"Aw tsumu!!" Osamu mengelus-ngelus bahunya, matanya menatap atsumu sengit. "sakit tau!"
Atsumu hanya diam, memandang osamu lurus. Namun... walaupun berusaha menyembunyikannya ekspresi datar atsumu sekarang ini aneh.
Seakan akan memendam sesuatu.
"... bisakah kau...?" Atsumu tidak menyelesaikan kata-katanya, ia menggeleng-geleng kepalanya. "Maafkan aku... apa aku menyenggolmu terlalu keras?"
Osamu memandang atsumu dengan tatapan heran, luar biasa heran, kek... tiba-tiba abang yang suka ngomong asal-asalan jadi formal. Osamu merinding.
"Lu...gak apa-apa?" Osamu memberanikan diri menyentuh dahi atsumu, osamu tidak menemukan keanehan, ia mengapit dagunya dengan ujung jari, berusaha berpikir.
Kembarannya aneh.
"Suerr kagak apa-apa!" Atsumu menyentil dahi osamu. "Jan ngadi-ngadi! Emang aku kagak boleh ngomong formal."
Osamu menutup dahinya, memandang atsumu dengan wajah yang cemberut.
"Sakittt anj#$k!"
Atsumu terkekeh, mengelus surai adiknya dengan lembut.
Pipi adiknya seperti marsmallow.
"Eh kita makan apa ntar malem?"
Osamu tampak berpikir sejenak, lalu tersenyum lebar pada kakaknya.
"Onigiri hehe!"
"Haaaahhh?!" Atsumu mencubit pinggang osamu bawaannya kesel. "Onigiri muluuu!!"
"Aw aw aw!! Geli tsumuuuhhh!"
Osamu menghapus sisa air matanya karena geli tak tertahankan, ia orangnya agak gelian, apalagi pinggang tuh bener-bener titik lemahnya.
"Habisnya apaan donk?!" Osamu merangkul abangnya, sisa-sisa rasa capek latihan volly masih terasa.
"Sekali kali...lu aja yang mikir, capekk!"Atsumu balas merangkul, jauh di dalam hati atsumu... dia lega bahwa osamu tidak menjauhinya dan malah bertindak seperti biasanya.
Ia sangat bahagia.
Hanya karena ini...
"Mm... yaodah dah! Onigiri aja." Atsumu menyanderkan kepalanya di pundak osamu.
Osamu diam, karena tiba-tiba suasana riang disekitar mereka serasa berganti dengan hawa yang manis.
Osamu tidak tahu harus bagaimana... selain diam dan ikut-ikutan menikmati ini.
"Samu..." lirih tsumu.
"Hm?" Osamu melirik atsumu, wajah atsumu terlihat agak muram.
"... suna...sebenernya... hubungan kalian apa?"
Osamu terhenyak sebentar, tunggu tunggu... kok...? Memangnya mereka punya hubungan apa selain teman sekelas? Paling mentok ke sahabat lah?
Emangnya...
"Memangnya... kita keliatan kek apa tsumu?" Osamu balas bertanya, ia juga baru menyadari akan hal ini.
Iya, ia sangat dekat dengan suna, karena suna dan ia sefrekuensi aja.
Apa... orang-orang melihat mereka sebagai seseuatu hal yang lain?
"....enggak..." atsumu menghela nafas. "Gue yang nanya gak jelas." Atsumu menegakkan kepalanya, ia menepuk bahu osamu. "Sorry ya, jadi nanya yang aneh-aneh."
Osamu hanya diam dengan tatapan 'wtf', atsumu aneh banget hari ini.
....
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEBERRY
Fanfiction"Sum... gue kembaran lu sendiri... lu ga bisa jatuh cinta sama gue." Tapi emangnya atsumu peduli? Persetan dengan hubungan darah, cinta adalah cinta, seberdosa apapun hubungan ini, hal yang ia pedulikan adalah ia mencintai saudara kembarnya!