Osamu terkesiap taktala ia turun ke ruang tamu dan hampir seluruh anggota team volly berkunjung kerumah. Eh enggak maksudnya... beberapa orang. Kalo termasuk dia dan atsumu memang hampir sih...
Osamu jadi malu, mana belum mandi dan juga hari ini ia kesiangan. Maklum kemaren habis gak enak badan. Dia rada demam gitu makanya dibawa tidur. Eh pas tidur malah kebablasan, ya untung hari minggu.
"D-doumo." Osamu menunduk, atsumu, kita dan suna tampaknya baru saja membahas suatu hal yang serius sampe keknya tegang banget.
Iya sih... tapi alasan mereka tegang karena baju osamu yang kebesaran melorot hingga bahunya, saking mulusnya badan osamu sampe-sampe bikin salfok.
Maklum masa remaja, masa suka-sukanya bangun tanpa arah.
Kita berdehem, menyadarkan yang lainnya juga sekalian. Tidak sopan menatap osamu begitu intens, lihatlah betapa tidak nyamannya osamu sekarang.
"Osamu udah ngerasa baikan?" Tanya kita membuka percakapan.
Osamu sibuk membenahi penampilannya, ia mengangguk malu. Ketiga orang disana dibuat gemes karenanya.
"Kemaren kenapa gak bilang-bilang sih kalo lagi gak enak badan." Omel suna, ia mendekat, seenaknya memberantakan rambut yang baru saja osamu rapikan.
"Sunnaaa!" Rengek osamu kesal, osamu meninju perut temennya pelan. Eeh... si osamu jadi terbungkam sendiri... perut suna kenceng banget... ada tekstur perut kotak-kotaknya.
Osamu meraba perutnya sendiri, ah.. jangan harap... seengaknya memang gak buncit. Cuma gak sekenceng dan serapi suna kotak kotaknya. Huuh osamu jadi iri.
"Jangan pegang-pegang adek gue dih!" Atsumu nyempil mandiri di antara osamu dan suna.
Osamu dan suna seketika mencibir bersamaan. Gak ada cerita yang lain apa? Setiap mereka ngomong atau becanda si atsumu selalu nyempil dan ngomong hal yang sama.
"Sudah sudah." Ucap kita, ia menarik tangan osamu, membaringkan bayi abu-abu ini di sofa lalu meletakkan punggung tangannya ke dahi osamu. "Masih panas ini..."
Kita menyentil dahi osamu gemas, "kalau masih sakit jangan sok-sokan kesana kemari."
"Aw senpai~" osamu mengercutkan bibirnya sembari mengusap-usap dahinya.
"Atsumu ambil air untuk mengompres adikmu." Lalu pandangan kita beralih ke suna. "Suna kupas buah buat osamu."
"Ak-"
"Miya osamu."
Osamu kicep, pandangan tajam kita seketika merapatkan bibirnya. Kalau kita telah berujar serius seperti itu...memangnya ada yang bisa melawan?
Sementara mereka menyiapkan segalanya, osamu diladeni seperti seorang raja. Bener-bener gak nyaman! Osamu yakin jika ia memaksakan diri saat ini, ia pasti bisa kok masak atau gak melayani mereka.
Tuan rumahnya siapa... yang melayani siapa...
"Aaa" kita hendak menyuapinya dengan bubur yang sepertinya dibawa olehnya.
Osamu maluuuu!!!
"Ki-kita-san... aku bisa sendiri." Gumam osamu pelan.
"Gak kedengaran samu..." kita melembutkan suaranya sengaja menggoda osamu.
"Maunya aku ya sam yang nyuapiin??" Goda suna menambahi.
Osamu menggeleng-gelengkan kepalanya cepat, panas...hah panas sekaliii!
"Aku bisa sendiri..." ucap osamu malu-malu kucing, pipinya yang merah bersemu manja.
Kita tertawa kecil, mengusap-usap kepala osamu sayang. "Iya... osamu-nya jangan nangiss...iih"
"Senpai aku gak nangis kok!" Bela osamu, dia cuma salah tingkah dan maluu bukannya mau nangis.
Habisnya... itu kita-san lho... gimana bisa gak salah tingkah. Suna juga ngapain ikut-ikutan menatapnya intens! Osamu jadi gak bisa fokus makan woi!
"Samu, mau di lap gak badannya?" Tanya atsumu yang tiba-tiba muncul entah darimana.
Wajah osamu makin memerah, apalagi ini?! Serius dia udah gede! Dia bisa jaga diri sendiri! Ini tuh cuma demam ringan. Kenapa kakak sama teman-temannya bertingkah berlebihan seperti ini?!
"Bi-bisa sendiri!" Seru osamu jutek, wajahnya panas oh my god... padahal tadi udah baik-baik saja.
Atsumu merengkuh osamu, menepuk-nepuk rambut osamu ringan. Osamu jadi risih gimana gitu, mana lagi makan.
"Habis makan aku lap-in ya badannya."
Udah ya!!! Osamu udah muak! Osamu menyodorkan semangkuk bubur yang masih setengah itu kembali pada kita. Ia berdiri lalu melompati sofa dan berlari kencang menuju kamar.
OGAH SAMA MEREKA!!!
Osamu bersandar di pintu kamar, nafasnya tak karuan, wajahnya pun panas sekali serasa beruap.
Ini semua gara-gara teman-temannya! Mereka kenapa sih! Bang kita juga ikut-ikutan!! Pasti atsumu sama bang kita nih yang sengaja ngeracunin bang kita biar godaiin dia.
Osamu gak kuat sama yang beginian, osamu mencengkram dadanya, duuh... perasaan berdebar kaya gini... gak enak banget....rasanya aneh...
Gak enak hati sih sampe kabur begitu... cuma osamu ngerasa bakal pingsan di tempat kalo mereka semua masih memperlakukannya begitu manis!
Aaahhh!!!
Osamu pengen mandi ajalah!!
Bye!
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEBERRY
Fanfiction"Sum... gue kembaran lu sendiri... lu ga bisa jatuh cinta sama gue." Tapi emangnya atsumu peduli? Persetan dengan hubungan darah, cinta adalah cinta, seberdosa apapun hubungan ini, hal yang ia pedulikan adalah ia mencintai saudara kembarnya!