup membuat satu kebohongan, aku bahkan sengaja menunjukkan jalan memutar yang lebih jauh dari kosku ke rumah Pak Ibnu. Semua itu kulakukan supaya bisa lebih lama naik motor bareng Arkan. Lagi pula sudah lama kami tidak menghabiskan waktu bersama, sejak dia sibuk dengan tugas, praktikum, dan pacar barunya.
Aku sadar, yang kulakukan bukan sesuatu yang baik. Namun, kali ini aku ingin berlaku egois. Aku lelah menjaga hati, lelah menyembunyikan cemburu. Biar, sekali ini saja. Lagi pula, kebohongan ini tidak merugikan siapa-siapa. Toh sejak dulu Arkan sudah biasa mengantarku ke mana-mana.
Done. Nyambung lah ya sama yang kemarin hehehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
About Yesterday
Short StoryIni adalah kisah lalu antara aku dan dia yang masih selalu menarik untuk diceritakan. Tantangan 28 hari, 28 tulisan. Berisi cerita mini, puisi, sajak, atau apa pun dengan tema random setiap harinya.