Osamu berkacak pinggang di hadapan temannya, senior, dan kakak kembarnya. Ia membanggakan diri sembari tersenyum lebar.
"Aku sepertinya akan punya pacar!" Ucapnya lantang.
Sepi.
Tidak ada sorakan atau...protes.
Yang ia dapatkan hanyalah tatapan tanya dari ketiga orang itu.
Osamu jadi malu lalu duduk perlahan dan kembali meminum bobanya, ngajakin ngumpul di cafe cuma buat ngomongin gini...malu banget.
Padahal kan bisa ngabarin di room chat aja! Aah osamu malu!!!
"...aama siapa?" Tanya suna yang duluan berkicau.
"Ya-yachi?" Osamu sendiri jujur gak yakin, dia asal mendekati yachi si managernya inarizaki, tapi ya...mau gimana lagi di situasinya ini?
"Masih bisa ditikung kok!" Atsumu menggengam tangan adiknya, "jadi seleramu yang berambut pirang sepertiku ya dek?"
Osamu mencubit pinggang kakaknya kesal, "gak! Kamu jamet kuproy najis!!"
"Tapi jungkook pas jadi jamet kuproy lu suka sam!" Protes suna.
"Beda produk ya sun please jan samaiin ke atsumu🙏"
Suna dan kita mengganguk paham maksud mulia osamu sementara atsumu menatap adiknya protes ga percaya.
"Kamu mau pacaran sama yachi karena risih sama perasaan kami?" Tanya kita, to the point.
Osamu lemes.
Kok kita bisa ya ngomongnya santai gitu?
"Bukan gitu...takut gabisa...milih." osamu menunduk suram. Habisnya! Mendadak banget cerita cintanya ini! Ajaib lagi!
Osamu ga siap dan gatau harus gimana, seumur hidup ini perngalaman pertamanya disukai oleh cowo.
"Dari awal kita udah sepakat kok sum, siapapun pilihan kamu itu gak akan mempengaruhi apapun di dalam tim dan pertemanan kita." Suna tersenyum tipis, " ya walaupun gitu... ku harap yang kamu pilih adalah aku."
"Heh!!!" Seru atsumu.
"Makanya kamu jangan memaksakan diri untuk pacaran sama cewe manapun." Senyum lembut kita itu asli bikin pangling, osamu duduk perlahan dengan wajah yang bersemu.
Bagaimana bisa mereka mengatakan hal semacam itu... kebaikan dan ketulusan mereka malah membuat hati osamu meleyot...
Tapi mengundurkan diri pun keknya percuma... ia udah kepalang mendekati yachi, tak mungkin langsung menghilang begitu saja seperti lenyap di telan bumi.
Osamu semakin bingung...
"Dek..." atsumu memegang tangan osamu dari balik meja, tatapan sendu kakaknya membuat osamu agak gak nyaman. "Jangan pikir gue bakalan nyerah..." bisik atsumu pelan.
Osamu mengedipkan matanya, tidak menduga kata-kata itu akan keluar dari atsumu.
Hatinya agak menghangat menyadari bahwa atsumu tidak akan menyerah untuknya, aneh sekali... ini pertama kalinya ia menyadari bahwa sejenak ia melupakan ikatan persaudarannya dengan atsumu.
Terasa ringan...
Seperti...teman biasa yang sedang jatuh cinta...
.....
Mereka memutuskan pulang sorenya, osamu juga udah cape katanya, kangen tempat tidur sama gulingnya, gatau kenapa kalo ngumpul-ngumpul sama mereka pasti cape aja gitu, apalagi kalo ngehadepin osamu.
Langsung lemah letih lesu lunglai letoy gitu bawaannya.
"De.. kamu beneran bakal pacaran sama yachi?"
Osamu memandang kakaknya, lalu mengendikkan bahu gak peduli.
"Aku ngalur aja si, kalo yachi udah kepalang into aku, ya masa...aku php-in, aku bukan cowo bajingan kek kamu ya tsum!"
Atsumu kesinggung, tentu saja!
"Kamu pikir aku gonta-ganti cewe juga karena siapa?!" Tanya atsumu sinis mengarah ke osamu.
"Lho?! Bukan berarti kamu punya alasan mainin hati cewe karena aku tsum!"
Atsumu mendekati osamu mengukung adiknya dengan agak kasar.
"Jangan bercanda sam."
Osamu takut, mood atsumu jadi berbanding terbalik sejak mereka tadi ngumpul bareng.
Tangan kanan atsumu membelai wajah chubby adiknya lemah, wajah yang sama dengannya hanya saja bagi atsumu, osamu itu berbeda sekali dengannya.
Hingga membuatnya jatuh hati begini...
"Kalo kamu suka aku, jangan menunggu terlalu lama, jangan dipendam."
Osamu mengalihkan pandangan wajahnya, agak risih dengan topik pembicaraan atsumu. Ia tidak mau...membahas ini.
"...kita... saudara kembar."
"Tapi kau tidak menolak saat aku menciummu? Kau pikir itu yang akan saudara kembar lakukan?"
Osamu menggigit pipi bagian dalamnya mengalihkan rasa kesal serta tak nyaman di dadanya, ia begitu tak nyaman membahas ini lebih jauh lagi.
Osamu takut akan kenyataannya, ia belum siap menerima apa yang akan ia tanggung, serta konsekuensinya saat ia benar-benar memahami apa yang sebenarnya ia rasakan.
Chu~
Atsumu menciumi bibir adiknya sekilas, tertegun mendapat osamu yang menutup matanya erat dengan tegang.
"Tolak aku jika kau tak suka, jangan diam seperti itu..." bisik atsumu persis di telinga osamu, nafas atsumu menggelitikinya.
"Ja-jangan..." cicit osamu, ia mendorong dada atsumu perlahan yang tadi menghimpitnya.
Dengan begitu, ia melarikan dirinya sendiri ke kamar dengan jantung yang berdebar gila-gilaan.
Sepanjang kakinya melangkah, ia hanya dapat mendengar deru nafasnya sendiri.
'Aku..baik-baik saja.' Gumam osamu, terus mengulangi kata-kata yang sama dengan bibir mungilnya.
Ia tak mengerti... bisakah seseorang menjabarkan suatu perasaan yang penuh pertimbangan serta ketidakpastian di dadanya, terasa ingin meluap memuntahkan larvanya, osamu takut akan ledakannya, ia takut, lebih takut mengetahui kebenarannya.
Ia tidak boleh jatuh bersama atsumu.
"Sam!" Panggil atsumu.
Osamu berbalik, atsumu masih berdiri di tempatnya tadi, tersenyum misterius tanpa melepaskan pandangannya pada osamu.
Osamu penasaran apakah sedari tadi atsumu menatapnya dari belakang dengan tatapan seperti itu?
"Aku tidak akan membiarkanmu berpacaran dengan siapapun." Ucapnya, suaranya masih seperti biasanya hanya saja...ekspresi dingin atsumu membuat osamu sedikit menggigil.
Ia bahkan merasa asing sekali dengan kakaknya sendiri, semua ini berasal dari perasaan... andai osamu dapat menghancurkannya...
Ia ingin sekali menghancurkannya... demi mereka berdua.
.....
Maaf lama bgt updatenya, siapa sih yg kmren tanya, iya, thanks udah diingetin, aku lupa😭🥺🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEBERRY
Fanfiction"Sum... gue kembaran lu sendiri... lu ga bisa jatuh cinta sama gue." Tapi emangnya atsumu peduli? Persetan dengan hubungan darah, cinta adalah cinta, seberdosa apapun hubungan ini, hal yang ia pedulikan adalah ia mencintai saudara kembarnya!