Jeongwoo memasuki ruangan dengan penuh rasa ketakutan. Ayah dan ibunya menggandeng erat-erat sang anak tersebut. Rasa trauma meliputi Jeongwoo saat ini. Bahkan ketika ia meletakkan badannya di tempat duduk yang tersedia, tanggannya tidak bisa berhenti bergetar.
Ruangan tersebut sangat sepi. Keluarganya, keluarga Daehwi maupun Baekho, serta sang kepala sekolah menghuni ruangan tersebut. Ketika Jeongwoo melihat sosok tersebut─ sosok yang diidolakannya sekaligus sosok yang ditakutinya─ menatap Jeongwoo dengan pandangan tajam. Jeongwoo hanya bisa menunduk, menghindari tatapan yang menusuk batinnya tersebut.
Persidangan ini benar-benar di luar dugaan. Tidak ada bantahan yang telontar dari sang pelaku. Sejujurnya dia tidak kuat untuk berada disini. Menyaksikan kondisi sahabat-sahabatnya yang menyayat hati terpampang jelas di layar. Bulir air mata Jeongwoo menetes begitu video sang songsaenim mengancam dirinya untuk bertaruh atas hidup mati sahabatnya diputar di layar. Berbeda dengan kondisi Jeongwoo, guru Han, sang pelaku, tersenyum seolah-olah semua yang dilakukannya adalah mahakarya terbaik yang ia pernah lakukan.
Berbagai bukti yang terkuak serta tidak ada bantahan dari pelaku membuat hakim memutuskan dengan cepat hukuman yang pantas untuk pria keji tersebut. Ketukan tiga kali pada meja persidangan mengesahkan hukuman mati bagi guru Han. Jeongwoo memberanikan diri kembali menatap sang pelaku, dan tidak terlihat getaran tubuh darinya. Seolah-olah kematian adalah hal yang memang dia inginkan.
Jeongwoo melihat sekilas ke belakang. Tangisan dari orang tua Baekho dan Daehwi. Reka ulang ini─ semakin menggores luka yang tak akan pernah mengering ini. Ibunda Jeongwoo memeluk sang anak dan ayah Jeongwoo menggenggam tangannya.
"Jeongwoo, kamu sudah bisa tenang sekarang."
Kalimat itu. Kalimat yang dilontarkan dengan lembut oleh sang ibu, tak bisa masuk dengan mudah dalam sanubari Jeongwoo. Rasa bersalah yang menancap di diri Jeongwoo, terus mempertebal benteng Jeongwoo akan semua penghiburan yang diberikan orang tuanya.
Sebelum para penegak hukum membawa pergi sang guru, Jeongwoo tanpa pikir panjang, menerobos mendekati pria tersebut. Tatapan dingin yang diberikan sang guru, sangatlah berbeda dengan sosok yang selalu memotivasinya dalam pelajaran kala dulu. Seakan-akan tubuh sang guru sudah diambil alih oleh aura jahat yang tak terkalahkan.
"Songsaenim─ kamu tidak menyesal?" ucap Jeongwoo dengan suara tercekat. Hati kecil Jeongwoo meneriakkan agar sang guru menyadari perbuatan jahatnya, dan menghapus noda merusak gambaran manis sang guru dalam benak Jeongwoo.
Guru Han mendekatkan wajahnya pada tubuh Jeongwoo, dengan tangan masih terborgol dan ditahan oleh para penegak hukum.
"Tidak perlu bagiku menyesal karena aku akan segera meninggalkan dunia ini. Aku doakan kamu diberi umur panjang─ agar terus terperangkap rasa bersalah terhadap sahabat-sahabatmu,"
Jeongwoo membatu mendengar ucapan sang guru.
Guru Han menegakkan tubuhnya sambil berkata pada Jeongwoo, "Kita berdua sama─ aku melenyapkan mereka secara langsung dan kamu─memperbolehkanku melenyapkan mereka secara tak langsung."
Sang penegak hukum tersebut menyeret guru Han menjauh dimana orang tua Jeongwoo menghampiri buah hatinya tersebut.
"Jangan pernah dengarkan perkataan orang tersebut, Jeongwoo. Dia hanya berusaha membuatmu menderita," ucap sang ibunda sambil memeluk sang anak.
Jeongwoo benar-benar gemetar. Kata-kata sang guru─ seolah-olah membius dirinya untuk mempercayai semuanya.
Sang kepala sekolah menghampiri Jeongwoo dan keluarganya dan membungkukkan kepalanya, "Kami mohon maaf atas segala yang menimpa anak ibu terkait karyawan kami. Karena sang pelaku sudah diberikan hukuman yang pantas, maka permasalahan ini sudah diselesaikan di tempat ini. Mohon kerjasamanya untuk tidak memperpanjang masalah ini, jika tidak ingin ada yang dirugikan dari pihak keluarga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeongwoo, Jeongwoo and Jeongwoo
Fanfiction**Completed** Jeongwoo adalah mood maker bagi Treasure, grup yang sedang naik daun tahun ini. Karakter yang dapat berubah dengan cepat, dari menggemaskan menjadi berkarisma, mampu membius para Teume, sebutan untuk fans mereka. Sayangnya, tidak semua...