"Samu...???"
Suna melambaikan-lambaikan tangan dihadapan osamu, tapi osamu hanya memberinya tatapan kosong.
"MIYA OSAMUUUU!!!"
"E-eh?!" Osamu tersentak kaget, matanya yang bulat melebar membuatnya terliha geniuenly cute.
"Melamoon teroosss!! Diajak gibah malah melamooonnn!!!" Suna menari pipi osamu gemes, jadi dari tadi dia ngebacot panjang lebar didengerin siapa???? Hah?
"Haacckkiitt suna" rintih osamu, berusaha melepaskan diri menggunakan tatapan imudnya adalah ultimatum terakhir, itu selalu berhasil membujuki atsumu agar membelinya puding.
Hehe :3
"Males ah sama kamu." Suna memalingkan wajah, mengutarakan rasa merajuknya terang-terangan.
Osamu menghela nafas, ngambek, suna ngambek, osamu dengan terpaksa menangkup wajah suna dan membuat suna menatap dirinya.
"M A A P."
Suna tersenyum kecil, "cium dulu." Menggoda osamu dengan gestur menciumnya, suna berhasil mendapatkan satu jambakan kecil.
"Gamaooo!!" Seru osamu, ia menarik-narik gemas rambut suna lagi, berpikir betapa mesumnya si suna ini.
Puas dengan menistakan suna, osamu kembali menghela nafas, ia sedang banyak pikiran. Semua itu... hanya karena kejadian kemarin lalu, osamu bingung harus bereaksi seperti apa...
"Suna punya adek cewe kan?"
Suna mengangguk, ia menyanderkan kepalanya ke bahu osamu. Emang modusin osamu tuh paling enak kalo gak ada atsumu. Suna males aja gitu harus di pelototin sama si asu.
"....sun... pernah kepikiran nyium adek kamu di bibir gak?"
Suna mengangkat kepalanya, menatap osamu bingung. Pertanyaan macam apa itu tadi?
Ekspresi suna semakin membuat osamu merasa tak enak hati karena telah melanturkan pertanyan tak semena-mena.
"...kalo di kening...pipi... maybe...?"
Osamu menggigit bibir, meringgis, lihatlah ekspresi aneh suna. Osamu jadi maluuuu!!!
"Oh! Aku tau!" Suna memeluk osamu, ia menyamankan diri di bahu osamu dengan sangat baik. "Osamu mau dicium sama suna ini kaannn???"
"Heh! Najoonggg!!" Osamu kemudian tertawa sendiri karena suna semakin memeluknya erat.
"Napa ciih??? Babang suna ini ahli dalam berciuman lho~"
Osamu tertawa lagi, kali ini lebih keras, suna membuatnya geli dengan nafasnya yang berhembus nakal dan tak tahu dhiri di telinga osamu.
"Ogah sama si tukang ghibah." Osamu melirik suna lalu ikut menyamankan diri bersama suna. (Maksudnya saling sender hiyaa)
"Aku bakalan berenti gibah demi kamu sam." Ucap suna kemudian.
"Mhm~ "
Osamu tidak terlalu menganggap serius omongan suna, karena suna memang teramat sering menggodanya dan saat itu ia tidak tahu, perasaan apa yang akan timbul ketika ia mengerti semua hal ini.
.....
"Osamu banyak pikiran kah hari ini?"
Osamu tersentak, hari ini kalo dihitung-hitung semua orang pada ngagetiin dia dah. Atau karena osamu aja yang terlalu berkelana dengan pikirannya sendiri.
"....gak juga sih senpai." Osamu menggaruk-garuk tengkuknya, aduudu dia baru aja kaget dengan gak elite-nya di depan kita-san.
Kita mengangguk-ngangguk. Ia ikut duduk di sebelah osamu sembari menjulurkan kedua kakinya.
"Hari ini, tumben gak bareng sama atsumu mulu."
Osamu terdiam, perubahan raut wajahnya yang terlihat tak nyaman itu jelas terlihat. Osamu bukan seorang lelaki yang pandai menyembunyikan perasaannya.
"Ah enggak..." osamu melambai-lambaikan tangannya kecil dengan senyum paksa. "Biasalah kita-san..... kita lagi agak sreg."
Kita manggut-manggut, di ujung sana atsumu menatap interaksi mereka dengan tatapan tajam, hawa tak mengenakan yang sepertinya biasa dirasakan anggota club jikalau ada orang lain yang mendekati adiknya.
Osamu berusaha sebisa mungkin untuk mengabaikan tatapan atsumu. Sejak malam itu, osamu merasa canggung berada di sekitaran atsumu.
Ada perasaan aneh, dan dia mati-matian untuk melupakannya karena osamu tidak ingin terjadi apa-apa antara ia dan kakaknya. Mau bagaimanapun... osamu tak ingin hubungannya dan atsumu menjadi renggang.
Tapi bagaimana menyingkirkan perasaan aneh ini dari hatinya, osamu merasa... sulit sekali.
Kita menepuk bahu osamu pelan, osamu menatap kita dan tersenyum kecil.
"Kita-san aku baik-baik aja kok..."
Kita balas tersenyum, senyuman sangat lembut, tatapannya juga begitu teduh. Osamu merasa nyaman, ikut tenggelam dalam sensasi keharmonian karena kita.
Siapakah orang beruntung yang akan memilikinya kelak?
"Osamu, tolong jangan sungkan. Kau bisa menceritakan apapun masalahmu padaku."
Aduh osamu gak kuat sama yang beginian. Osamu mengangguk semangat, tentu ia bakalan mengingat ini.
Deket sama kita-san tentu tidak merugikan kan?
:3
....
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEBERRY
Fanfiction"Sum... gue kembaran lu sendiri... lu ga bisa jatuh cinta sama gue." Tapi emangnya atsumu peduli? Persetan dengan hubungan darah, cinta adalah cinta, seberdosa apapun hubungan ini, hal yang ia pedulikan adalah ia mencintai saudara kembarnya!