2.5

2.2K 288 81
                                    

Hari minggu yang ditunggu osamu akhirnya tiba juga!!

Bukannya gimana... tapi osamu bersemangat sekali, habisnya ini kita shinsuke lho yang ngajak. Apalagi dia pengen mengunjungi suatu tempat dan pengen minta ditemenin.

Of course osamu mau! Dia juga penasaran sama tempat yang pengen dikunjungi sama kaptennya. Tempat seperti apa sih yang ingin dikunjungi oleh kita, itu sebenarnya hal yang membuat osamu antusias. Lagipula... udah lama gak diajak keluar.

"Tsumu tsumu." Osamu memamerkan outfit-nya yang edgy kece parah pada kembarannya. "Menurut lu... berlebihan gak?"

Atsumu terdiam dengan wajah bete memandang adiknya, ya bagus sih! Orangnya aja cakep mesti pake apa aja cakep! Apakah dengan memuji osamu cakep atsumu secara sengaja memuji diri sendiri?

"... gak kali...?" atsumu memalingkan wajah, menonton televisi.

Osamu seketika baru menyadari kesalahannya ketika melihat sikap acuh tak acuh atsumu, gawat... apa osamu menyakiti hati atsumu?

Padahal... osamu kan tahu atsumu  menyukainya. Osamu menggigit bibirnya, jadi tak enak hati.

"Tsumu... gak apa-apa?" tanya osamu hati-hati. "Aku berangkat 1 jam lagi, kalo kamu-"

Ucapan osamu terhenti melihat atsumu yang merunduk memegang perutnya, wajahnya begitu kesakitan membuat osamu shock seketika.

"Tsumu?!" Osamu mendekat, mulai panik, memeriksa atsumu tapi dia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"Samu... perutku sakit..." rintih atsumu, ia mencengkram pergelangan adiknya begitu kuat.

Osamu jadi tambah panik, harus berpikir... apa yang harus ia lakukan... mana orang tua gak pernah ada dirumah...

Bunda!

Osamu segera menelpon bundanya, kepada satu-satunya tempatnya meminta pertolongan. Jika ada orang yang mengenal mereka lebih dari siapapun setidaknya itu pasti adalah ibu mereka.

Tidak terjawab

Osamu kelimpungan sementara atsumu entah sejak kapan telah berada di dalam pelukannya dengan tubuh yang lunglai. Begitu lemah... osamu memberingkan kakaknya pelan.

Tidak bisa mengandalkan siapapun ternyata, osamu berdecih, mengambil tindakan dengan memeriksa suhu tubuh kakaknya, normal... osamu menghela nafas agak sedikit lega, berarti atsumu salah makan?

Setahu osamu, kakaknya tidak punya riwayat penyakit apapun, bahkan maag, apalagi asam lambung?

Sepertinya... memang salah makan.

Mungkinkah bisa dinetral dengan susu?

"Tsumu, aku ambil susu dulu ya bentar?" Osamu mengusap-usap dahi atsumu sementara atsumu memandang lirih.

Atsumu menangkap pergelangan tangan osamu. "Jangan tinggalin aku."

"E-enggak... gak akan." Osamu tersenyum, berusaha menyakinkan atsumu. Dengan hati-hati osamu melepaskan cengkraman atsumu.

Memang setelah atsumu meminum susu, ia tidak terlihat sesakit tadi, dan meskipun sekarang hampir waktunya untuk pergi osamu dengan berat hati harus membatalkannya.

Tak mungkin meninggalkan atsumu dalam keadaan seperti ini.

"Kita senpai! Ah! Aku mohon maaf!! Aku tidak bisa.... pergi..."

"Kenapa osamu?"

"Itu...atsumu sakit." Osamu merasa pahit sekali saat ini, ia ingin ikut pergi padahal... tapi atsumu yang sakit tidak bisa ia tinggalkan.

BLUEBERRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang