4.1

1.7K 220 86
                                    

Osamu kian menyadari perubahan sifat dari teman-teman setimnya dan terlebih untuk ke 4 orang itu...

Osamu memilih untuk enggak membincangkan kejanggalan ini sama suna. Sama aja boong, toh suna juga udah mengakui perasaannya.

Terus ke siapa lagi?

"Pilih aja salah satu." Ucap aran enteng, karna aran disini adalah salah satu pihak netral.

Osamu diam, matanya menerawang kemana-mana.

"Jangan jangan masih belom menentukan siapa yang kamu suka?"

Osamu mengangguk pasrah dengan mata terpejam, menghela nafas agak separuh tak enak hati.

Rasanya... berperan seperti antagonis.

"Bukannya mau mihak salah satu atau gimana." Aran melirik suna yang sedang sibuk memainkan hp-nya. "Kenapa gak coba sama suna aja?"

"Hm?"

"Di liat-liat kalian lumayan cocok." Pendapat pribadi aran sih. Soalnya menurut aran interaksi suna sama osamu lucu juga.

"...." osamu gak nyahut, matanya juga ikut-ikutan memperhatikan suna yang sepertinya sibuk dengan dunianya sendiri.

"Jangan dipaksaiin." Tegur aran, pria berkulit eksotis itu menyemangati temannya dengan pukulan ringan di bahu.

Osamu mengangguk-angguk, sebenarnya merasa terbebani hanya karena mereka terlalu baik. Osamu jadi sedih kalo suatu hari nanti cuma bisa bales perasaan ke satu orang aja.

"Samuuu!!!" Teriak kembarannya, berlari heboh mendekati osamu sementara aran bersiaga, ia memilih untuk menjauh dari osamu.

OSAMU GET A BIG HUG.

"Ugh! Tsumuu!!" Osamu menepuk-nepuk punggumg atsumu minta untuk dilepasin.

Duh langsung jadi pusat perhatian dah. Pipi osamu memerah, dia memukul-mukul abangnya kesal.

"Babi gabisa diem!" Celoteh osamu.

"Babi ucul ini cuma kangen osamu aja kokk~" ucap atsumu sok imud.

Osamu menahan tawa agak jijay, "pffttt muka kamu tuh gak cocok diimut-imutttiiin!!"

"Iya kan, imutnya diambil osamu semua." Atsumu tersenyum lebar, semakin membuat pipi osamu bersemu walaupun ia menutupinya dengan cemberutan masamnya.

"Mana ada fitnah!" Balas osamu ngegas. "Aku ini ya.. gagah dan berani!"

"Mana ada!!! Berbohong itu dusta goblok! Samu mah imut dan montok!"

PLAKK

Satu tamparan aja kayanya gak cukup, untung aja kita siap-siap siaga menahan pukulan lainnya yang bakal melayang ke muka jelek atsumu.

Canda tsumu :^

"Kak kita~ tsumu nih mulutnya jorok!" Adu osamu, dia udah eneg banget sama atsumu nih. Jatohnya malah nekat berbuat dosa mukulin abang sendiri.

Kita tersenyum bijaksana, eits... osamu jadi agak tersipu. Soalnya ganteng banget wahai kaum hawa.

"Enggakkk!! Orang itu fakta!" Atsumu pokoknya menolak buat disalahkan.

"Yaudah sini liatin otot gue!" Seru osamu emosi, dia hampir saja membuka bajunya untung ditahan sama kita.

Kalo cuma osamu sama kita aja, mana mungkin kita bakal menghentikan niat osamu?

Gak ikhlas aja gitu badan seksinya osamu dinikmatin sama anak-anak selapangan.

"Iya iya, kita percaya kok!" Kita mengenggam tangan osamu sekaligus modus.

Gini-gini bang kita juga punya yang namanya nafsu dan niat terselubung walaupun gak separah atsumu sama suna.

"Dek buka bajunya di rumah aja, disini bahaya!" Atsumu bisik-bisik.

"Emangnya kenapa sih?!" Osamu udah keki sama atsumu.

"Mau di gang-bang kamu?"

BUAGHHH

Atsumu teler abis ditinju oleh kembarannya sendiri. Sementara osamu mengundurkan diri dengan langkah kaki tegas dan wajah merah padam menahan amarah.

"Mau kemana sam???" Tanya suna yang emang sengaja menunggu moment kek gini.

"Ke kantin!" Ucap osamu ketus. Dendam dia ke atsumu pokoknya.

Demi apa dia- dah osamu kehilangan kata-kata.

"Ikut ya." Suna mengekori osamu, mengelus-elus pundak osamu pelan. Kaya orang menenangkan tapi sekaligus modus lah.

"Hmph." Osamu menarik nafas panjang lalu menghembuskannya. "Tsumu parah sih sun."

"Udah... tau-lah si atsumu agak miring gitu. Gausah diladenin, mending jaga jarak aja." Hasut suna.

Kalo masalah kek gini suna lumayan ahli sih.

"Iya ih! Bikin orang naik darah!" Gerutu  osamu. "Kalo aku mati muda gimana???"

"Enggaklah..." suna merangkul osamu. "Selalu ada suna kok yang bakal nenangin osamu."

Osamu melirik suna dengan wajah yang memerah, "gombal."

"Kalo beneran gimana?" Tanya suna balik, nadanya menantang.

"Hmm..." osamu berusaha mikir. "Mungkin... suna bakal jadi cinta pertamaku."

Giliran suna yang wajahnya memerah, dadanya berdegup kencang, belum lagi, tatapan osamu yang percaya diri itu. Suna gak kuat sumpah!

"K-kalau gitu!" Suna mengenggam kedua tangan osamu. "Aku yang akan jadi cinta pertamamu!!"

Osamu tersenyum, dia terkekeh pelan. "Ookee, semangat ya?! Awas mundur nanti."

"Gak akan!"

.....

BLUEBERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang