Sejak subuh hari osamu telah menyibukkan diri di dapur, kerjaannya tak lain adalah menyiapkan sarapan serta bento mereka, ooh dan juga beberapa buah tangan lain untuk seseorang.
"Bikin apa sih sam?" Tanya atsumu, masih separuh mengantuk.
"Kemaren kan bang kita ngasih buah tangan banyak banget, ya pengen bales budi aja sih."
"Onigiri? Banyak?!" Atsumu terkesiap, ini... osamu mau jualan di sekolah atau gimana?
"Mau ngasih ke temen setim jugak." Jawab osamu, moodnya sedang bagus sekali hari ini.
Atsumu diam memperhatikan kembarannya dari samping, wajahnya yang bersemangat itu ketara sekali. Begitu sukakah osamu memasak? Atau karena orang yang menerima hasil kerja keras osamu yang tak lain dan tak bukan adalah kita shinsuke?
Atsumu jadi iri...
Apa osamu akan seriang ini menyiapkan sesuatu untuknya, ya... memang setiap hari osamu selalu memasak untuknya sih...
Namun, apakah rasanya akan berbeda jika seandainya atsumu ada di posisi kita shinsuke?
Entahlah....
"Yosh!" Osamu tersenyum lebar menatap hasil kerja kerasnya. Beberapa bingkisan berisi onigiri yang siap diberikan untuk teman-temannya.
"Punyaku mana?" Tanya atsumu. Mulutnya penuh akan nasi goreng yang osamu masak.
"Tsumu mau?" Osamu bales nanya, "bukannya tsumu bosen makan onigiri mulu?"
"Punyaku gaada?!!" Seru atsumu shock, what..?! Jadi adeknya lebih mementingkan orang lain daripada abang sendiri??
"Hehehe canda!" Osamu menyenggol bahu atsumu pelan, "punyamu ada di tas tuh, udah disiapin sama bento."
Atsumu mencubit pipi gembil osamu pelan, "sukak bikin orang gemesss samu tuh!"
Osamu tertawa lebar, "hampuunn" melirik nasi di piring atsumu yang masih belum habis. "Mau donk." Tunjuk osamu pada nasi gorengnya atsumu.
"Jatah kamu kan udah habis!"
Osamu nyengir, "pengen lagi." Pokoknya kalo soal makanan osamu paling maju.
Atsumu jadi semakin gemes, menyuapi adiknya dengan godaan dahsyat yang membara.
"Aaa.." kata atsumu, niatnya pengen menyuapi osamu.
"Bisa sendiri kok!!" Tolak osamu, jatohnya dia kayak anak tk nih mesti disuap-suapin, padahal udah 17-an aja.
"Gak! Kalo gak mau.." arah sendoknya atsumu berbalik ke mulutnya.
"Iya! Mau kok mau!" Demi nasi goreng, walaupun agak merendahkan diri sendiri osamu rela aja deh di suapin.
Atsumu tersenyum lebar, menghayati ketika osamu membuka mulut dan memakan nasi gorengnya. Girang rasanya! Itu kan sendok bekasnya dia, asiknya lagi mereka udah gak sengaja ciuman.
Suasana hati atsumu rasanya jadi bling bling, dia menang satu langkah lebih awal dari kita maupun suna. Jadi pengen pamer sih atsumu bawaannya.
"Tsumu kenapa sih mukanya jadi serem!" Osamu merinding melihat ekspresi abangnya, rada-rada kek... pedofil yang lagi meratiin mangsanya.
Senyum-senyumnya orang sange gitu! Ugh osamu jadi ngeri sendiri.
"hehehehe rahasiiaaa~"
Osamu memandang kakaknya itu tidak mengerti. Hingga nasi goreng di piring atsumu habis, atsumu tak henti-hentinya berkespresi seperti itu. Membuat osamu jadi kehilangan selera makan aja.
"Siap-siap gih! Kalo lama ntar ak tinggalin." Usir osamu pada abangnya yang masih ngintilin osamu kemana-mana.
"Oh ya lupak! Hehe, awas jangan tinggalin aku!"
Osamu hanya dapat menggeleng-geleng kepala, dasar kakak gak becus, mana jamet, sukanya aneh-aneh lagi.
Untung aja sodara kembar....
....
"Ketua kelas, ada adik kelas yang nyariin kamu!" Seru salah seorang siswa di kelas kita.
Osamu untung aja ditemenin sama atsumu, bener-bener malu sih kalo sendirian. Mana diliatin terus sama si kakaknya, cuma atsumu sih yang berani bales natap. Osamu mah keburu nunduk kepala, hiih ogah berurusan sama kakak kelas.
Padahal atsumu cuma melindungi osamu dari kakel tadi yang mandangiin adeknya kek lekat banget.
Siapa yang enggak panas tuh?
Kita datang gak lama dari itu, menatap mereka dengan bingung. Tumben datang langsung kekelas, karna biasanya kalo mau ngomong apa-apa kan pasti di lapangan volly.
"Anu kita-san." Osamu menyodorkan bingkisan bento kepada kita yang isinya onigiri. "Terima kasih telah mengunjungi atsumu kemarin."
Kita sempat takjub, sama sekali tidak mengharapkan apa-apa dari osamu. Tapi... kan gak berarti nolak malah kita seneng banget.
"Arigato." Kita tersenyum simpul, menerima bingkisan dari osamu dengan senang hati. Lalu matanya tak sengaja bertemu dengan atsumu. "Apa kau sudah sembuh?"
Glek.
Atsumu tersenyum begitu canggung, ia mengangguk-anggukan kepala. Meski kita mengetahui kebenarannya, pria ini sama sekali tidak memberitahu osamu. Argh... sulit sekali rasanya atsumu harus bersaing dengan pria semacam ini.
"Sudah k-kok.. senpai." Atsumu tidak menatap kita melainkan melemparkan pandang sembarang arah.
Kita tersenyum ramah menanggapi gelagat mencurigakan atsumu, osamu memandang atsumu tidak mengerti. Firasatnya mengatakan memang kakaknya ini menyembunyikan sesuatu.
"Ke-kenapa sih?" Tanya osamu curiga, dia jadi kek orang bego sendiri.
Iya emang bego, di bego-begoin atsumu.
"Ah... enggak." Kita mengacak-acak rambut osamu pelan. "Makasih banyak ya miya osamu."
Suara rendah kita malah membuat suasana romantisme di hati osamu. Osamu tersenyum kecil, mengangguk-anggukan kepala.
Atsumu jujur saja nih, pengen rasanya ngelemparin seember air ke osamu dan kita. Geram dan panas nih!
Gila asli sesek sih, tapi dia bisa apa???
Atsumu menggigit bibirnya, rasa kesal berkecambuk di hatinya, membara dan tak terkendali. Itulah rasa cemburu.
"Yu sam ke kelas." Ajak atsumu, nada suaranya begitu dingin sampe osamu jadi kebingungan sendiri.
Ini atsumu kenapa? Marah?
"E-eh?! Kita-san permisi!" Ucap osamu kewalahan, atsumu malah menarik-nariknya kuat.
Kita melambaikan tangan, tersenyum, kita mengerti sekali tentang bagaimana perasaan atsumu saat ini. Namun jujur saja, kita tidak akan mengalah tentang perasaan.
Dia akan melakukan yang terbaik, melakukan apa yang harus ia lakukan untuk memenangkan hati osamu, dan jadi juara di akhir.
.....
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUEBERRY
Fanfiction"Sum... gue kembaran lu sendiri... lu ga bisa jatuh cinta sama gue." Tapi emangnya atsumu peduli? Persetan dengan hubungan darah, cinta adalah cinta, seberdosa apapun hubungan ini, hal yang ia pedulikan adalah ia mencintai saudara kembarnya!